Mohon tunggu...
nabila nisa hanifa
nabila nisa hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dan Lembaga Pendidikan terhadap Pendidikan Formal Saat Pembelajaran Daring

27 Desember 2021   07:46 Diperbarui: 27 Desember 2021   08:43 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan 

Surat Edaran No 4 Tahun 2020 secara praktis membuat perubahan besar dalam pelaksanaan pembelajaran di dunia pendidikan yang dikarenakan oleh pandemi COVID--19. Perubahan ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada dunia pendidikan, baik positif atau negatif. Dalam keadaan normal anak di didik di lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan, namun disaat pendemi COVID--19 yang sedang mewabah di Indonesia khususnya, mengakibatkan anak harus belajar dari rumah, dan disinilah peran dan fungsi keluarga akan sangat penting dalam mendampingi proses belajar anak ditengah pandemi dan memberi dorongan kepada agar senantiasa tetap belajar.

Bagi sekolah yang siap dalam mengahadapi perubahan akan dengan cepat beradaptasi dan terus melaju dengan baik, namun bagi sekolah yang tidak memiliki kesiapan, maka akan kesulitan menghadapi perubahan. Perubahan cara pembelajaran tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan tertentu, pada jenjang pendidikan formal, seperti pendidikan menengah pun melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring). Salah satu perubahan terbesar yang terjadi adalah cara sebuah pembelajaran itu berlangsung. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka saat ini dilakukan secara daring. Selain pembelajaran daring, hal yang dimungkinkan terjadi adalah meningkatnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Pembelajaran harus tetap dilakukan dengan baik dan benar serta berkualitas demi hasil belajar yang baik. Kompetensi guru lembaga pendidikan formal memiliki peran besar pada kesiapan dan kualitas pembelajaran (Sum & Emilia, 2020) meskipun secara daring. Tulisan ini akan menganalisa peran dan fungsi keluarga dalam proses pendampingan belajar ditengah pandemi COVID-19 dan memberikan pandangan terhadap hal yang perlu dilakukan oleh semua jenis lembaga persiapan guru pendidikan formal untuk mempersiapkan kemampuan guru dalam penggunaan teknologi di dalam pembelajaran dan pembelajaran daring dengan perpedoman pada langkah pembelajaran yang tepat.

Pendidikan formal anak 

Pendidikan sejatinya adalah hak setiap warga negara untuk memperolehnya sebagai bagian dari amanat konstitusi bahwa negara memiliki kewajiban dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada faktanya meskipun pendidikan adalah merupakan hak warga negara namun tidak setiap warga negara mampu untuk mengakses kesempatan pendidikan dengan berbagai faktor yang menjadi dasar penyebabnya. Penyelenggaraan pendidikan formal melalui sekolah adalah merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Secara umum jalur pendidikan dapat dikatagorikan dalam tiga kelompok yaitu jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam perkembangannya, pendidikan formal tidak hanya dilaksanakan secara konvensional, tetapi dapat dilakukan dengan sistem jarak jauh, atau mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Manfaat mendayagunakan TIK dalam pendidikan formal ini memberikan banyak alternatif sumber belajar, mengatasi berbagai kendala komunikasi dalam sistem konvensional, serta dapat menciptakan peserta didik lebih aktif dan gairah untuk belajar. Menurut Anwas (2011) pendayagunaan TIK untuk pendidikan, khususnya pendidikan formal diperlukan empat aspek, yaitu mulai dari kebijakan pimpinan lembaga pendidikan, penyediaan infrastruktur, penyediaan dan akses konten TIK yang relevan, serta membangun sistem pemanfaatannya.

Covid-19 dan Social Distancing

Coronoavirus Desease 2019 atau disingkat menjadi COVID-19 adalah nama penyakit yang disebabkan oleh vius jenis baru yakni coronavirus (SARS-CoV-2) yang dikonfirmasi berasal dari wilayah Wuhan, Provinsi Hubei,Tiongkok pada pada akhir desember 2019. Social distancing adalah suatu cara pencegahan dan pegendalian non-medis yang di terapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan cara mengurangi kontak anatara mereka yang terinfeksi COVID-19, sehingga dapat menghentikan mata rantai penyebaran penyakit dalam suatu wilayah. Masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan orang. Bahkan kegiatan belajar mengajar disekolah pun di ganti dengan belajar dirumah mengingat ditengah pandemi COVID-19.

Peran dan fungsi keluarga dalam proses pendampingan belajar ditengah pandemi COVID-19

Peranan orang tua dalam keluarga sangat penting yakni membina, membimbing, mengawasi dan memberikan pendidikan dan mendampingi proses belajar anak. Anak perlu dibina, diawasi, dan dibimbing dalam pembelajaran di rumah ditangah pandemi, dan yang tidak kalah penting adalah memberikan motivasi agar anak lebih bersemangat dan bergairah dalam belajar. Fungsi keluarga sebagai suatu lembaga terkecil dalam masyratakat memiliki fungsi yang beragam, fungsi-fungsi keluarga antara lain: fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi proteksi dan perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi religius, fungsi pendidikan, fungsi rekreasi, fungsi penentuan status, dan fungsi pemeliharaan.

Pada umumnya tiap keluarga berpendapat bahwa mereka mengeluh dan ribet terkait dengan pembelajaran dirumah ditengah pandemi, baik sebagai bapak, ibu dan kakak. Karena mereka tidak terbiasa dengan metode pembelajaran dirumah, mereka lebih memepercayakan kepada guru mereka di sekolah terkait pendidikan anak. Pendampingan proses pendidikan anak ditengah pandemi merupakan tanggung jawab bagi setiap bagian yang ada dalam keluarga khususnya orang tua.

Namun peran ibu tetap dominan dalam mendampingi proses belajar anak. Pembelajaran anak dirumah ditengah pandemi COVID-19 ini memang tidak diharapkan, karena anak dituntut untuk bejalar dari rumah dengan metode daring, dan orang tua pun dituntut untuk mendampingi belajar anak ketika dirumah, yang mana dalam kondisi normal, masalah pendidikan anak kenyanyakan keluarga diserahkan kepada sekolah melalui guru-gurunya. Dengan kondisi yang tidak biasanya menemui hambatan, kebayanyakan hambatan dalam mendampingi proses belajar anak dirumah ditengah pandemi sama yakni karena anak terbiasa bermain dan akhirnya membujuk anak untuk belajar jadi susah.

Peran Lembaga Pendidikan Memasukkan Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran dan Pembelajaran Daring Pada Perencanaan Pembelajaran

Willam H. Newman dalam Madjid (2006) menjelaskan bahwa perencanaan merupakaan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep Pendidikan dan pengajaran yang ada didalam kurikulum. Perencanaan meliputi beberapa hal yaitu materi, strategi, metode, media yang digunakan dan juga evaluasinya. Lembaga yang menyediakan pengajaran untuk calon guru, khususnya calon guru pendidikan formal seperti pendidikan menengah tentunya memiliki mata kuliah yang terkait dengan perncanaan pembelajaran atau sejenisnya.

Secara garis besar mata kuliah tersebut memiliki tujuan untuk membekali mahasiswa kemampuan menyusun seluruh perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam suatu pembelajaran. Mata kuliah yang membahas mengenai perangkat pembelajaran sangatlah penting di desain sesuai dengan kebutuhan calon guru dilapangan nantinya untuk menghadapi perubahan yang melibatkan penyusunan perangkat pembelajaran. Contoh nyatanya saat ini ialah pasca pandemi dan climate changes. Jika ditarik kembali pada pasca pandemik dan climate changes ini, menjadikan titik awal dibutuhkannya akan penggunaan teknologi dalam pembelajaran serta pembelajaran dalam jaringan (daring).

Desain program pengajaran guru tentang pembelajaran yang menggunakan teknologi menjadikan inovasi pedagogi harus ada berdasarkan teknologi dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru di lembaga pendidikan guru pendidikan menengah (Hu, Xinyun & Nicola Yelland, 2019). Penggunaan teknologi dan daring tentu harus dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dimasukan dalam perangkat pembelajaran yang tersusun apik. Kemampuan penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran tak lepas dari adanya mata kuliah perencanaan pembelajaran bagi calon guru.

Maka dari itu pihak lembaga yang menyediakan pengajaran untuk calon guru, perlu untuk menyisipkan bagaimana penyusunan sebuah perangkat pembelajaran dari yang menggunakan teknologi dan pelaksanaan pembelajaran daring. Sehingga perencanaan pembelajaran yang disusun oleh dosen membentuk mahasiswa sebagai calon guru mampu menyusun perencanaan pembelajaran di pendidikan menengah dengan memasukan teknologi dalam pembelajaran serta merencanakan pembelajaran dalam jaringan. Selanjutnya mahasiswa terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan pembelajaran dalam jaringan sesuai yang telah direncanakan.

Analisis Pendidikan dalam Pandangan Teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer dan George Herbert Mead

Melalui teori ini, analisis akan dilakukan melalui kenyataan langsung yang terjadi di sebuah kelas ketika seseorang mengenyam pendidikan. Teori interaksionisme simbolik berfokus pada bagaimana ekspektasi guru dapat mempengaruhi kinerja, persepsi, dan sikap siswa di kelas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Robert Roshental dan Lenore Jacobson pada 1968, dipilih beberapa siswa dengan IQ standar yang ditentukan secara acak.

Setelah itu, guru diminta untuk mengawasi siswa yang diprediksi akan berprestasi. Dengan persepsi guru yang sudah dijanjikan oleh peneliti tentang keberhasilan siswa terpilih itu menjadi kenyataan. Setahun kemudian, siswa-siswa tersebut mendapatkan nilai IQ yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini berhasil mengungkapkan teori interaksionisme simbolik yang menghasilkan siswa berdasarkan ekspektasi dari gurunya.

Penutup 

Pendampingan belajar anak ditengah pandemi pada dasanya menjadi tanggung jawab dari seluruh elemen dalam keluarga terkhusus kedua orang tua, baik bapak maupun ibu, keduanya harus saling bahu membahu dan berkerja sama untuk memberikan dan mendampingi serta mengawasi pendidikan anak. Orang tua saling berkerja sama dengan bergantian mengawasi dan selalu memberi nasihat kepada anak dan saling mengingatkan untuk tidak terlalu keras dalam mendidik anak.

Kerja sama antara ibu dan bapak serta kakak (jika ada) sangatlah penting, karena dalam keluarga terdiri dari orang-orang yang paling dekat dengan anak, dan keluarga merupakan sebuah pondasi bagi anak dalam membentuk karakter dalam diri anak. Peran aktif lembaga pendidikan juga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran daring. Terjadinya pandemi memaksa pelaksanaan pembelajaran yang sebelumnya dilaksanakan secara tatap muka menjadi secara daring.

Hanya sekolah yang memiliki guru dengan kemampuan penggunaan teknologi dan melaksanakan pembelajaran daringlah yang mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas. Sehingga kedepannya akan dibutuhkan calon guru yang mampu merencakan pembelajaran tersebut. Kemampuan merencanakan pembelajaran dapat dilatih sejak calon guru menempuh masa studi atau saat menjadi mahasiswa. Maka diperlukan penambahan materi tentang merumuskan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan juga pembelajaran daring pada mata kuliah yang membahas tentang perencanaan pembelajaran.

Referensi 

Anwas, O. M. (2013). The Influence Of Formal Education, Training, And Meeting Intensity To The Competence Of Agricultural Extention Education Agent. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 52.

Dinda Rizki Tiara, A. R. (2020). Mempersiapkan Mahasiswa Sebagai Calon Guru Paud Dalam Merencanakan Pembelajaran Pasca Pandemi dan Climate Changes : Sudut Pandang Pendidik Perguruan Tinggi. Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan, 1-4.

Prinada, Y. (2021). Mengenal Sosiologi Pendidikan, Teori, dan Tokoh Pencetusnya. Tirto.

Sari, Dian Rinanta, Achmad Siswanto dan Devi Septiandini. 2021. Sosiologi Keluarga Laboratorium Pendidikan Sosiologi UNJ. Jakarta: Laboratorium Pendidikan Sosiologi UNJ.

Zezen Zainul Ali, E. M. (2020). Peran dan Fungsi Keluarga Dalam Pendampingan Pendidikan Anak Ditengah Pandemi Covid-19. JSGA Vol. 02 No. 01, 1-16.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun