Mohon tunggu...
Nabila Nurdiana
Nabila Nurdiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNJ

beginner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran TNI dalam Upaya Mengurangi Angka Penularan Virus Covid-19 pada PPKM Darurat

2 November 2021   16:12 Diperbarui: 2 November 2021   16:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan adanya virus yang berasal dari salah satu pasar yang berada di Wuhan, tepatnya di negara China. asal mula virus berdasarkan versi pemerintah China adalah sebuah pasar hewan laut di Wuhan. Namun, ada beberapa kasus awal yang tak berkaitan dengan pasar ini.

Penyebaran virus Covid-19 ini juga dinyatakan sebagai pandemic global. Karena telah tersebar di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Kemudian, pada awal bulan maret tahun 2020 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus covid-19, yaitu adanya pasien yang berjumlah dua pasien dinyatakan positif covid-19 di Indonesia. 

Tetapi ada salah satu pakar Epidemiologi Universitas Indonesia yang bernama Pandu Riono mengatakan bahwa virus corona yang berjenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 tersebut sudah mulai masuk ke Indonesia sejak awal bulan Januari 2020 .

Hanya saja, pengidentifikasian kasus pertama tersebut pada awal bulan maret  sudah merupakan transmisi lokal dan bukan merupakan penularan kasus impor. 

Masuknya virus tersebut sangat mungkin terjadi melalui beberapa celah pintu-pintu yang ada di beberapa wilayah Indonesia. Sejak januari saat virus corona ini diumumkan dapat menularkan antar manusia, dan juga seudah menjajah diberbagai negara lain selain wilayah Wuhan, di China. 

Salahnya pemerintah Indonesia tidak mengambil Langkah yang tepat, yaitu tidak lantas langsung menutup akses penerbangan langsung dari dan ke Wuhan, yang ada di sekitar enam bandara, diantaranya yaitu Batam, Jakarta, Denpasar, Manado dan Makassar.
China juga mengklaim corona yang berasal dari jejak Covid-19 di makanan beku impor yang masuk ke Wuhan, China. Karena virus corona yang meningkat di China ditemukan terkait dengan makanan beku impor. 

Kata peneliti penyakit Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu. Hal tersebut tidak pernah terlintas dalam pikiran sebelumnya, tetapi sekarang nampaknya masuk akal bahwa virus tersebut mungkin telah diimpor ke wuhan melalui produk makanan beku yang diimpor. 

Hingga saat ini, asal usul Covid-19 masih terus menjadi misteri, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sedang berusaha secepat mungkin untuk pergi ke China dan menginvestigasi awal mula terjadinya virus corona yang ada di wuhan, China.  Seorang pakar dari China yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut, Corona kemungkinan besar terjadi lebih dulu di negara lain dan menyebar di Wuhan, China. Namun, apa yang disampaikannya belum bisa disertai dengan bukti yang cukup.

Pemerintah Indonesia merasa sudah cukup melakukan Langkah-langkah antisipasi, antara lain menggunakan health alert card atau yellow card dan juga thermal scanner untuk mengecek suhu tubuh diatas 38,5 derajat celcius di pintu masuk dan keluar RI. 

Hasilnya, data laporan kumulatif kasus konfirmasi positif covid-19 yang setiap hari ditemukan oleh pemerintah menunjukkan bahwa sejak bulan Maret hingga April data grafiknya semakin meningkat signifikan di wilayah sumatera utara, bali, kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan juga tentunya DKI Jakarta. 

Hal ini dilihat dari angka laporan kasus sejak bulan Maret hingga April. Pada saat ini, yang perlu diperhatikan oleh semua kalangan baik itu pemerintah sampai masyarakat perlu mendorong adanya inisiatif pembatasan sosial berbasis komunitas bukan hanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saja, karena pembatasan sosial di masyarakat lokal sangat diperlukan untuk diberlakukan sebagai suatu bentuk kewaspadaan dan suatu bentuk sikap tanggap terhadap pemutusan rantai covid-19 ini. 

Karena komunitas adalah garda terdepan yang selama ini mungkin dilupakan, pembatasan sosial yang berbasis komunitas ini juga lebih berdampak dan membangun solidaritas sosial serta gotong royong.

Banyak juga yang menilai bahwasanya data kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia belum mampu merepresentasikan realitas yang sesungguhnya. 

Kurva Covid-19 yang disampaikan kepada publik oleh berbagai macam media setiap harinya dinilai tidak sesuai standar ilmu epidemiologi. Ahli biostatistik Eijkman Oxford Clinical Research Unit Iqbal Elyazar menyatakan, data menjadi salah satu isu besar yang harus mendapat perhatian dalam penanganan virus corona di Indonesia dikarenakan data yang akuratlah yang sangat dibutuhkan dalam membuat kurva pandemi covid-19 yang sesuai standar ilmu. 

Begitu juga dengan pergerakan data harian Covid-19 di Indonesia yang memerlukan adanya perbaikan integrasi data antara pusat dan daerah, begitu juga dengan seluruh rumah sakit, mengingat ada beberapa kasus menunjukkan adanya perbedaan data pasien Covid-19 antara Litbangkes dan juga rumah sakit.

Setahun virus berlalu, hingga pada tahun kedua yaitu lonjakan kasus covid-19 yang terjadi pada juli 2021 di Indonesia dipicu sejumlah faktor di dalam negeri. Lonjakan kasus itu tidak disebabkan oleh naiknya kasus global ataupun dari negara lain. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh ketua tim pakar satuan tugas (satgas) penanganan covid-19 di Indonesia yang diikuti melalui youtube BNPB dari Jakarta, selasa (21/9) sore. 

Faktor internal penyebab kenaikan kasus dan penyebaran virus saat itu adalah meningkatnya mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat yang terjadi bersamaan dengan periode mudik idul fitri serta sikap abai terhadap protokol kesehatan. Lonjakan kasus di Indonesia pada juli lalu nyatanya tidak berkontribusi signifikan terhadap kasus dunia. 

Alasannya pada waktu yang saman, dunia sedang mengalami penurunan, begitupun sebaliknya, lonjakan kasus di tingkat global dan beberapa negara tidak memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan kasus Indonesia. 

Dunia mengalami gelombang kedua lebih cepat pada bulan April, sedangkan Indonesia baru menyusul gelombang kedua pada juli atau selang tiga bulan dari gelombang kedua dunia. 

dengan demikian terbukti bahwa dengan kasus covid-19 yang melandai di saat kasus di negara lain melonjak. Hal ini dapat terjadi karena upaya penjagaan batas negara yang ketat sehingga importasi kasus dari negara-negara yang sedang mengalami lonjakan dapat ditekan seminimal mungkin.

Potensi kenaikan kasus dapat dihindari apabila pemerintah dan masyarakat tidak mengendorkan pelaksanaan kebijakan berlapis seperti akselerasi vaksinasi, pengendalian mobilitas dalam dan luar negeri. 

Pengendalian aktivitas masyarakat. Untuk itu dalam memerangi virus covid-19, berbagai organisasi dan Lembaga yang ada di Indonesia ikut turun tangan. 

salah satunya yaitu Lembaga pertahanan negara, salah satunya adalah TNI yang turut berpartisipasi dalam menangani kasus covid-19 yang kian naik jumlahnya dengan cara melaksanakan program-program sosialnya. pada saat terjadi gelombang kedua covid-19 yang akhirnya membuat pemerintah mengadakan kebijakan PPKM darurat.

Tentara Nasional Indonesia/TNI hingga saat ini masih terus mengabdi dalam penekanan angka penularan virus covid-19 diseluruh Indonesia khususnya di pulau jawa dan bali. panglima TNI telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk turun langsung dalam penanganan covid-19 adapun program kerja yang dilakukan oleh TNI diantaranya yaitu: melakukan serbuan vaksinasi, hingga memastikan pembatasan mobilitas masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing. 

seperti halnya penyekatan arus lalu lintas di kalimalang.
menurut saya, mengenai kegiatan yang dijalankan oleh TNI masuk kedalam prinsip ISO 26000, yaitu: akuntabilitas, TNI berhasil membantu pemerintah dalam menjalankan kebijakan pemerintah yang berupa penyekatan jalan, 

Transparansi: TNI terbuka terhadap kebijakan penyekatan jalan dikarenakan kebijakan tersebut mencegah arus lalu lintas dari liuar daerah agar berkurangnya mobilitas masyarakat, perilaku etis: TNI tidak pandang terhadap siapapun yang melintasi arus jalan yang ditutup, semua kelas atau lapisan masyarakat harus mengikuti aturan tersebut, penghormatan terhadap kepentingan stakeholder: TNI mengidentifikasi dan menanggapi kebutuhan berupa pembatasan mobilitas masyarakat, kepatuhan terhadap hukum: TNI mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, penghormatan terhadap norma perilaku internasional: TNI melakukan hal ini untuk melindungi kondisi lingkungan dan sosial masyarakat agar varian baru tidak masuk Indonesia, penghormatan terhadap hak: setiap warga Indonesia harus sehat, untuk itu TNI berupaya untuk melindungi kesehatan masyarakat Indonesia.

dalam upaya mengurangi kasus covid-19 yang sedang melonjak khususnya di Indonesia, banyak sekali Lembaga-lembaga atau organisasi yang turut serta dalam membantu menangani lonjakan kasus tersebut. salah satunya Lembaga pertahanan negara atau TNI dengan program kerja yang dibuat salah satunya yaitu penyekatan jalan dan penekanan vaksinasi yang dilakukan dengan sangat konsisten dengan demikian, masyarakat akan terbiasa dan menjadi lebih patuh terhadap aturan tersebut, sehingga kasus tersebut berhasil turun perlahan-lahan karena adanya kinerja TNI yang akuntabilitas, transparansi, dan juga berprilaku etis serta patuh terhadap hukum sekaligus norma.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun