-Membingungkan sekali ketika ibu tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
D. Penokohan
-Ibu : Perhatian, perasaanya sangat rapuh, dan sangat sayang kepada keluarganya
-Aku : Sabar atas segala cobaan yang menimpa bertubi-tubi, penyayang, peduli, perhatian, tabah dalam merawat ibunya
-Abah : Suka menolong, sabar, tabah, dan perhatian kepada saudaranya
E. Alur
Alur pada cerpen “Kabut Ibu” adalah maju, karena penulis menceritakan kehidupannya mulai anak-anak sampai dewasa.
Saat masih anak-anak, sekitar umur 10 tahun, tokoh aku mengalami suatu kejadian yang kejam dan sangat mempengaruhi kehidupannya di masa mendatang. Peristiwa tragis itu dimulai dengan penyerangan yang melahap nyawa ayahnya, dan parahnya, hal itu juga menyebabkan ibunya mengalaimi gangguan mental. Sang ibu seperti tidak mempunyai harapan lagi untuk hidup. Dia bahkan tak peduli dengan anaknya sendiri. Hari-hari berikutnya, ibu hanya mengurung diri di kamar, segala hal yang menyangkut kebutuhan hidupnya diatur oleh tokoh aku dan abah. Anehnya, kamar ibu selalu berkabut. Kabut yang selalu muncul tiba-tiba. Hingga suatu ketika, tokoh aku dan abah mendobrak pintu kamar ibu untuk mengetahui kondisinya. Ternyata tak ada siapapun disana. Setelah berhari-hari dilakukan pencarian, ibu tetap saja menghilang tanpa jejak. Akan tetapi, kabut di kamanya tetap ada hingga sekarang.
F. Tahapan Alur
-Tahap pengenalan : kejadian tragis yang menimpa keluarga tokoh aku.
-Tahap penampilan masalah : Sang ayah meninggal dan ibu mengalami gangguan mental.