Mohon tunggu...
NBL
NBL Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hujan terasa lebih menyenangkan bukan?

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bayaran atas Sebuah Tindakan (2)

28 Februari 2024   09:41 Diperbarui: 2 Maret 2024   20:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Tap..Tap..Tap..

Suara langkah kaki yang berderit di sepanjang lorong membuat beberapa orang-orang mulai menatap ke arah sumber suara tersebut. Mata-mata menatap dengan takjub, mulut mereka terbuka karena terkejut melihat seorang anak yang terlihat begitu sangat menawan dari pada siapapun. Bisik-bisik mulai berseliweran di sepanjang lorong itu.

Anak tersebut masuk ke dalam kelasnya dan mulai duduk di mejanya tanpa mempedulikan tatapan dan bisik-bisikan yang mengarah ke padanya.

Viona dan gengnya awalnya terlihat terkejut ketika melihat seorang anak yang terlihat begitu asing di sekolah. Namun dia menyadari bahwa ternyata anak itu adalah Mia! Orang yang selama ini dia bully.

"Eh, itu beneran Mia? Anak kutu buku itu?"
"Aku ga menyangka ternyata dia cantik banget. Lebih cantik dari Viona lagi"
"Seharusnya aku deketin dia aja ya waktu itu"

Bisik-bisikkan itu terus berlangsung. Dan dalam sekejab kecantikan Mia menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh seluruh anak di sekolah. Murid-murid mulai berdatangan dan bergerumbul di meja Mia untuk melihat langsung bagaimana kecantikannya yang dapat menyaingi Si Viona ratu sekolah.

Viona yang melihat hal tersebut terlihat sangat geram. Dia bergegas berjalan menuju ke meja Mia.

"Heh. Kutu buku.." Ujar Viona sambil mengebrak keras meja di depannya.

Mia melirik Viona dan berusaha untuk tidak menatap matanya.

"Lo oplaskan? Makannya wajahlo bisa berubah banget. Ngaku aja deh" Ucap Viona dengan nada meremehkan.

"E-enggak" Ujar si Mia masih merasa terintimidasi dengan kedatangan Viona.

"Aelah..Boong banget. Sini apus aja makeup lo" Ujar Viona kesal dan meraih dagunya Mia dengan paksa.

Keributan itu membuat anak-anak lain saling berbisikan satu sama lain sambil melirik ke arah Viona. Viona sedikit terkejut karena biasanya hal seperti ini tidak akan pernah terjadi.

"Ngapasin sih dia?"

"Apaan sih"

"Gajelas banget"

"Ratu iblis emang"

Bisik-bisikan itu terus menggelegar di dalam kelas membuat Viona tidak dapat lagi menahan amarahnya.

"DIAM!!" Ucap Viona membuat seisi kelas menjadi hening seketika.

Ia kemudian melepaskan cengkramannya dan bergegas berjalan pergi keluar kelas dengan membanting pintu dibelakangnya.

"Ugh..Apaan sih si Mia itu. Sok-soakan banget dah. Baru sehari jadi pusat perhatian sudah belagu aja tuh anak" Gerutu Viona kesal sambil menendang batu kerikil di depannya dan malah nyasar ke kucing yang ada di seberangnya. Kucing itu ngereong tersentak kaget namun Viona tidak peduli dan berjalan berlalu meninggalkannya.

"Kamu ingin mengahncurkannya bukan?"

Tiba-tiba terdengar suara dari balik belakang punggung Viona. Ia terkejut dan segera membalikkan badannya. Dan dia melihat seorang nenek yang menggunakan jubah untuk menutupi sebagian rambutnya yang sudah mulai memutih dengan sebuah tongkat kayu yang ia pegang untuk menompang tubuhnya.

"Anda siapa?" Tanya Viona bingung.

Nenek itu tersenyum penuh makna.

"Tidak perlu tau siapa saya. Saya disini hanya ingin mengabulkan keinginanmu saja."

"Maksudnya?" Viona menatap ke arah nenek itu dengan curiga.

"Kamu ingin menghancurkan anak bernama Mia itu bukan?" Ujar nenek tersebut.

Viona terkejut dengan perkataan nenek tersebut. Sebelum ia sempat membantah nenek tersebut berkata lagi.

"Aku akan mengabulkannya. Jika kamu menginkannya nak" Sahut nenek itu dengan tersenyum lagi.

Viona terdiam ketika mendengar perkataan nenek tersebut dan ia berpikir sejenak kemudian kembali menatapnya dengan insten.

"Anda yakin bisa?" Ujar Viona pada nenek itu.

Nenek itu hanya tersenyum memperlihatkan salah satu gigi emasnya.

"Serahkan padaku"

Bersambung..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun