Purwakarta, Salah satu gedung yang memiliki nilai sejarah tinggi di Purwakarta adalah Gedung Karesidenan, yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Purwakarta yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Gedung ini masih sangat dijaga keasliannya dari dulu, dan menjadi saksi bisu bagaimana pemerintahan Karesidenan, dari pemerintahan Karesidenan pertama hingga sekarang yang difungsikan untuk kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat. (Kamis, 5 Desember 2024).
Gedung Karesidenan (sekarang Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat) berada di Jalan K.K Singawinata sebelah Selatan Situ Buleud.
Gedung ini baru dibangun seiring dengan pembangunan jalan kereta api antara Batavia-Padalarang yang melewati Purwakarta pada awal abad ke-20, dan diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 1902. Pada zaman pendudukan Jepang, gedung tersebut menjadi Honbu Kenpitai (Markas Polisi) Jepang bagian dari pasukan Datasemen Syoji.
"Karesidenan dibangun untuk kepentingan kompeni Belanda waktu itu, lalu pada tahun 1972 dipindah alih oleh Indonesia yang pada saat itu masih disebut RIS (Republik Indonesia Serikat). Lalu RIS nya bubar akhirnya ini jadi kepentingan perpanjangan Gubernur Jawa Barat di Wilayah Empat yaitu wilayah kerjanya tadi Purwakarta, Subang, Karawang, Bekasi”. Ujar Bah Ntan sebagai Arsiparis Karesidenan.
Pada zaman revolusi kemerdekaan, Gedung Karesidenan difungsikan sebagai Markas Resimen V pimpinan Letnan Koloneal Sumarma. Lalu dari tahun 1972 sampai 2019, gedung ini menjadi perpanjangan tugasnya Bapak Gubernur di wilayah Purwakarta, sifatnya untuk mengelola Pemerintahan dan Pengawasan Pembangunan.
Pada tahun 2010 gedung ini ditetapkan sebagai bangunan heritage, karena memiliki nilai historis selain untuk wilayah Purwakarta juga untuk Nasional yang ditetapkan oleh Kementrian Kebudayaan Pariwisata Jawa Barat.
Relief-relief dan ukiran yang ada pada gedung ini kental dengan arsitektur China Eropa. Lalu, jika dilihat dari kejauhan gedung ini terlihat seperti kelenteng. "Ciri khas nya dari aksesoris mungkin sudah pada hilang, tapi jika diperhatikan gedung ini arsitektur nya kental dari China Eropa, Kenapa? Karena pada saat pembangunan ini terpengaruh dengan pada masa penjajahan Portugis dan Inggris yaitu oleh seorang arsitektur yang bernama Raffles. Lalu banyak juga mengambil gaya Belanda karena pada masa itu juga Belanda jajahan Inggris." tambahnya.