Mohon tunggu...
Nabila nishfi ramadhani
Nabila nishfi ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41521010140 - Teknik Informatika - Universitas Mercubuana - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak - Pendidikan anti korupsi dan etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

12 April 2023   18:55 Diperbarui: 12 April 2023   19:00 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://t4.ftcdn.net/jpg/03/13/76/99/360_F_313769901_E2V0m55uRV9TKQlIicha68lftveypfou.jpg

Berpikir berarti menggunakan akal sehat dalam memutuskan dan mempertimbangkan sesuatu. Berpikir memiliki arti yang luas. Karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sehingga nantinya akan menghubungkan atau mengaitkan antara masalah satu dengan masalah lain. Berpikir merupakan kemampuan yang hanya bisa dipakai oleh individu manusia. Bagaimana yang kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk yang diberikan akal untuk berpikir berbeda dengan binatang yang tidak memiliki akal melainkan hanya memiliki perasaan abstrak.

Adapun pengetian berpikir menurut para ahli terbagi menjadi banyak pengertian, berikut beberapa pemaparan yang disampaikan ahli mengenai makna dari berpikir:

Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam Nunsyaih (2011:10), berpikir merupakan daya jiwayang dapat meletakkkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita. Berpikir merupakan proses "dialektis" yang berarti selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya jawab untuk dihubungkan kedalam pengetahuan yang kita miliki. Proses-proses yang di lalui dalam berpikir meliputi:

  • Proses pembentukan pengertian, yaitu menghilangkan ciri umum dari sesuatu sehingga tersisa ciri khas dari sesuatu tersebut.
  • Pembentukan pendapat, yaitu pikiran menggabungkan (menguraikan) beberapa pengertian, sehingga menjadi tanda masalah
  • Pembentukan keputusan, yaitu pikiran yang bertujuan untuk menggabungkan pendapat.
  • Pembentukan kesimpulan, yaitu pikiran menarik sebuah keputusan dari keputusan lain.

Hughes and Hughes (2012:56) mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasi tahapan proses berpikir, maka dilakukan:

  • Mengapresiasi (memahami) masalah yang hendak diselesaikan
  • Mengumpulkan data yang cukup relevan
  • Mengambil kesimpulan
  • Menguji kesimpulan tersebut

Sumadi dalam Nunsyiah (2011:11) menyatakan bahwa "proses atau jalannya berpikir pada pokoknya ada tiga langkah" diantaranya:

  • Pembentukan pengertian

Pembentukan pengertian lebih tepatnya disebut logis. Pembentukan ini dibentuk melalui tiga tingkat, sebagai berikut:

  • Menganalisa ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis
  • Membandingkan ciri-ciri untuk dikemukakan sebagai ciri-ciri yang sama, yang tidak sama, yang selalu ada dan yang tidak selalu ada, yang hakiki dan yang tidak hakiki.
  • Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki dan yang tidak hakiki.
  • Pembentukan pendapat

Menurut Sumardi, "Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih". Adapun pendapat sendiri terbagi menjadi terbagi 3 macam yaitu:

  • Pendapat afirmatif atau positif, yaitu mengemukakan pendapat secara tegas dalam menyatakan keadaan sesuatu
  • Pendapat negative, yaitu pendapat yang meniadakan, yang secara tegas menjelaskan tentang ketidak adaan suatu sifat didalam suatu hal.
  • Pendapat modalitas atau kebarangkalian, merupakan pendapat yang menjelaskan kebarangkalian atau kemungkinan akan adanya sujatu sifat pada suatu hal.
  • Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan.

Sumardi menyatakan bahwa, "keputusan ialah hasil perbuatan dan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat -- pendapat yang telah ada". Terdapat tiga macam keputusan, yaitu :

  • Keputusan induktif

Keputusan induktif adalah keputusan yangbdiambil dari banyaknya pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.

  • Keputusan deduktif

Keputusan deduktif merupakan keputusan yang ditarik dari sebuah pendapat umum menjadi pendapat yang khusus, keputusan deduktif merupakan lawan dari keputusan induktif

  • Keputusan analogis

Keputusan analogis adalah keputusan yang didapatkan dengan jalan perbandingan dan penyesuaian pendapat -- pendapat khusus yang telah ada.

Hidayatullah (2015:5) menyatakan bahwa, proses berpikir dalam matematika merupakan proses mental yang melibatkan pengetahuan, keterampilan bernalar, dan karakter intelektual bernalar untuk menyelesaikan masalah matematika. Karena proses berpikir adalah hal yang abstrak, ia tidak dapat melakukan itu menjadi sesuatu yang dapat dilihat oleh orang lain. Jadi penjelasannya bersifat verbal atau pengungkapkannya melalui  proses kognitif dan menuliskannya. Subjek diminta menulis ide-idenya secara lisan, meskipun tidak secara menyeluruh.

Menurut Dewey (1933) dalam bukunya How We Think proses berpikir dari manusia normal terdiri dari tahapan berurutan sebagai berikut:

  • Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba
  • Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan
  • Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori
  • Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data)
  • Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan

Sedangkan menurut Kelly (1930) dalam bukunya The Scientific Versus The Philosophic Approach to The Novel Problem proses berpikir menuruti langkah-langkah berikut:

  • Timbul rasa sulit
  • Rasa sulit tersebut didefinisikan
  • Mencari suatu pemecahan sementara
  • Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan tersebut adalah benar
  • Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimental (percobaan)
  • Mengevaluasi hasil eksperimen untuk sampai pada solusi kesehatan mental atau menolaknya untuk menciptakan rasa kesulitan lagi
  • Memberikan ramalan atau gambaran  tentang situasi yang akan datang sehingga solusinya dapat digunakan dengan tepat.

Berpikir dan pola pikir saling berkaitan, karena pola pikir merupakan sebuah kecendrungan untuk berpikir secara konsisten dan berulang dalam suatu cara tertentu. Berpikir merupakan Tindakan mental yang lebih spesifik, yang dapat mempengaruhi pembentukan pola pikir. Cara berpikir lah yang akan menentukan pola pikir seseorang.

Contohnya, jika seseorang selalu berpikir negative akan segala hal yang berkaitan dengan dirinya, maka dirinya akan cenderung memiliki pola pikir negative yang dapat mempengaruhi keyakinan dan perilakunya. Begitupun sebaliknya. Jika seseorang berpikir positif dan selalu mengembangkan potensi didalam dirinya, maka pribadinya akan membentuk pola pikir yang cenderung positif serta mempengaruhi sikap dan perilakunya secara positif.

Jadi, berpikir dan pola pikir merupakan dua konsep yang berbeda, namun berkaitan erat satu sama lain. Berpikir dapat diartikan dengan kegiatan yang melibatkan pemrosesan informasi dan juga pengambilan keputusan. Berpikir dapat berupa berpikir positif, berpikir kritis, berpikir analitis, berpikir kreatif dan lain sebagainya. Sedangkan, pola pikir adalah cara seseorang memandang dunia, berinteraksi dengan orang lain, dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Pola pikir dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak. Pola pikir mencakup keyakinan, nilai, dan sikap seseorang terhadap kehidupan.

Ada beberapa macam pola pikir atau mindset yang dapat mempengaruhi cara seseorang memandang dunia, berinteraksi dengan orang lain, dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Beberapa pola pikir yang umum ditemukan antara lain:

  • Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) - Pola pikir tetap merupakan pola pikir yang cenderung menganggap bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan secara genetik atau bawaan dan sulit untuk berubah. Orang yang memiliki pola pikir tetap akan menghindari tantangan atau rasa tidak nyaman dikarenakan takut akan  kegagalan dan kurangnya kepercayaan diri.
  • Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) - Pola pikir bertumbuh adalah kebalikan dari pola pikir tetap. Orang yang memiliki pola pikir bertumbuh cenderung percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang dengan usaha dan latihan yang terus-menerus. Mereka melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
  • Pola Pikir Negatif (Negative Mindset) - Pola pikir negatif adalah pola pikir yang cenderung mengarah pada pikiran-pikiran negatif dan pesimis. Orang yang memiliki pola pikir negatif cenderung melihat kesulitan sebagai sesuatu yang tidak bisa diatasi dan sulit untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
  • Pola Pikir Positif (Positive Mindset) - Pola pikir positif adalah kebalikan dari pola pikir negatif. Orang yang memiliki pola pikir positif cenderung fokus pada hal-hal yang positif dan optimis. Mereka melihat kesulitan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
  • Pola Pikir Kreatif (Creative Mindset) - Pola pikir kreatif adalah pola pikir yang cenderung menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang tidak konvensional. Orang yang memiliki pola pikir kreatif cenderung terbuka terhadap kemungkinan baru dan sering mempertanyakan update things.
  • Pola Pikir Analitis (Analytical Mindset) - Pola pikir analitis adalah pola pikir yang cenderung menggunakan logika dan data untuk membuat keputusan. Orang yang memiliki pola pikir analitis cenderung berpikir kritis dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan.

  • Pola Pikir Kolaboratif (Collaborative Mindset) - Pola pikir kolaboratif adalah pola pikir yang cenderung fokus pada kerja sama dan tim. Orang yang memiliki pola pikir kolaboratif cenderung berpikir tentang bagaimana mereka dapat bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Berpikir positif adalah sikap mental yang mengarah pada pemikiran optimis dan konstruktif. Itu berarti berfokus pada aspek positif dari situasi, orang atau kehidupan secara umum dan mencari solusi yang baik untuk masalah. Pemikir positif cenderung melihat peluang dan potensi dalam setiap situasi dan mencoba membangun kekuatan mereka daripada berfokus pada kelemahan atau kekurangan.

beberapa definisi berpikir positif menurut ahli lainnya, di antaranya:

  • Menurut Martin Seligman, seorang psikolog terkenal, berpikir positif adalah tentang memfokuskan pada kekuatan dan sumber daya kita daripada pada kelemahan dan kekurangan kita. Ia juga mengatakan bahwa berpikir positif melibatkan tiga elemen utama: optimisme, harapan, dan keyakinan.
  • Menurut Barbara Fredrickson, seorang psikolog dan penulis buku "Positivity", berpikir positif adalah tentang menciptakan momen-momen positif di dalam hidup kita, bahkan yang kecil sekalipun. Hal ini dapat membantu meningkatkan emosi positif dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
  • Menurut Norman Vincent Peale, seorang penulis buku "The Power of Positive Thinking", berpikir positif adalah tentang menggunakan kekuatan pemikiran kita untuk mencapai tujuan dan mengatasi masalah dalam hidup. Hal ini melibatkan mengubah pola pikir negatif menjadi positif dan memusatkan pikiran pada hal-hal yang ingin kita capai.

Adapun, berpikir positif memiliki banyak manfaat yang sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Beberapa manfaat dari berpikir positif antara lain:

  • Meningkatkan kesehatan mental - Berpikir positif dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Dengan melihat sisi baik dari segala hal, seseorang akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih optimis dan percaya diri.
  • Meningkatkan kesehatan fisik - Berpikir positif juga dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik. Orang yang berpikir positif cenderung lebih aktif dan menjaga pola makan yang sehat, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan energi.
  • Meningkatkan hubungan sosial - Orang yang berpikir positif cenderung lebih menyenangkan dan ramah, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk membina hubungan sosial yang baik. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan rasa empati dan kesadaran terhadap perasaan orang lain.
  • Meningkatkan kinerja - Berpikir positif dapat membantu meningkatkan kinerja seseorang dalam pekerjaan atau tugas-tugas yang dihadapinya. Ketika seseorang berpikir positif, ia cenderung lebih fokus dan terorganisir dalam bekerja, sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
  • Meningkatkan kebahagiaan - Berpikir positif dapat membantu meningkatkan perasaan bahagia dan puas dalam hidup. Dengan melihat sisi baik dari segala hal, seseorang dapat lebih merasa bersyukur dan puas dengan apa yang dimilikinya, yang akan membuatnya lebih bahagia secara keseluruhan.
  • Meningkatkan daya tahan emosional - Berpikir positif juga dapat membantu meningkatkan daya tahan emosional seseorang. Orang yang berpikir positif cenderung lebih mampu mengatasi rasa sakit dan kesulitan yang dihadapi, sehingga dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan kuat.

