Tidak berorganisasi = Tidak berkembang?
Punya tempat untuk menyalurkan hobi/kesenangan dan bisa memiliki kesempatan untuk berteman dengan orang-orang baru tentu pasti merupakan keinginan mayoritas orang. Bisa dikatakan organisasi adalah salah satu tempat yang tepat untuk mewujudkan hal tadi. Saat diberi pertanyaan mengenai alasan masuk organisasi pasti  80% jawabannya untuk tempat menyalurkan hobi, kenal orang baru, dapat relasi, dan jawaban klasik lainnya.Â
Apakah bergabung ke dalam organisasi memang sekeren itu?
Menurut saya, iya sekeren itu. Namun saya yakin tidak semua orang berpikir demikian. Tentu disamping dari respon positif mengenai kehidupan berorganisasi, pasti akan ada respon negatif yang menyertai. Respon negatif itu bisa berupa tanggapan dan pandangan orang-orang yang berpendapat berorganisasi itu hanya membuang-buang waktu dan harus capek bekerja tanpa bayaran.
Oke, kembali lagi ke alasan klasik yang paling banyak diutarakan lainnya yaitu berorganisasi untuk mengembangkan diri. Jawaban seperti itu memunculkan pertanyaan, apakah kalau tidak ikut organisasi maka individu itu tidak berkembang?
Pertama, mari membahas apa itu pengembangan pada diri seorang manusia. Robert E. Franken dalam sebuah bukunya, Human Motivation, memberikan uraian mengenai perilaku manusia sebagai sebagai salah satu usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan. Manusia berinteraksi dengan lingkungannya itu karena dua alasan, yaitu karena manusia butuh untuk menguasai lingkungan dan alasan kedua karena manusia ini menjaga lingkungan hidupnya.
Untuk bertahan hidup dan mempertahankan hidupnya, maka manusia akan mengupayakan suatu cara agar dirinya tetap bisa menjalankan kehidupannya. Dengan dasar untuk bertahan hidup tadi, manusia sudah memiliki tujuan untuk mengembangkan potensinya sehingga ia akan terus memiliki dorongan untuk belajar dan mengembangkan diri.
Pengembangan diri ini sebenarnya adalah dorongan dalam diri manusia yang untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan mereka lainnya. Manusia akan secara otonom belajar sehingga dalam dirinya akan tercipta kemandirian tanggung jawab, dan keberanian mengambil resiko. Hal yang ingin dicapai dengan mengembangkan diri seorang individu adalah pengoptimalan potensi yang telah ada dalam diri sehingga dengan potensi tersebut kita sebagai manusia mampu bertahan di tengah zaman yang terus bergerak dan berubah mengikuti ambisi atau standar yang diciptakan dalam masyarakat sosial.
Manusia penting untuk mengembangkan dirinya karena dalam hidupnya pasti kita sebagai manusia akan menemui tantangan-tantangan emosianal yang apabila tidak ditangani dengan baik akan mendatangkan kerugian.
Organisasi sendiri dapat diartikan sebagai pengaturan berbagai bagian-bagian yang memiliki ketidaksamaan antara satu bagian dengan bagian lainnya sehingga timbul kesatuan yang memiliki susunan dan aturan yang dalam perjalananannya bekerja sama dalam proses peraihan tujuan tertentu.
Dalam organisasi ini akan ada sejumah orang yang memiliki keinginan untuk meraih suatu tujuan dimana sejumlah orang ini memiliki perasaan ingin bertanggung jawab sehingga dilimpahkanlah peran mereka melalui pembagian kerja. Selain itu ada susunan hirarki otoritas dan pastinya tanggung jawab yang dipegang masing-masing tingkatan hierarki itu berbeda. Contoh organisasi paling sederhana yang sudah melekat pada diri seseorang sejak lahir adalah keluarga. Keluarga merupakan organisasi golongan non formal yang memiliki struktur dan peraturan. Hierarki dalam sebuah keluarga akan menempatkan ayah sebagai seseorang yang memiliki kefungsian sebagai pemegang tanggung jawab tertinggi
Diantara kehidupan berorganisasi dengan proses seseorang mengembangkan diri, akan tercipta keterkaitan yang erat. Hal ini dikarenakan dalam perjalanan mengembangkan dirinya, seorang individu manusia tidak bisa berjalan atau belajar sendirian karena sebagai mahkluk sosial manusia akan membutuhkan bantuan dari luar. Sehingga mustahil jika seseorang dapat berkembang sendirian tanpa ada aspek sosial yang membangun dirinya. Beberapa aspek yang berkembang dalam diri seseorang dari kehidupan berorganisasi akan saya paparkan sebagai berikut.
      Dengan mengikuti organisasi, maka seseorang memiliki suatu lingkungan masyarakat yang walaupun lingkupannya sangat kecil mampu mendorong dirinya untuk mengekspresikan dan mendorong diri seseorang untuk memiliki kesadaran dalam dirinya. Memiliki kesadaran diri ini akan membentuk seseorang menjadi manusia yang lebih kritis dan tidak menerima begitu saja suatu hal yang terjadi dalam dirinya.
       Dalam organisasi, empati seseorang juga terbentuk sehingga seseorang akan lebih bisa dalam memproses hubungan secara emosional antara dirinya dengan sesama makhluk hidup maupun alam disekitarnya. Jika dikaitkan dengan hubungan yang terjadi antara empati dengan manusia lainnya, maka dalam suatu lingkup organisasi akan tercipta rasa untuk saling menjaga serta bertanggung jawab terhadap setiap kebutuhan dan keutuhan para anggota. Rasa pertanggung jawaban ini hadir karena diantara mereka ada empati yang membawa pada kesadaran  untuk mempertahankan keberadaan organisasi tersebut.
      Dalam sebuah teori yang pernah saya baca, dikatakan bahwa manusia memiliki dua kebutuhan yaitu kebutuhan untuk memiliki perasaan akan keberadaan atau Existence dan kebutuhan untuk memiliki hubungan atau relasi yang disebut juga Relatednes.Â
- Pertama, perwujudan dari kebutuhan Existence adalah kita sebagai manusia akan selalu memiliki dorongan yang berkaitan dengan materi dan fisik yang memaksanya untuk bersaing dengan individu lain demi pemenuhan kebutuhan. Dengan berorganisasi, manusia akan terdorong untuk memiliki daya pikir ilmiah dan kritis sehingga seseorang akan terbiasa dengan persaingan dan menjadikannya memiliki dominansi yang membentuk kita menjadi berbeda dari manusia lain.
- Kedua, dalam perwujudannya, kebutuhan akan relasi ini yang membuat manusia memiliki dorongan untuk ingin mengadakan hubungan dan sosialisasi dengan orang lain. Dengan membina hubungannya dengan manusia lainnya, seseorang akan berharap mendapatkan atau memperoleh sesuatu, seperti pemahaman mengenai suatu pembahasan dari sudut pandang makhluk hidup lain. Selain itu, relasi atau hubungan yang terbentuk akan membantu seseorang mendapatkan pengalaan baru karena pada saat kita membangun sebuah relasi maka akan terbuka sebuah koneksi jaringan
      Manusia cenderung memiliki motivasi untuk memiliki rasa kebutuhan untuk secara fisiologis merasakan rasa aman, menginginkan penghargaan dan juga aktualisasi diri. Dalam aktualisasi dirinya, setiap manusia memiliki cara yang berbeda-beda dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Disinilah peran organisasi sebagai suatu sarana untuk merekfleksikan keinginan untuk mengaktualisasikan diri atau mewujudkan diri. Keinginan seorang individu untuk merasa puas  dan diberi apresiasi akan bisa didapatkan dari organisasi.
      Manfaat yang bisa dirasakan pada diri sendiri ketika berorganisasi adalah sebegai berikut:
- Organisasi terbentuk dari tujuan khusus yang mengumpulkan orang-orang dengan tujuan yang sama sebagai anggota. Anggota ini akan saling bekerja sama sehingga peluang tercapainya tujuan tersebut lebih besar.
- Melatih mental untuk berbicara di public karena dalam kehidupan brorganisasi merupakan wadah yang tepat untuk melatih dan mengembangkan potensi tersebut.
- Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berkolaborasi dengan orang lain.
Sangat rugi rasanya jika tidak berorganisasi karena ada 3 aspek pengembangan diri yang bisa dicapai ketika masuk organisasi, yaitu aspek mental, sosial dan emosional. Hal ini karena  dalam berorganisasi, seseorang akan terlatih untuk mengembangkan pola pikirnya sehingga pandangan yang ia miliki itu tidak hanya melihat dari satu sisi. Di dalam organisasi ini juga berkumpul orang-orang yang meiliki kepribadian yang berbeda-beda yang ini menjadi tantangan anggotanya untuk melakukan sosialisasi antara satu anggota dengan anggota yang lain.
Kegiatan berorganisasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi pengembangan individu manusia. Sehingga perlu dipahami bahwa peran yang  dipegang oleh kegiatan berorganisasi ini cukup besar dalam perkembangan individu. Sangat perlu digarisbawahi bahwa jangan jadikan kehidupan berorganisasi itu sebagai beban.
Pada dasarnya kembali lagi ke poin dasar yang membuat kita ingin bergabung dalam sebuah organisasi. Jika merasa suntuk, coba ciptakan perasaan positif pada diri sendiri sehingga apa yang sedang kita lalui dan jalani ini bisa berjalan dengan  lancar. Jangan bawa  pusing. Istilahnya, You only live once. Jadi, ketika timbul pemikiran bahwa berorganisasi  itu memberatkan, yakinkan diri bahwa didalam organisasi lah kita akan berkembang. mulailah dari langkah-langkah kecil. coba berteman dengan orang yang aktif dalam organisasi atau buatlah grup belajar sendiri. Nanti lama-lama akan terbiasa untuk berada dalam lingkungan sosial.
Dengan dipaparkan semua informasi tadi, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berorganisasi sangat memengaruhi aspek pengembangan diri. Sehingga alangkan baiknya jika seseorang itu bergabung dalam suatu  komunitas dan organisasi agar dirinya mampu berkembang menjadi lebih baik. Karena tidak lah mungkin bagi seorang manusia untuk berkembang jika ia tidak dihadapkan dengan tantangan dan makhluk sosial lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI