Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital
Oleh : Nabila Putri Kusuma Wardhani
    Digitalisasi menawarkan berbagai macam kemudahan untuk berbagai aspek kehidupan, digitalisasi mempengaruhi cara orang berinteraksi yang tadinya harus bertemu untuk berdiskusi saat ini hanya perlu dengan berbagai platform yang tersedia memungkinkan semua orang akan terhubung dengan mudah
    Masa remaja adalah masa yang paling krusial serta perlu di perhatikan, mulainya mereka memasuki fase baru dalam kehidupan membuat mereka mengalami berbagai macam masalah karena kurangnya kesiapan untuk memasuki fase baru dalam kehidupan mereka , pada masa peralihan ini umumnya mereka munculnya kegelisahan dalam hidupnya seperti bertentangan dengan orang tua, keinginan mencoba hal baru, berkhayal dan berfantasi, yang berujung stres serta mengalami depresi.
    Kesehatan mental remaja perlu diperhatikan apalagi dengan maraknya kasus bunuh diri pada remaja saat ini merupakan masalah kesehatan global yang kian memprihatinkan. di era digital saat ini peran orangtua sangatlah dibutuhkan oleh anak, pola pikir yang sedang berkembang, rasa ingin mencoba, dan membandinkan hidup dengan orang lain dapat mudah dialami di era gempuran bermedia social.
Berbagai dampak yang terjadi :
1. Â Â Â Â Kurangnya interaksi dengan oranglain
Primack et al. (2017) Penggunaan media sosial secara berlebihan berhubungan dengan perasaan isolasi sosial yang lebih tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun media sosial memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain, intensitas penggunaan yang tinggi dapat memperburuk perasaan kesepian dan isolasi. Hasil ini mengindikasikan pentingnya mengelola waktu di media sosial dan memperhatikan kualitas interaksi yang dilakukan.
2. Â Â Â Â Kecanduan internet
Andreassen et al. (2016) kecanduan media sosial dapat memicu berbagai gangguan psikologis, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Kecanduan ini sering kali disertai dengan kebutuhan yang terus-menerus untuk memeriksa notifikasi atau memperbarui status, yang dapat mengganggu rutinitas harian dan kualitas tidur seseorang.
3. Â Â Â Â Informasi berlebihan dan stress kognitf
Mertens et al. (2017) Â paparan informasi yang berlebihan, terutama berita negatif, dapat meningkatkan tingkat stres dan memengaruhi kesejahteraan mental. Informasi yang terus-menerus masuk dan berita yang mengganggu dapat menyebabkan overload kognitif, yang dapat berkontribusi pada perasaan cemas dan depresi.
4. Â Â Â Â Kurangnya aktivitas fisik
Ekelund et al. (2019) individu yang menghabiskan banyak waktu di depan layar cenderung kurang aktif secara fisik. Aktivitas fisik yang rendah dapat memperburuk kesehatan mental, karena olahraga terbukti dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan serta meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
Adapun cara untuk megatasi dampak tersebut adalah :
1. Â Â Â Â Membatasi waktu layar
2.     Mengelola paparan informasi ( berita negative yang dapat menyebabkan  overthinking)
3. Â Â Â Â Berolahraga secara teratur
4. Â Â Â Â Menjaga interaksi social yang sehat
5. Â Â Â Â Menerapkan teknik relaksasi
6. Â Â Â Â Tidur yang cukup
Menjaga kesehatan mental di era digital memerlukan pendekatan yang seimbang dan sadar, dapat disimpulkan bahwa sementara teknologi digital menawarkan banyak keuntungan, ia juga dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan mental jika tidak digunakan dengan bijak.
Referensi :
Istianatus Sunnah, N. D. (2020). Pembinaan Kesehatan Mental Di Era Digital Untuk Remaja. Pembinaan Kesehatan Mental Di Era Digital Untuk Remaja, Stop Bullying Bijaklah Dalam Bersosial Media, 1.
Primack, B. A., Shensa, A., Sidani, J. E., Whaite, E. O., Lin, L. Y., Rosen, D., Colditz, J. B., Radovic, A., & Miller, E. (2017). Social media use and perceived social isolation among young adults in the U.S
Andreassen et al. (2016):
Andreassen, C. S., Billieux, J., Griffiths, M. D., Kuss, D. J., Demetrovics, Z., Mazzoni, E., & Pallesen, S. (2016). The relationship between addictive use of social media, narcissism, and self-esteem: Findings from a large national survey
Mertens et al. (2017):Mertens, G., Krypotos, A.-M., & Engelhard, I. M. (2017). A review on mental imagery in fear conditioning research 100 years since the "Little Albert" study
Ekelund, U., Tarp, J., Fagerland, M. W., Johannessen, J. S., Hansen, B. H., Andersen, L. B., & Dalene, K. E. (2019). Joint associations of accelerometer-measured physical activity and sedentary time with all-cause mortali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H