Namun, kita menyadari bahwa kita masih saja terkepung didalam pikiran-pikiran negative yang selalu mengintai, yang arap kali membuat hidup menjadi gelisah dan selalu merasa bersalah atau bahkan menyalahkan orang sekitar maupun keadaan sekitar. Maka untuk menjadi pribadi yang selalu bisa berpikir positif akan segala yang terjadi, maka berikut ini adalah beberapa cara agar bisa selalu berpikir positif:

  • Sadari Pikiran Negatif dan Tukar Dengan Positif: Sadari ketika pikiran negatif datang dan coba ganti dengan pikiran positif. Misalnya, jika kamu merasa cemas tentang suatu situasi, cobalah untuk berpikir positif dan membayangkan hasil yang baik.
  • Fokus pada Hal-hal yang Membuat Bahagia: Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang membuat kamu bahagia, seperti kegiatan yang disukai, orang-orang yang dicintai, atau prestasi yang telah dicapai.
  • Hindari Pikiran Catastrophizing: Hindari berpikir buruk yang berlebihan dan menganggap semua situasi akan menjadi buruk. Cobalah untuk memandang situasi dengan kacamata yang lebih positif.
  • Berlatih Bersyukur: Cobalah untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup dan hal-hal besar yang kamu miliki. Hal ini dapat membantu mengurangi fokus pada ketidakpuasan dan meningkatkan rasa bahagia dan kesejahteraan.
  • Berlatih Meditasi atau Yoga: Meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Melakukan latihan ini secara rutin dapat membantu kamu untuk berpikir positif.
  • Hindari Perbandingan Diri dengan Orang Lain: Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Fokuslah pada pencapaianmu sendiri dan tetaplah bersyukur dengan segala kelebihan yang kamu miliki.
  • Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Jaga kesehatan fisik dan mentalmu dengan melakukan olahraga, tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan menjaga hubungan sosial yang baik. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraanmu secara keseluruhan.

Dengan berlatih dan melakukan cara-cara ini secara konsisten, kamu dapat membantu dirimu sendiri untuk selalu berpikir positif dan meningkatkan kualitas hidupmu secara keseluruhan.

Berpikir positif, pikiran dan sudut pandang kita menjadi positif, dengan berpikir secara positif, inipun bisa memperbaiki kualitas komunikasinkita antar sesame. Dalam berpikir positif terdapat beberapa kolerasi antara berpikir positif dan juga berkomunikasi, diantaranya :

Berpikir positif dapat memengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Jika seseorang memiliki pola pikir yang positif, mereka cenderung menggunakan bahasa yang lebih positif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain melalui komunikasi.

Berpikir positif juga dapat membantu seseorang menjadi lebih sabar, empatik, dan terbuka terhadap pandangan orang lain. Hal ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan orang lain karena seseorang akan lebih mampu mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.

Sebaliknya, komunikasi efektif juga dapat membantu seseorang untuk berpikir positif. Komunikasi yang baik dapat membantu seseorang untuk merasa didengarkan dan dipahami, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan pola pikir positif.

Hubungan positif antara berpikir positif dan komunikasi efektif dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan dan mengatasi masalah dengan lebih efektif. Berpikir positif dapat membantu seseorang untuk tetap optimis dalam menghadapi tantangan, sedangkan komunikasi yang efektif dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan masalah dengan lebih baik melalui kerjasama dengan orang lain.

