Mohon tunggu...
nabila shahara pertiwii
nabila shahara pertiwii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca buku dan mempelajari hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan. Saya sangat menikmati menggali topik-topik yang bisa memperluas pengetahuan saya, terutama yang berhubungan dengan keberlanjutan dan bagaimana manusia mempengaruhi alam. Bagi saya, membaca bukan hanya tentang memperoleh informasi, tetapi juga cara untuk terus berkembang dan lebih peduli terhadap kondisi dunia sekitar. Saya percaya bahwa dengan memahami lebih dalam tentang isu-isu lingkungan, saya bisa berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan bumi untuk generasi mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perubahan Iklim Mengancam Sektor Pertanian Dan Kesehatan Manusia

18 Desember 2024   08:08 Diperbarui: 18 Desember 2024   08:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aedes Aegypti nyamuk penyebab demam berdarahSumber Gambar: pexels.com

 Tak hanya itu, musim serbuk sari yang lebih panjang akibat perubahan iklim memperburuk masalah alergi dan asma, sementara penyakit Lyme, yang ditularkan oleh kutu, semakin sering ditemukan di wilayah Eropa Utara, Amerika Utara, dan Asia. Penyakit jantung dan stroke juga meningkat sebagai efek samping dari polusi udara dan perubahan iklim.  Di Indonesia, kasus kematian akibat demam berdarah terus meningkat, mencerminkan dampak nyata dari perubahan iklim yang mempengaruhi pola penyebaran penyakit. Secara keseluruhan, pemanasan global tidak hanya mengancam lingkungan hidup kita, tetapi juga kesehatan manusia secara global, dan upaya mitigasi serta adaptasi sangat diperlukan untuk mengurangi dampaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun