Mohon tunggu...
nabilarisqy
nabilarisqy Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar SMA

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Anak Penjual Koran yang Berhasilenjadi Guru

7 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah dan ibu senang nak kamu sudah tidak sedih lagi".Ucap Ayahnya.

Tak terasa hari sudah malam,Ayu menyiapkan makan malam untuk Ayah dan ibunya.Ayu menggoreng ikan asin dan telur.Tak lupa jug menanak nasi.

Masakan sudah matang,siap disantap.Ayah tidak lupa berkata,"Hm..enak sekali masakan anak ayah yang paling pintar ini..."

"Hahaha ayah bisa saja".Sahut Ayu dengan malu. Setelah makan'Ayu pun mencuci piring,bellajar dan tidur.

Kukuruyukkkkkkkk....Suara ayam sudah berkokok, Ayu bersiap untuk mandi dan menyiapkan sarapan. Setelah itu Ayu pun berangkat sekolah.

"Ayah,Ibu Ayu berangkat sekolah dulu ya....Assalamualaikum".Sambil salim kepada kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam...hati hati dijalan nakk..".kata Ayahnya.

Sesampai di sekolah,Ayu mendapatkan bully an lagi oleh Farah. Tetapi Ayu tidak mau memperdulikannya.Ayu menganggap bahwa dia sedang di bicarakan setan. Ayu juga tidak peduli lagi dengan apa yang teman teman berikan olokan karena Ayu bersekolah untuk mnggapai cita cita nya bukan untuk memperdulikan olokan olokan dari teman tmannya. Saat bel istirahat berbunyi Ayu dipanggil Bu Nur untuk datang ke ruangan beliau

"Tok tok tok...permisi ada apa ya bu manggil saya..?"

"Saya manggil kamu kesini karena saya ingin memberi apresiasi untuk kamu karena kamu dari kelas 10 sampai saat ini masih bertahan di peringkat 1...pertahankan prestasimu nak..kami guru guru sangat bangga kepada kamu."

"Hehe terimakasih bu..insyallah saya akan terus tingkatkan prestasi saya sampai cita cita saya tercapai..".Ucap Ayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun