Meskipun Alas Roban terkenal dengan cerita mistis, jalur ini juga memiliki keindahan alam yang menarik. Kawasan Alas Roban terhitung mulai perbatasan antara Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Batang yang saat ini telah menjadi Kota Pekalongan. Jalur ini juga memiliki beberapa lokasi yang sering dikunjungi untuk keperluan spiritual, seperti Ringin Putih dan Sendang Poncowati.
Alas Roban adalah jalur yang terkenal dengan tanjakan curam dan berkelok-kelok, berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalur ini menghubungkan Kota Batang dan Semarang, serta merupakan bagian penting dari Jalur Pantura yang membentang di pesisir utara Pulau Jawa. Dengan panjang sekitar 54 km, Alas Roban menyimpan sejarah panjang dan cerita mistis yang membuatnya dikenal angker hingga saat ini.
Di balik keangkerannya, Alas Roban sebenarnya menyimpan keindahan alamnya, namun karena sudah jarang dilewati dan terdapat beberapa kerusakan yang sudah tidak dirawat lagi, dan perbuatan orang orang yang tidak ertanggung jawab yang merusak ekosistem di daerah tersebut.
Selain itu, Alas Roban ternyata merupakan tempat tumbuhnya berbagai jenis buah-buahan, salah satunya pisang., jalur Alas Roban yang angker ini menyimpan beraneka ragam jenis pisang, khususnya pisang tanduk madu.
Para penjual pisang tersebut banyak ditemukan di sekitar pinggiran Jalan Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura), Desa Timbang, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dengan lapak seadanya, mereka menjajakan pisang hasil produksi alam setempat. Selain pisang, kita juga dapat menjumpai  banyak orang yang menjual buah lain, seperti durian,  jambu kristal, sirsak, nangka, sukun rambutan dan lain lain.
Keberadaan pedangang buah di jalan raya Alas Roban ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Akan tetapi, belum ada perhatian peerintah terhadap para penjual tersebut.
Ternyata di balik keangkerannya, Alas Roban juga menyimpan kekayaan alam yang menjadi mata pencaharian penduduk sekitar. Oleh karena itu dihimbau untuk yang akan melewati jalur tersebut untuk selalu berhati hati dan waspada, tetap fokus saat berkendara, jika mengantuk lebih istirahan terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H