Mohon tunggu...
nabilah mutiara
nabilah mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwi Universitas Islam Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memandang dari Kacamata Islam: Economic Growth

5 Juni 2024   00:43 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Teori ini lebih menekankakan pada peran pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi.Jadi adanya para pengusaha itu sangat mempengaryhi pertumbuhan ekonomi. Karena Pengusaha itu dianggap merupakan sebuah golongan yang akan terus menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi itu seperti; memperkenalkan barang-barang baru, efisiensi produksi barang, perluasan pasar, mengembangkan sumber bahan mentah dan megadakan perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan untuk mempertinggi efisiensi.

Jadi diumpamakan itu ketika sebuah perekonomian yang sedang macet, tidak khawatir karena akan ada pengusaha yang akan mengadakan inovasi yang didorong oleh keinginan medapatkan keuntungan. Nah...Oleh karena itu mereka akan menambah modal baik dengan cara meminjam atau menanamkan kelebihan modalnya. Investasi baru tersebut nantinya akan meningkatkan perekonomian negara dan secara otomastis pendapatan agregat meningkat, sehingga tingkat konsumsi masyarakat akan bertambah juga. Oleh karena itu jika tingkat konsumsi bertambah maka akan mendorong pengusaha untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru. Tapi, pada saat kemajuan mencapai peningkatan tertinggi, disitu juga terjadi pertumbuhan yang semakin lambat sampek akhirnya nanti kembali pada keadaan tidak berkembang seperti semula.

Dari beberapa teori tersebut diatas pertumbuhan dalam konsep ekonomi klasik pokok pembahasannya tertuju pada dua variabel saja, yaitu faktor penduduk dan modal.Pada tahap-tahap selanjutnya pengertian tentang pertumbuhan yang dikemukakan pada masa klasik ditafsirkan secara luas dan mempertajam analisisnya sehingga terjadi penyempurnaan yang disertai oleh perkembangan ekonomi itu sendiri. Penyempurnaan tersebut dilakukan oleh mazhab neoklasik yang analisisnya lebih ditekankan pada perkembangan faktor produksi,walaupun pada hakekatnya masih berangkat pada tesis yang sama yaitu pertumbuhan ekonomi pasti dipengaruhi oleh pertumbuhan dan produktifitas modal, dan produktifitas kerja serta perkembangan teknologi.

Setelah kita belajar tentang beberapa teori dalam pertumbuhan ekonomi, lalu kita melanjut pada Economic Growth atau Pertumbuhan Ekonomi dalam pandangan Islam. Jadi, Dalam kajian ekonomi Islam, persoalan pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian para ahli dalam wacana pemikiran ekonomi Islam klasik. Pembahasan ini diantaranya berangkat dari firman Allah Swt. surat Hud ayat 61: "Dia yang telah menjadikan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya". Artinya, bahwa Allah Swt. menjadikan kita sebagai wakil untuk memakmurkan bumi. Terminologi 'pemakmuran bumi' ini mengandung pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi, sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib kepada seorang P di Mesir: "Hendaklah kamu memperhatikan pemakmuran bumi dengan perhatian yang lebih besar dari pada orientasi pemungutan pajak, karena pajak sendiri hanya dapat dioptimalkan dengan pemakmuran bumi. Barang siapa yang memungut pajak tanpa memperhatikan pemakmuran bumi, negara tersebut akan hancur."

Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai perkembangan yang terus-menerus dari faktor produksi secara benar yang mampu memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian, maka pertumbuhan ekonomi menurut Islam merupakan hal yang penting. Suatu peningkatan yang dialami oleh faktor produksi tidak dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi jika produksi tersebut misalnya memasukkan barang-barang yang terbukti memberikan efek buruk dan membahayakan manusia.

Lebih dari itu, perubahan ekonomi merupakan aktivitas menyeluruh dalam bidang produksi yang berkaitan erat dengan keadilan distribusi. Pertumbuhan mencakup sisi yang lebih luas untuk pertumbuhan dan kemajuan aspek materil dan spiritual manusia. Dengan kata lain, pendekatan ini bukan hanya persoalan ekonomi kehidupan manusia saja, akan tetapi mencakup aspek hukum, sosial, politik dan budaya. Dalam pengertian ini, tujuan pertumbuhan ekonomi adalah untuk memajukan dasar-dasar keadilan sosial, kesamaan, Haka Asasi Manusia (HAM) dan martabat manusia.

Dengan demikian, pembangunan ekonomi menurut Islam bersifat multi dimensi yang mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif. Tujuannya bukan semata-mata kesejahteraan material di dunia, tetapi juga kesejahteraan akhirat. Keduanya menurut Islam menyatu secara integral. Adapun asas-asas pertumbuhan dalam ekonomi Islam ada empat yaitu:

1.Tauhid

2.Rububiyah

3.Khalifah

4.Tazkiya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun