Bersama cahaya rembulan yang sedikit redup
Ku buka lembaran suci yang telah lama tertutup
Tinta berwarna itu tak lagi lembut
Sedikit keras karena angin yang meniup
Sentuhan angin pada daun begitu lembut
Temani ku menulis mimpi yang kian larut
Begitulah hadirnya warna di pagi yang penuh kabut
indahnya tersimpan dibalik kabut yang menutup
Begitulah perjalanan mimpi yang tengah ku rajut
Tawa dan tangis yang selalu terlarut
Jatuh bangun ku bagaikan serabut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!