Mohon tunggu...
Nabila Kleib
Nabila Kleib Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Sometimes, we just can't be a right one, and a nice one at the same time.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang 2 Malam

19 September 2016   00:39 Diperbarui: 19 September 2016   01:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akulah sang makna yang kamu temukan pada penghujung senja.

Tak ada tembok. Tak ada barikade.

Tak menutup.

Akulah lantunan pertanda tersibaknya perisai diri.

Sebuah seringai yang membebaskan waktu untuk menghadirkan rasa lelah.

Kemari, dan duduklah di sampingku.

Lancarkan semua peluh yang terkubur.

Resapi sang keutuhan diri yang akan menaiki panggung malam ini.

Ia akan menyanyikan merdunya nada-nada tak berbias.

Baringkan senyummu yang telah memudar.

Sambutlah oase kejernihan yang mendesak dada.

Pejamkan mata, dan mulailah melihat.

Sungguh, dekaplah aku dengan air mata sendumu.

Tibalah saatnya membuka kotak diri yang seharian ini kamu pegang erat.

Karena akulah singgasana yang hadir pada pukul 2 malammu,

Senantiasa menemani saat dunia tengah terlelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun