Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aliando Syarief Hiatus Selama 2 Tahun

31 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 31 Januari 2023   22:07 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

             Pada salah satu video, Aliando berbincang bersama Ricky Cuaca, Aliando mengungkapkan alasannya mengapa ia menghilang. Ia menegaskan bahwa bukan OCD ia menjadi hiatus, tetapi karena ia korban kriminal dan OCD adalah dampak dari kriminal ini. Ia menjelaskan bahwa dirinya mengalami domestic abuse, dimana dia dipaksa untuk bekerja guna menghasilkan uang bagi mereka atau oknum yang dimaksud, jika Aliando tidak menuruti maka ia akan disiksa. Ia juga menceritakan kalau ada beberapa orang yang bertanya, mengapa dirinya tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, namun ia menjawab bahwa dirinya tidak bisa melakukan tindakan demikian karena ia tidak memiliki bukti dan manipulasi yang dijahatinya secara emotional abuse, sehingga mempengaruhi kondisi mentalnya.


            "Gue memang di rumah tuh sendiri, nggak ada orang dan ketika gue welcome sama siapa pun. Ketika orang ini gue undang ya dia melakukan teknik brainwashing dan itu gue masih belum tau sama sekali soal teknik brainwashing itu, dan kenalah OCD," ucapnya kepada I-talk Insertlive. Sejak saat itu, Aliando mengalami OCD. Aliando menyebut bahwa pelaku pencucian otak tersebut menginginkan untuk mengambil alih semua dari hidupnya. Aliando mengatakan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena disaat yang bersamaan, ia positif COVID-19, namun hanya sebatas memikirkan karena ia masih mempunyai rasa takut akan hal tersebut.


            Pada tanggal 26 Desember 2022, Ia juga viral akibat videonya yang beredar diduga mengalami Panic Attack di sebuah kegiatan wawancara. Aliando tidak malu menceritakan bahwa dirinya mengidap suatu penyakit mental dan dia mengabarkan kondisinya melalui live Instagram. Aliando menceritakan ketika dirinya kehilangan nafsu makan dan stres. Dia juga mengaku sangat sulit melakukan sesuatu, salah satunya mandi.

            Aliando Kembali bermain film, filmnya berjudul Argantara dan tayang pada tanggal 29 Desember 2022. Ia mengatakan kalau kondisinya sudah pulih sekitar 80%. Menurutnya, film ini merupakan salah satu bagian dari terapi, "Sebenarnya ini bagian dari terapi, dulu enggak bisa keluar rumah, ngobrol juga enggak bisa. Ini jadi proud buat aku karena berhasil melewati masa-masa susah. Dan sekarang waktunya memberanikan diri buat main film," pungkas Aliando. Aliando juga mengatakan jika dirinya harus mempersiapkan mental dan nyali besar untuk bertemu dan tampil di depan kamera.

            Dari pihak keluarga dan orang terdekat, selalu mendukung Aliando untuk sembuh dari penyakitnya ini. Ia juga bersyukur karena keluarganya mau menjauhi dirinya, ia berkata bahwa orang yang mengidap OCD pemikirannya suka aneh-aneh, sehingga ia bersyukur, keluarganya paham akan gejala dari OCD ini.

Dinamika Permasalahan

           Diketahui bahwa Aliando Syarief, mengidap Obsessive Compulsive Disorder sejak kelas 2 SD dan setelah saya mencari tahu terkait masa kecil Aliando, hidupnya tidak semulus yang saya bayangkan. Sejak kecil, Aliando sudah merasakan yang namanya perceraian orang tua, namun karena usianya waktu itu terbilang masih sangat muda, jadi ia belum memahami hal tersebut. Hal yang paling menyedihkan adalah orang yang selama ini ia panggil om adalah Ayahnya dan ia mengetahui hal tersebut, saat Ayahnya sudah meninggal dunia. Syukurnya, saat ini pihak keluarga senantiasa mendukung Aliando dalam proses penyembuhannya dan ditambah dari Aliando sendiri mempunyai keinginan untuk pulih.

           Pekerjaan yang Aliando lakukan, termasuk pekerjaan yang beresiko mengganggu kesehatan mentalnya, karena segala kegiatannya dapat disorot publik, jadi identitasnya bukan lagi hal yang privasi. OCD atau penyakit mental tidak mengenal status atau apapun itu, namun memang ada beberapa hal yang lebih memudahkan seseorang terkena atau lebih rentan mengidap gangguan mental. Hal ini bisa terjadi karena lingkungan pekerjaan seseorang tentu akan berpengaruh pada kondisi mentalnya. Terlebih lagi Aliando sudah mengalami gangguan ini sejak kelas 2 SD, jadi tingkat kerentanan Aliando untuk terkena lagi pasti lebih besar.

           Aliando pernah berhenti dari beberapa proyek saat OCD yang dideritanya kambuh, sehingga ia harus menanggung keputusannya itu di saat ini dengan memaksakan diri untuk kembali lagi. Dan yang perlu di khawatirkan dari Aliando adalah ia pernah berada di kondisi Suicidal Thoughts atau kondisi dimana seseorang memikirkan, mempunyai perasaan atau keinginan untuk bunuh diri. Meski hanya sebatas memikirkan, itu adalah salah satu ciri-ciri yang perlu diwaspadai, karena bisa saja saja hal itu akan berlanjut pada kondisi Parasuicide dan berakhir di Suicide. 

           Yang menjadi permasalahan utama adalah kesehatan mental dari Aliando yang awalnya tidak disadari, ternyata bisa menjadi boomerang bagi dirinya di kemudian hari. Dampak yang ditimbulkan dari gangguan Aliando ini sangat banyak, mulai dari segi pekerjaan, hubungan sosialisasi, kesehatan, spiritual atau agama juga berdampak, karena Aliando mengidap OCD tipe Intrusive Thoughts. Informasi ini saya ketahui saat ada sebuah artikel dan video yang menyebarkan unggahan terkait Aliando mengalami gejala-gejala Panic Attack di sebuah acara wawancara. Namun, ia menjawab pertanyaan dari unggahan tersebut, bahwa itu bukan Panic Attack, melainkan Intrusive Thoughts.

            Ada hal yang menarik dari Aliando ini, sekalipun dirinya mengidap penyakit namun ia mempunyai kepercayaan yang baik. Ia yakin bahwa segala sesuatu masalah pasti akan ada terus jalan keluarnya dan hal ini berkaitan dengan teori Psikologi Positif dari Martin Seligman, menurut ('Seligman, 2006), tipe individu yang baik adalah individu yang mempunyai keyakinan kalau setiap masalah akan berlalu atau sifatnya tidak permanen. Aliando juga selalu melihat sisi positif dari segala sesuatu, sekalipun dari masalahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun