Manusia merupakan makhluk sosial. Mahluk yanh selalu hidup berdampingan dan selalu bekerja sama dengan manusia yang lain. Salah satu cara manusia dapat bekerja sama dengan berkomunikasi.
Â
Apa itu komunikasi?
Menurut Lasswell komunikasi merupakan"Who Says What In Which Channel  To  Whom  With  What  Effect"  yang  berarti  proses komunikasi adalah komunikator membentuk pesan dan menyampaikannya melalui suatu media tertentu kepada komunikan atau penerima yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan Budaya sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Menurut E.B Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Selain itu Edward T Hall mengatakan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Budaya sangat menentukan bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain, baik memiliki perbedaan budaya maupun sebaliknya.
Kebudayaan membentuk pikiran dan tingkah laku manusia dan melalui komunikasi kita menyampaikan pola perubahan budaya. Oleh karena itu, dengan pemahaman terhadap orang yang berbeda budaya maka komunikasi lebih efisien sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai. Manusia diciptakan memiliki berbagai perbedaan, salah satunya perbedaan pada latar belakang budaya. Terutama Indonesia yang memiliki beragam budaya, perbedaan budaya bisa menjadi hambatan pada saat melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi antar budaya pada dasarnya memilki persamaan dengan komunikasi pada umumnya. Yang membedakan komunikasi antarbudaya dengan komunikasi lain hanya terletak pada latarbelakang budaya pelaku komunikasi.
 Hambatan Komunikasi Antar Budaya
 Hambatan adalah gangguan yaitu segala sesuatu yang menganggu kelancaran komunikasi serta akan menghambat kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Menurut Effendy (2004:11) faktor-faktor penghambat komunikasi antara lain;
 * Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Intinya komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi dilangsungkan terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-antropologis- psikologis.
* Hambatan semantik
Hambatan semantik terdapat pada diri komunikator, menyangkut penggunaan bahasa oleh komunikator.
* Faktor ekologis
Faktor ekologis berkaitan dengan kekuatan-kekuatan eksternal yang mempengaruhi peserta komunikasi, seperti perbedaan sosial ekonomi atau kondisi lingkungan. Contohnya suara motor, suara hujan, petir, dan faktor alam lain yang mempengaruhi terjadinya komunikasi.
* Faktor mekanis
Faktor mekanis berkaitan dengan media atau teknologi yang digunakan dalam berkomunikasi, seperti suara telepon yang tidak jelas, suara yang hilang- muncul pada radio,gambar yang berbayang ataupun bergelombang pada televisi, dan lainlain.
 Disamping beberapa hambatan tersebut, hambatan yang berupa perbedaan budaya sangat besar dalam mempengaruhi terjadinya komunikasi antara pemberi dan penerima pesan. Tujuan komunikasi akan lebih lancar apabila partisipan komunikasi mempunyai persamaan.
 Hambatan-hambatan dalam komunikasi yang berkaitan dengan faktor budaya antara
lain;
 * Perbedaan norma sosial
Norma sosial merupakan suatu cara, kebiasaan, tata karma, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut secara turun temurun yang memberikan petunjuk bagi seseorang untuk bersikap dan bertingkah laku dalam masyarakat.
Beragamnya norma sosial yang tidak menutup kemungkinan terjadinya pertentangan nilai. Kebiasaan dan adat- istiadat yang dianggap baik suatu masyarakat belum tentu dianggap baik pula oleh masyarakat lain. Agar tidak terjadi hambatan maka komunikator perlu menelaah apakah pesan yang akan disampaikan tidak melanggar norma tertentu atau tidak.
* Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Dalam etnosentrisme sebuah komunitas menganggap budayanya lebih baik dibanding budaya lain. Peserta komunikasi yang berbeda budaya dapat menggagalkan serta menghambat komunikasi.
* Stereotip dan prasangka
Stereotip adalah konsepsi mengenai suatu golongan masyarakat berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi .
* Perbedaan perspektif
Perspektif adalah cara pandang suatu objek, benda atau peristiwa berdasarkan pengamatan seseorang. Cara pandang seseorang sangat ditentukan oleh budaya yang dianutnya. Persepsi yang sama akan memudahkan dan melancarkan komunikasi.
* Perbedaan pola pikir
Pola pikir seseorang atau kelompok orang berbeda satu sama lain sebagai akibat pengalaman dan acuan yang digunakan. Pola pikir sangat berpengaruh terhadap reaksi, rangsangan, dan tanggapan individu dalam berkomunikasi dengan individu yang berasal dari budaya lain.
* Faktor bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi sering menjadi hambatan utama dalam komunikasi ketika para peserta komunikasi tidak memiliki persamaan bahasa.
* Faktor sintaksis dan semantik
Hambatan semantik dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Pertama, adanya pengertian konotatif atau denotatif. Kedua, adanya perbedaan makna dan pengertian untuk kata atau istilah yang sama sebagai akibat aspek psikologis. Ketiga, Komunikator salah mengucapkan kata-kata karena tergesa-gesa.
* Ketidakmerataan pendidikan
Kesenjangan pendidikan antara masing-masing masyarakat sering meyebabkan terjadinya kegagalan komunikasi. Belum maksimalnya kemerataan pendidikan membuat perbedaan sehingga menghambat komunikasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI