Mohon tunggu...
Nabila Salsabila
Nabila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hal hebat tidak dilakukan tiba-tiba, tetapi dengan serangkaian hal-hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam sebagai Upaya Menanggulangi Kemiskinan, Pengangguran dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Kreatif

6 Desember 2023   08:41 Diperbarui: 6 Desember 2023   08:50 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

at-taubah-60-656fcef8c57afb798f75e042.png
at-taubah-60-656fcef8c57afb798f75e042.png

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

Kemiskinan membawa potensi bahaya bagi manusia karena dapat merusak keyakinan, perilaku, pemikiran, dan keberlangsungan keluarga. Oleh karena itu, penanganan kemiskinan dapat ditemukan melalui kebijakan fiskal, khususnya dalam bentuk zakat. Dalam Islam, terdapat metode untuk memberikan perhatian dan mengatasi kemiskinan, sehingga orang-orang miskin dan kaum dhuafa dapat terbebas dari kondisi tersebut. Penting untuk konsisten dalam pendekatan ini karena Islam memiliki konsep untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun tatanan sosial yang saling tolong-menolong. Konsep tersebut mencakup ide bahwa orang kaya seharusnya mendistribusikan sebagian kecil harta mereka kepada orang miskin dan golongan yang kurang mampu melalui zakat, infaq, dan shadaqah. Setiap muslim yang mampu diharapkan memenuhi kewajiban syariat Islam dengan memberikan zakat, sehingga dapat menyempurnakan rukun Islam yang keempat.

Zakat memiliki potensi yang efektif sebagai alat untuk memberdayakan ekonomi umat, dengan harapan bahwa zakat dapat berperan dalam mengatasi kemiskinan, terutama yang dialami oleh orang-orang miskin yang membutuhkan perhatian dari seluruh pihak. Zakat dapat diterapkan dalam bentuk pembiayaan modal usaha dan pemanfaatan sumber daya masyarakat miskin, dengan tujuan agar masyarakat dapat memiliki modal dan pengalaman yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dengan menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan merata, akan dihasilkan individu yang terdidik dengan kecerdasan, karakter, dan keahlian atau profesionalisme, yang siap untuk memasuki dunia kerja. Sebagai bagian dari usaha untuk mengatasi kemiskinan, langkah-langkah seperti menciptakan peluang kerja dan membayar pajak dapat memberikan kontribusi positif. Melalui pembayaran pajak, masyarakat mendukung pemerintah dalam menyediakan kesejahteraan, membiayai tanggung jawab konstitusionalnya, seperti memberikan layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.

 

C. Pendidikan Islam sebagai Upaya Menanggulangi Pengangguran

 Menurut Kemendiknas, pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang mendapat perhatian yang memadai dari dunia pendidikan dan masyarakat. Banyak pendidik yang tidak cukup fokus pada perkembangan karakter dan sikap wirausaha siswa, baik di sekolah-sekolah kejuruan maupun di pendidikan profesional. Mayoritas dari mereka hanya berorientasi pada persiapan tenaga kerja. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencari solusi bagaimana pendidikan dapat berperan dalam mengubah siswa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki karakter dan sikap wirausaha.

 Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran adalah melalui kewirausahaan dengan mengembangkan lapangan kerja di pedesaan. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai akar yang kuat pada masyarakat lokal dan masyarakat desa. Sekilas tentang Pondok Pesantren yang berfungsi untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa, khususnya melalui pemanfaatan metode pertanian pondok pesantren. Santri-santri ponpes diharapkan siap menjadi wirausaha dan mengatasi masalah pengangguran di pedesaan. Banyaknya pesantren yang berlokasi di pedesaan menjadikan peluang pertanian sebagai salah satu alternatif kegiatan pemberdayaan ekonomi pesantren.

Konsep pembangunan pertanian yang dilaksanakan pesantren hendaknya mengadopsi pendekatan agribisnis. Sistem agribisnis memungkinkan petani memberikan nilai tambah melalui seluruh aktivitas subsistem yang tercantum di dalamnya. Peternakan pesantren sudah banyak yang menerapkan hal ini. Selain itu, Kementerian Pertanian telah memiliki program pengembangan ekonomi pertanian pada lembaga berbasis sosial lembaga pendidikan keagamaan. Pendidikan Islam memainkan peran kunci dalam menanggulangi pengangguran melalui berbagai cara. Pertama-tama, pendidikan Islam memberikan landasan etika dan moral yang kuat, membentuk individu yang tidak hanya kompeten dalam bidang agama, tetapi juga memiliki sikap tanggung jawab terhadap masyarakat. Hal ini dapat membantu dalam membentuk karakter pekerja yang disiplin, jujur, dan bertanggung jawab, sifat-sifat yang dihargai dalam dunia kerja.

Dalam konteks keilmuan, pendidikan Islam juga mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk ekonomi Islam. Prinsip-prinsip ekonomi Islam menekankan keadilan distributif, pemberdayaan masyarakat, dan penolakan terhadap eksploitasi. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, lulusan pendidikan Islam dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan inklusif, mengurangi ketidaksetaraan yang sering menjadi akar masalah pengangguran. Selain itu, pendidikan Islam juga dapat memberikan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Misalnya, pendidikan keusahawanan Islam dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip bisnis yang etis dan berkelanjutan. Ini dapat mendorong masyarakat untuk membuka usaha sendiri, mengurangi tekanan pada lapangan kerja formal dan membantu mengatasi masalah pengangguran. Dengan pendidikan Islam yang holistik, yang tidak hanya menekankan aspek keagamaan tetapi juga aspek sosial dan ekonomi, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan pengangguran dan memainkan peran aktif dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun