Wahai Muslimah Pendamba Surga, kecantikan adalah hal yang sangat diinginkan oleh wanita mana pun. Walaupun sudah cantik secara lahir, mereka masih menggunakan produk-produk kecantikan untuk mempercantik diri. Kemudian mereka melengkapi kecantikan dengan pakaian dan aksesoris, serta mempercantik diri dengan kepribadian yang beradab.
Terus, yang menjadi pertanyaan ialah, apakah dengan berhijab bisa membuat cantik dan menjadi terhormat? Ya, tentu saja. Muslimah yang cantik batinnya, pasti dapat merawat dirinya dengan baik.Â
Walaupun Islam mensyaratkan untuk memperlihatkan kecantikan kita hanya pada suami saja, tetapi apakah suami kita tidak malu kalau kita keluar rumah dalam keadaan amburadul, seperti bangun tidur tanpa make up dan mulut kita bau? Ya, memang benar bila kita merawat diri dan kecantikan hanya untuk suami kita saja. Akan tetapi, tetap cantik ketika keluar rumah juga demi suami. Bukan karena ingin mengharapkan pujian dari orang lain, tetapi demi harga diri suami kita.
Penampilan yang bersih dan rapi selalu mengundang kegembiraan bagi yang memandangnya. Kalaupun ada yang memandang secara syahwat, maka mereka itu yang harus memperbaiki diri. Sebagai Muslimah, kita harus tetap menjaga penampilan kita untuk tetap cantik, cantik di dalam dan cantik di luar. Penampilan cantik yang tidak mengundang syahwat tentu harus kita mengerti. Jika kita mengikuti ketentuan-ketentuan syariat, maka penampilan kita yang cantik tidak akan mengundang syahwat, tetapi mengundang rasa hormat dan menghargai kita sebagai seorang Muslimah yang terhormat.
Salah satu cara tetap tampil cantik dengan terhormat adalah dengan mengenakan riasan yang tidak berlebihan. Kecantikan bukanlah tentang seberapa tebal bedak yang menempel di wajahmu. Kecantikan bukanlah tentang seberapa hitam alismu. Kecantikan bukanlah tentang seberapa merah gincu di bibirmu. Kecantikan adalah tentang tampilan cantik, namun tetap terhormat. Kecantikan adalah bagaimana Muslimah bisa tampil cantik, namun tetap terhijab. Hijab adalah bagian dari syariat Islam yang berusaha melindungi diri kita dari tangan-tangan jahat. Hijab juga melindungi diri kita dari melakukan perbuatan-perbuatan keji dan munkar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian."
Lalu, bagaimana dengan Muslimah yang belum menikah? Menjaga kecantikan diri tentu saja sudah menjadi keharusan. Bukankah wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik? Kalau kita buruk dipandang orang, maka kita akan bertemu dengan laki-laki yang buruk pula.
Na'udzu billah min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan tercela seperti itu. Semoga Allah menjaga keistiqomahan kita dalam menjalankan syariatnya. Walaupun hati dirayu oleh keinginan untuk tampil modern yang menyenangkan, namun keteguhan iman kita semoga selalu dikuatkan oleh Allah Swt.
Jangan bersedih jika engkau tidak diperbolehkan tampil dengan riasan wajah yang berlebihan dan menyenangkan, karena semua itu untuk melindungi dirimu dari kejahatan mata. Jangan bersedih jika engkau tidak diperbolehkan tampil dengan busana yang tidak beradab, karena semua itu untuk melindungi dirimu dari kejahatan nafsu syahwat.
Bersedihlah jika sampai kini engkau belum bisa tampil cantik secara syariat, karena kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang palsu, kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang menjerumuskanmu ke dalam dosa, dan kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang berbau api Neraka.
Beberapa orang memandang hijab hanya sebagai aksesoris semata, dan tidak memaknai arti dari hijab itu sendiri. Betapa banyak perempuan-perempuan yang mengaku beragama Islam, mengenakan jilbab, tetapi masih mempertontonkan bentuk lekuk tubuhnya. Memakai celana jeans ketat atau bahkan legging tipis.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perempuan yang memilih untuk berhijab syar'i dan mengenakan gamis rapi, maka mereka akan kehilangan respek dari kaum laki-laki. Padahal, jika dilihat dari sudut pandang Islam, perempuan dewasa yang tidak menutup aurat, justru merekalah yang akan kehilangan respek dari setiap Muslim dan Muslimah, tentunya akan kehilangan respek dari Allah.
Para ulama pakar tafsir pun sepakat, hijab syar'i bermakna sejenis baju kurung lapang yang dapat menutup kepala, wajah, dan dada. Hal ini membuat seorang Muslimah tampak elegan, santun, bermartabat, dan tentunya berkepribadian Islami.
Hijab bagi Muslimah bukan sebatas aksesoris semata. Sangat disayangkan jika hijab hanya diartikan sebagai aksesoris semata. Sejatinya, seorang perempuan Muslim mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya. Namun, berpakaian tipis, transparan, atau ketat, sehingga menampakkan lekuk tubuhnya, bukanlah sedang berhijab. Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.
Wahai Muslimah Pendamba Surga, kecantikan Surgawi akan engkau dapatkan dengan sikap berbagi kebaikan kepada sesama. Orang yang bermake up mahal, namun pelit tidak akan terlihat cantik sempurna. Maka, marilah kita memperbaiki hijab sesuai dengan tuntunan syariat. Janganlah kita berhijab untuk penampilan saja, kita harus mampu menjadi Muslimah yang ta'dzim terhadap ajaran-ajaran syariat Islam. Semoga Allah selalu menuntun kita pada jalan kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H