Mohon tunggu...
Nabila Nurdiana
Nabila Nurdiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNJ

beginner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran TNI dalam Upaya Mengurangi Angka Penularan Virus Covid-19 pada PPKM Darurat

2 November 2021   16:12 Diperbarui: 2 November 2021   16:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena komunitas adalah garda terdepan yang selama ini mungkin dilupakan, pembatasan sosial yang berbasis komunitas ini juga lebih berdampak dan membangun solidaritas sosial serta gotong royong.

Banyak juga yang menilai bahwasanya data kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia belum mampu merepresentasikan realitas yang sesungguhnya. 

Kurva Covid-19 yang disampaikan kepada publik oleh berbagai macam media setiap harinya dinilai tidak sesuai standar ilmu epidemiologi. Ahli biostatistik Eijkman Oxford Clinical Research Unit Iqbal Elyazar menyatakan, data menjadi salah satu isu besar yang harus mendapat perhatian dalam penanganan virus corona di Indonesia dikarenakan data yang akuratlah yang sangat dibutuhkan dalam membuat kurva pandemi covid-19 yang sesuai standar ilmu. 

Begitu juga dengan pergerakan data harian Covid-19 di Indonesia yang memerlukan adanya perbaikan integrasi data antara pusat dan daerah, begitu juga dengan seluruh rumah sakit, mengingat ada beberapa kasus menunjukkan adanya perbedaan data pasien Covid-19 antara Litbangkes dan juga rumah sakit.

Setahun virus berlalu, hingga pada tahun kedua yaitu lonjakan kasus covid-19 yang terjadi pada juli 2021 di Indonesia dipicu sejumlah faktor di dalam negeri. Lonjakan kasus itu tidak disebabkan oleh naiknya kasus global ataupun dari negara lain. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh ketua tim pakar satuan tugas (satgas) penanganan covid-19 di Indonesia yang diikuti melalui youtube BNPB dari Jakarta, selasa (21/9) sore. 

Faktor internal penyebab kenaikan kasus dan penyebaran virus saat itu adalah meningkatnya mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat yang terjadi bersamaan dengan periode mudik idul fitri serta sikap abai terhadap protokol kesehatan. Lonjakan kasus di Indonesia pada juli lalu nyatanya tidak berkontribusi signifikan terhadap kasus dunia. 

Alasannya pada waktu yang saman, dunia sedang mengalami penurunan, begitupun sebaliknya, lonjakan kasus di tingkat global dan beberapa negara tidak memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan kasus Indonesia. 

Dunia mengalami gelombang kedua lebih cepat pada bulan April, sedangkan Indonesia baru menyusul gelombang kedua pada juli atau selang tiga bulan dari gelombang kedua dunia. 

dengan demikian terbukti bahwa dengan kasus covid-19 yang melandai di saat kasus di negara lain melonjak. Hal ini dapat terjadi karena upaya penjagaan batas negara yang ketat sehingga importasi kasus dari negara-negara yang sedang mengalami lonjakan dapat ditekan seminimal mungkin.

Potensi kenaikan kasus dapat dihindari apabila pemerintah dan masyarakat tidak mengendorkan pelaksanaan kebijakan berlapis seperti akselerasi vaksinasi, pengendalian mobilitas dalam dan luar negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun