Setiap anak yang lahir memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Bahkan anak kembar pun, mereka tidaklah seratus persen sama, mereka juga berbeda antara satu sama lain. Sebagian anak dilahirkan dengan cerdas, maka mereka juga tentunya dibelaki dengan adanya kreativitas dalam dirinya.Â
Kreativitas tentu juga tidak serta merta ada dengan sendirinya. Melainkan kita bisa mengetahui dan mengasah kreativitas anak atau seseorang dengan berbagai hal seperti latihan dan simulasi dini. Hal ini dapat dilakukan anak ketika bermain dan belajar.Â
Kreatifitas juga akan menunjang kehidupan anak kelak. Serta dapat menjangkau perkembangan hidup seseorang yang penuh dengan adanya nilai-nilai  kemanusiaan.  Karena pendidikan manusia pada 5 tahun pertama ini memanglah sangat menentukan kualitas hidup selanjutnya, maka dengan ini mengasah dan mengembangkan kreativitas anak perlu dilakukan dengan baik.
Kreativitas yang dimaksud disini berbeda dengan kreativitas yang ada dalam pikiran orang dewasa. Karena kreativ dalam pikiran orang dewasa seringkali berarti tentang keberadaan keahlian keterampilan atau skills dan motivasi diri.Â
Intinya kreativitas orang dewasa ini mencakup tentang  keterampilan teknik prima,  memiliki kemampuan dan berbakat. Sedangkan kreativitas dalam konteks anak-anak memiliki ciri yang tersendiri.Â
Kreativitas anak tumbuh dan berkembang dengan dikoridori oleh adanya keunikan gagasan dan juga tumbuhnya imajinasi maupun fantasi pada anak. Anak-anak kreatif adalah anak yang diberi kebebasan dan keleluasaan ketika beraktifitas. Mereka tidak diberikan batasan-batasan frame apapun. Anak-anak seperti ini cenderung sensitif terhadap stimulasi yang ada dan mereka asyik dengan apa yang dilakukannya.
Yang terpenting dalam kreativitas anak adalah, kreativitas akan muncul pada dirinya karena anak memerlukan strategi  untuk membangun suatu konsep dan juga memecahkan masalah yang ada sesuai dengan tingkat intelektualnya.Â
Tak hanya itu, kreativitas anak akan muncul melalui kemampuan berpikir divergennya, multiarah dan lateral. Pada belahan otak manusia, kreativitas ini bersumber pada bagian aktivitas otak hemisfer kanan.Â
Kegiatan berpikir divergen juga memiliki ciri-ciri yang generatif kemudiam eksploratif tak terprediksi dan yang terakhir ialah multijawab. Tetapi meski demikian, proses terjadinya kreativitas ini pun juga melibatkan adanya kemampuan berpikir dengan konvergen.
Pada anak terdapat dua syarat kreativitas yang dapat dikatakan memadai, keduanya yaitu fluency dan flexibility. Anak dpat dikatakan kreatif ketika ia tengah menemukan pemecahan atas apa yang dialami atau adanya sebuah permasalahan.Â
Ciri-ciri anak kreatif dapat ditemukan apabila anak tersebut menunjukkan sikap sebagai berikut;
-Anak mampu bereksplorasi, melakukan eksperimen, memanipulasi, bermain, mengajukan seb8uah pertanyaan, dapat menebak dan juga dapat berdiskusi tentang penemuannya.
-Ketika anak mampu menggunakan imajinasi mereka ketika bermain peran, bermain permain bahasa, dapat bercerita.
-Anak dapat berkonsentrasi untuk melakukan tugasnya dalam waktu yang cukup lama dan tidak terburu-buru
-Dapat menata sesuatu sesuai dengan selera mereka.
- Anak mampu mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu hal dengan orang dewasa.
-Ketika mereka mampu mengulang atau mencoba kembali suatu hal untuk mengetahui lebih jauh tentang hal itu.
Anak yang seperti diatas ini biasanya cenderung lebih aktif dan ia mampu mengambil inisiatifnya sendiri.
Kreativitas dalam pendidikan juga mampu ditumbuhkan pada tempat yang tepat atau sesuai dengan tempatnya. Jika ingin menumbuhkan ataupun mengembangkan kreativitas pada anak, pendidik atau orangtua perlu menyiapkan terlibih dahulu latan dan tempat  untuk tumbuhnya kreativitas anak, yaitu rasa aman dan rasa merdeka psikologisnya.Â
Rasa aman adalah syarat eksternal yang harus ada pada lahan kreativatas. Pada lingkungan  yang aman maka akan tumbuh benih-benih kreativitas pada anak. Anak-anak yang merasa tidak aman ketika melakukan aktivitas bermain yang mana hal ini dapat menumbuhkan kreativitasnya akan mengalami hambatan pada proses kreativitasnya.Â
Sebaliknya, anak yang memiliki rasa aman pada dirinya akan memulai segala akivitasnya dengan adanya perasaan yang lapang dan juga perasaan yang menyenangkan. Keberanian dan inovasi akan lahir pada saat anak merasakan ketidakadaanya ancaman disekitar mereka.Â
Oleh karenanya, sangat penting bagi orangtua maupun pendidik disekolah untuk menciptakan rasa aman, baik acaman terhadap gangguan maupun ancaman dari teman.
Inilah beberapa hal yang dirasa penting tentangt kreativitas pada anak usia dini. Terlebih untuk mengembangkannya, diatas telah tertulis beberapa hal yang harus dan tidak harus dilakukan pada anak demi menumbuhkan kreativitas yang ada dalam dirinya.Â
Penulis harap artikel ini mampu menjawab pertanyaan dan rasa penasaran pembaca. Apabila pembaca belum puas dengan jawaban yang penulis berikan diatas, pembaca dapat mencari data atau jurnal dan artikel yang lebih relevan. Semoga bermanfaat!
Referensi;
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/KREATIVITAS+ANAK+USIA+DINI.pdf
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H