Dalam film ini, ada beberapa bola memori yang penting, yang disimpan di "core memories". Memory yang tersimpan di "core memories" merupakan kumpulan dari memori-memori tentang momen paling berarti di hidup Riley. Dan setiap memori memberi kekuatan pada masing-masing kepribadian di dalam diri Riley.Â
Semua berjalan lancar, sampai Sadness menyentuh salah satu bola memori hasil Joy, dan memori tersebut berubah menjadi kesedihan. Singkatnya Joy, dan Sadness tersedot ke luar pusat kontrol. dan tanpa mereka berdua di pusat kontrol. Riley tidak bisa merasakan senang dan sedih. Film ini menceritakan kisah Joy dan Sadness untuk kembali ke pusat kontrol. Dalam perjalanan mereka, banyak yang terjadi, yang membuat pandangan Joy terhadap Sadness jadi berbeda.Â
Dalam perjalanan kembali ke pusat kontrol tersebut, banyak pelajaran yang bisa diambil. Saat Bingbong (teman imajinasi Riley sewaktu kecil) kehilangan mainan roketnya, Sadness menghapirinya dan mereka menangis bersama, dan setelahnya Bingbong merasa lebih baik setelah menangis. Juga saat Joy menyadari bahwa selama ini orang-orang sekitar Riley membantu Riley menjadi lebih bahagia karena Riley mengekspesikan perasaan sedihnya. Terbuka dengan orang-orang yang ia sayangi membuat ia menjadi lebih bahagia.Â
Pesan paling ditonjolkan dalam film ini adalah, kesedihan merupakan emosi yang penting, sama seperti kebahagiaan,dll. Semua emosi mempunyai fungsi masing-masing yang berharga dalam hidup kita. Kadang memori bahagia, ketika kita ingat-ingat setelahnya membuat sedih karena ingin mengulang memori tersebut.Â
Film ini mengingatkan pada kita semua, bahwa untuk menjadi dewasa, bijaksana dan sehat secara mental dan fisik, kita harus menerima semua aspek emosi dalam diri kita. Masing-masing emosi bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk kesedihan.Â
"Crying helps me slow down and obsess over the weight of life's problems."Â
- Sadness
Inilah kita. Dengan kumpulan emosi yang saling terkait, tapi tidak saling mendahului.Â
Emosi yang saling terikat, tetapi tak saling menjatuhkan.Â
Manusia sempurna karena ketidaksempurnaanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H