Tak hanya itu, musim serbuk sari yang lebih panjang akibat perubahan iklim memperburuk masalah alergi dan asma, sementara penyakit Lyme, yang ditularkan oleh kutu, semakin sering ditemukan di wilayah Eropa Utara, Amerika Utara, dan Asia. Penyakit jantung dan stroke juga meningkat sebagai efek samping dari polusi udara dan perubahan iklim.  Di Indonesia, kasus kematian akibat demam berdarah terus meningkat, mencerminkan dampak nyata dari perubahan iklim yang mempengaruhi pola penyebaran penyakit. Secara keseluruhan, pemanasan global tidak hanya mengancam lingkungan hidup kita, tetapi juga kesehatan manusia secara global, dan upaya mitigasi serta adaptasi sangat diperlukan untuk mengurangi dampaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H