Mohon tunggu...
Nabila Rusadi
Nabila Rusadi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh (Aceh Barat) Pelatih renang akuatik lisensi D

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Wisata Mistis

9 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 9 Oktober 2024   22:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Menjelang Mangrib

  Mentari mulai terbenam, menandakan waktu magrib telah tiba. Rombongan pun bersiap untuk pulang. Namun, ditengah perjalanan sekitar pukul 19.40 WIB, salah satu teman saya ada yang pingsan. 

Bus pun berhenti di klinik terdekat yang kebetulan dekat dengan Indomaret. Kami semua singgah ke Indomaret untuk membeli cemilan dan juga oleh-oleh. Sambil menunggu bus, saya dan lima sahabat saya makan sate di depan Indomaret karena kami belum makan malam, untungnya kami ditrakdir oleh guru kami.

  Menurut keterangan dokter, lambung Bella kambuh karena belum makan dari siang. Guru kami membelikan dia makanan untuk ia makan di bus. Tak sampai disitu, kejadian serupa terulang kepada teman saya bernama Maria. 

Akan tetapi Maria mengalami sesak napas karena punya riwayat sakit asma. Kami semua panik karena ia tidak membawa inhaler dan di praktek bidan ini juga tidak menyediakan inhaler.

   Tiba-tida ia berteriak histeris dan kesurupan.  Kami semua diberitahukan agar tidak panik tapi seperti virus yang cepat menyebar dalam hitungan detik satu persatu mulai kesurupan. 

Kurang lebih 25 siswi dan satu siswa laki-laki, mereka semua pun dibawa ke masjid terdekat. Para guru, masyarakat setempat dan juga siswa lainnya ikut membantu dengan berbagai cara. Mulai membaca doa, membaca Al-qur'an, menyiram air, hingga memanggil ustad.

  Saya saat itu memilih menjauh dari masjid dan duduk bersama teman lainnya. Saya berempat dengan teman saya menunggu mereka sembuh agar kami cepat pulang, mengingat waktu menunjukkan tengah malam. Saya menangis melihat keadaan ini dan takut terjadi sesuatu kepada teman saya.Pukul 01.00 dini hari akhirnya mereka sembuh dan juga dating mobil kepala sekolah untuk menjemput kami dan memisahkan mana yang sakit dan yang sehat.

Pulang Pukul 01.00 WIB

Dengan perasaan lelah dan trauma, kami melanjutkan perjalanan pulang. Ternyata semua orang tau kami sudah menunggu di depan pintu masuk sekolah. Saya tidak membayangkan betapa khatir dan sedihnya mereka melihat kedatangan anak-anaknya pukul dua dini untuk sampai ke rumah masing-masing. Saya merasa bersalah atas apa yang saya alami saat itu.

Tips Study Tour di Tempat Asing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun