Teman-teman pada usia dini seperti ini seharusnya anak diajarkan kepada hal-hal yang baik, seperti belajar membaca, mengghitung, menggambar, menciptakan kreativitas sendiri, mengembangkan bakat, untuk apa? Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Namun di zaman sekara semua menggunakan smartphone, gadget, sosial media. Yang seharusnya di gunakan diatas umur yang sudah cukup, itupun ketika seseorang sudah tau apa saja manfaat dan negativenya sosial media atau smartphone jika disalah gunakan tidak benar.
Saat ini media sosial seperti youtube, instagram dan juga facebook sudah menggerakan batas minimum usia pengguna yaitu 13 tahun ke atas.Â
Opini secara realita:
Menurut saya, Media sosial itu sebaiknya memang dikenal anak pada usia minimal 15 tahun, namun ketika pada kenyataannya anak dibawah usia 15 tahun sudah mengenal media sosial, harus dalam pengawasan atau pendampingan orang tua. Salah satu risiko penggunaan media sosial yang paling buruk adalah sosialisasi, seorang anak akan lebih senang dengan teman online nya dibanding melakukan sosialisasi secara langsung dengan teman real nya, sehingga sosialisasi anak tidak berkembang karena mereka fokus dengan teman online nya.
Ade Dian Komala, M.Psi Psikologi:
Menurut penjelasan Ade Dian Komala, M.Psi Psikologi dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (20/1/2022) "orang tua harus bisa menjadi lebih perhatian dan bisa me manage waktu antara bermain sosial media, gadget dengan prioritas yang harus anak lakukan. Tidak sedikit kita melihat anak menjadi tantrum apabila dilarang bermain gadget. Sebagai orang tua, kita diwajibkan untuk bisa mengatur waktu dan mempunyai aturan yang jelas berapa lama anak boleh bermain gadget agar anak tidak menjadi tantrum".
Pengaruh media sosial sangat berpengaruh terhadap perilaku anak/remaja, apalagi ketika media sosial di konsumsi terlalu berlebihan. Beberapa remaja atau anak-anak mengalami masalah kecemasan seperti mental, dimana kebanyakan media sosial menampilkan hal-hal yang sangat wah, sangat baik-baik saja dan sangat keren, sehingga anak sering kali membandingkan atau merasa kenapa saya tidak seperti dia (artis/selebgram) dan timbul kecemasan serta ketidak percayaan diri.
Media sosial mempunyai faktor risiko yang besar, namun tidak bisa kita pungkiri bahwa media sosial juga mempunyai value positif yang bisa kita ambil, seperti ketika persepsi kita melihat seorang artis/selebgram bisa pergi/jalan-jalan ke luar negeri, sehingga anak/remaja termotivasi untuk bekerja lebih keras untuk bisa seperti dia (artis/selebrgram), jadi tergantung bagaimana persepsi yang kita mau ambil dari media sosial "papar Ade Dian Komala, M.Psi, Psikologi".
Dampak terhadap anak di usia dini dan anak-anak maupun remaja: