Untuk mengatasi stunting, kita perlu pendekatan berbasis budaya yaitu:
Edukasi melalui Tokoh Adat dan Agama: Melibatkan pemimpin lokal dalam kampanye gizi yang menghormati nilai-nilai lokal tetapi tetap mendorong konsumsi makanan bergizi.
Pemberdayaan Peran Kader: Memaksimalkan peran kader kesehatan di Posyandu dalam memberikan informasi terkait pencegahan stunting dengan pendekatan budaya yang sesuai di masyarakat setempat.
-
Penguatan Layanan Kesehatan:Â Membuka layanan kesehatan yang ramah budaya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
Dengan memahami akar penyebabnya, termasuk faktor sosial budaya, kita dapat bersama-sama menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dimasa depan. Pengaruh sosial budaya terhadap stunting mengingatkan kita bahwa kesehatan bukan hanya soal medis, tetapi juga tentang kebiasaan, kepercayaan, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Mari kita jadikan isu ini sebagai momentum untuk membangun kesadaran bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI