Bersamamu aku mengukir kisah hingga akhirnya tiba di penghujung penantian
Saat kau katakan untuk menjadikanku sebagai pelengkap hidupmu
Aku ragu akan diriku yang kadang-kadang besikap kekanak-kanakan
Aku ragu dengan sikapmu nanti jika di kemudian hari akan berubah menjadi tidak seperti yang sekarang
Berkali-kali aku ragu akan dirimu namun tetap kau terus meyakinkanku
Beberapa kali aku mundur kau tetap meyakinkanku dengan caramu
Teruntuk ibu mertuaku...Â
Putramu telah memilihku untuk menjadi pelengkap hidupnyaÂ
Aku bukanlah dari golongan atas dengan pangkat yang tinggi
Aku hanya wanita dari kalangan sederhana yang mencintai putramu dengan sepenuh hati
Jangan khawatir jika putramu akan lebih menyayangiku dibandi denganmu
Karena aku tau putramu terlahir dari seorang wanita yang tangguh juga telah membesarkan dengan sepenuh hati yang kini menjadi pendampingku
Aku ingin jika aku salah nanti engkau tidak memarahiku seperti engkau memperlakukan kepada anakmu yang lain
Atau membicarakan keburukan juga kekurangan ku dihadapan orang lain
Terlebih jika masakan ku tak sesenak masakan mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H