Dalam kesimpulannya, terdapat keterkaitan yang erat antara berpikir positif dan komunikasi efektif, di mana keduanya dapat saling memengaruhi dan memperkuat satu sama lain untuk mencapai tujuan dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain

sumber: https://thumbs.dreamstime.com/b/young-students-communicating-college-young-students-communicating-college-flat-design-business-communicating-r
sumber: https://thumbs.dreamstime.com/b/young-students-communicating-college-young-students-communicating-college-flat-design-business-communicating-r

Adapun makna dari Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, atau pesan antara dua atau lebih individu atau entitas dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang saling menguntungkan. Komunikasi melibatkan berbagai aspek seperti verbal (dalam bentuk kata-kata), nonverbal (dalam bentuk gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara), dan media (dalam bentuk teknologi atau alat bantu lainnya). 

Komunikasi juga dapat mempengaruhi dan memodifikasi perilaku, sikap, dan pandangan seseorang terhadap suatu topik atau masalah. Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan seperti bisnis, pendidikan, hubungan sosial, dan kehidupan pribadi.

Menurut penelitian, 75% waktu seseorang dihabiskan setiap hari untuk berkomunikasi Baik itu berkomunikasi dengan orang lain atau bahkan berkomunikasi dengan diri sendiri atau lebih dikenal dengan monolog. Studi lain menyatakan bahwa orang, terutama wanita, harus mengucapkan 20.000 kata berkomunikasi setiap hari, atau hanya memberi uneg-uneg atau masalah atau bahkan hal-hal sepele yang dia pikirkan. Jika tidak, tekanan roh menderita karena kemudian menjadi penyakit.

Kata "komunikasi" dapat memiliki makna lain tergantung pada konteks atau bidang yang digunakan. Beberapa makna lain dari kata "komunikasi" adalah:

  • Dalam bidang teknologi dan telekomunikasi, "komunikasi" dapat merujuk pada proses pengiriman atau penerimaan sinyal atau data melalui jaringan atau media komunikasi.
  • Dalam bidang antropologi, "komunikasi" dapat merujuk pada cara individu atau kelompok berinteraksi satu sama lain dalam konteks sosial dan budaya.
  • Dalam bidang bisnis, "komunikasi" dapat merujuk pada proses pertukaran informasi atau pesan antara perusahaan, karyawan, atau pelanggan.
  • Dalam bidang politik, "komunikasi" dapat merujuk pada upaya untuk mempengaruhi atau memperoleh dukungan dari publik atau pemilih melalui pesan-pesan politik dan media massa.
  • Dalam bidang seni, "komunikasi" dapat merujuk pada cara seniman menyampaikan ide atau emosi melalui karya seni mereka, seperti lukisan, musik, atau film.

Konteks dan bidang yang berbeda dapat memberikan makna yang berbeda pula pada kata "komunikasi".

Komunikasi adalah kunci terpenting untuk membangun hubungan baik satu sama lain antar individu. Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada keahlian mengirim atau menerima pesan. Kerap kali banyak proyek atau program perusahaan berhenti di tengah jalan hanya akibat terjadinya dis-komunikasi para anggotanya. Masalah paling sederhana dan paling sering tersebut yang arap kali menjadi awal mula dari kehancuran dan kesenjangan antar sesame.  

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu dengan tujuan untuk berbagi informasi, gagasan, atau emosi. Dan Efektif adalah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal atau tindakan yang berhasil atau membuahkan hasil yang diinginkan. Secara umum, kata efektif mengacu pada kemampuan untuk mencapai tujuan atau menghasilkan dampak yang diinginkan secara optimal atau efisien. Dalam konteks komunikasi, kata efektif mengacu pada kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan dengan jelas dan tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi efektif dapat membantu membangun hubungan yang baik dengan orang lain, memecahkan masalah, dan menghasilkan hasil yang diinginkan. Maka, Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil dalam mencapai tujuan komunikasi dengan menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim pesan dan penerima pesan.

Komunikasi efektif dapat diukur dari beberapa faktor, seperti kemampuan untuk mengekspresikan pesan dengan jelas, menghindari interpretasi ganda, membangun hubungan yang baik dengan penerima, menyesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan penerima, dan menerima respons yang positif.

Kita harus berkomunikasi secara efektif di berbagai aspek kehidupan, baik itu di lingkungan pribadi maupun profesional. Berikut adalah beberapa contoh situasi di mana komunikasi efektif sangat penting:

  • Di tempat kerja: Komunikasi efektif diperlukan untuk memperbaiki kerja tim, menghindari konflik, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan kinerja organisasi.
  • Di keluarga: Komunikasi efektif dapat membantu memperbaiki hubungan keluarga dan menghindari konflik atau kesalahpahaman.
  • Di lingkungan pendidikan: Komunikasi efektif diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki kualitas interaksi antara guru dan siswa.
  • Di lingkungan masyarakat: Komunikasi efektif diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang sehat, meningkatkan partisipasi warga, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
  • Dalam hubungan asmara: Komunikasi efektif diperlukan untuk membangun kepercayaan dan pemahaman antara pasangan, menghindari konflik, dan memperbaiki kualitas hubungan.
  • Dalam situasi negosiasi: Komunikasi efektif diperlukan untuk memperoleh kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
  • Dalam situasi publik: Komunikasi efektif diperlukan untuk memengaruhi opini publik, membangun citra positif, dan menyampaikan pesan yang dapat diterima dengan baik oleh khalayak.

Komunikasi efektif diperlukan karena memiliki banyak manfaat dan kontribusi penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat. Beberapa alasan mengapa komunikasi efektif sangat diperlukan adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan pemahaman dan keselarasan: Komunikasi efektif dapat membantu memperbaiki pemahaman dan keselarasan antara individu atau kelompok yang berbeda.
  • Meningkatkan kinerja organisasi: Komunikasi efektif dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi dengan mempercepat pengambilan keputusan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi.
  • Meningkatkan hubungan interpersonal: Komunikasi efektif dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dengan memperbaiki komunikasi antar individu atau kelompok.
  • Meningkatkan keterlibatan dan motivasi: Komunikasi efektif dapat membantu meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan atau anggota kelompok dengan memberikan penghargaan atas kontribusinya.
  • Meningkatkan pemecahan masalah: Komunikasi efektif dapat membantu dalam pemecahan masalah dengan lebih cepat dan efektif, karena memungkinkan individu atau kelompok untuk saling berbagi informasi dan pandangan.
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan: Komunikasi efektif dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memungkinkan organisasi untuk memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.
  • Meningkatkan reputasi organisasi: Komunikasi efektif dapat membantu meningkatkan reputasi organisasi dengan membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Oleh karena itu, komunikasi efektif sangat penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkungan kerja dan bisnis, untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan membangun hubungan yang sehat dengan individu atau kelompok lainnya.

Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa berpikir positif dan komunikasi efektif memiliki hubungan yang erat. Berpikir positif dapat memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, dan komunikasi yang baik dapat membantu seseorang untuk berpikir positif. Keduanya saling memperkuat satu sama lain dan dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, dan meningkatkan kinerja dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengembangkan keterampilan berpikir positif dan komunikasi efektif dalam kehidupan sehari-hari.

daftar pustaka:

Alfajri, Sulistyarini, Ulfah, Maria. PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF TERHADAPKEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PELAJARAN EKONOMI SMAN 2SUNGAI RAYA.

Chon, K. H. (2018). Developing effectic communication skills.Reaserch journal.http://ascopubs.org/doi/full/10.1 200/jop.0766501 

Adriansyah, Ali, M., Rahayu, Dian.,Prastika, Dian, N. PENGARUH TERAPI BERPIKIR POSITIF DAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MULAWARMAN. Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 4, No. 2/Desember 2015, hlm. 105-125

Dwihartanti, Muslikhah. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF . 2004

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun