Mohon tunggu...
Nabilah Mumtaz
Nabilah Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budaya Politik di Indonesia

4 Juli 2024   15:05 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA 

 

Disusun oleh: Nabilah Mumtaz (202010415326)

Mata kuliah: Ilmu Politik 4A2

Dosen pengampu: Saeful Mujab, M.I.Kom.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA II

2024

 

ABSTRAK

Budaya politik di Indonesi merupakan hasil dai interaksi antara sejarah panjang, struktur sosial yang beragam dan dinamika politik kontemporer. Indonesia merupakan negara dengan lebih 17.000 pulau dan ratusan kelompok etnis, Indonesia juga memiliki budaya politik yang kaya dan beragam. Tradisi lokal, agama, dan nilai-nilai kebangsaan membentuk pandangan politik masyarakat. Pemerintah yang demokratis yang didirikan setelah era reformasi pada tahun 1998 yang menandai perubahan signifikan dalam partisipasi politik warga negara, dengan peningkatan kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Tetapi, budaya politik di Indonesia juga ditandai oleh tantangan, seperti korupsi, nepotisme, konflik antar kelompok. Faktor-faktor ini berinteraksi dalam membentuk perilaku politik dan struktur institusional di Indonesia, menciptakan lansap politik yang dinamis dan kompleks.

 

 

BAB I

PENDAHULUAN  

  • Latar Belakang

Budaya politik merupakan hasil gabungan dari berbagai elemen yang berakar dari sejarah panjang, struktur sosial, agama, dan pengaruh eksternal. Berawal dari sejarah kolonial selama lebih dari tiga abad, Indoneisa berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda yang membentuk struktur pemerintahan, sistem ekonomi, dan sosial yang ada. Dalam sejarah ini menciptakan rasa kebangsaan dan semangat perlawanan terhadap penjajah yang menjadi dasar terbentuknya negara Indonesia. Penduduk Jepang selama perang dunia II juga memiliki dampak signifikan, termasuk peningkatan semangat nasionalisme dan keinginan untuk merdeka.

               Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik bersama warga negara, antar warga negara, dan negara, maupun hubungan sesama negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan. Ilmu politik merupakan bermacam-macam kegiatan dalam sistem suatu negara, yaitu pengambilan kebijakan-kebijakn untuk melaksanakan tujuan-tujuan tertentu. Idealnya, politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, dan bukan tujuan pribadi seseorang. Mengenai sifat dari ilmu politik dapat dipahami dari beberapa defensi tentang ilmu politik (Hasanah et al., 2022).

            Kemudian pada masa demokrasi liberal 1950-1959 setelah kemerdekaan Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer. Namun, ketidakstabilan politik dan konflik internal membuat periode ini berakhir dengan dekrit presiden 1959. Lalu pada masa orde lama 1959-1966 dibawah kepemimpinan presiden Soekarno, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi terpimpin yang cenderung otoriter. Fokus pada nasionalisme dan anti-imperialisme mendominasi kebijakan politik. Lalu pada ord baru 1966-1998 Soeharto mengambil alih kekuasaan dan mendirikan orde baru dengan pendekatan pembangunan ekonomi yang terpusat dan stabilitas politik yang dikontrol ketat oleh militer.

               Budaya politik didefinisikan sebagai sikap orientasi yang khas warga negra terhadap sistem politik di aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap pernan warga negara yang ada di dalam sistem tersebut. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu, mereka menyatakan bahwa warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan pernan mereka di dalam sistem politik, berikut beberapa pengertian budaya politik:

  • Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan adat istiadat, tahayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik memberikan pemahaman rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
  • Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya, yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisa bentu, pernan dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka atau tertutup.
  • Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.
  • Almond, Gabriel dan Sidney Verba 1999. Budaya politik, tingkah laku politik dan demokrasi di lima negara, penerjemah (Sahat Simamora), Jakarta: bumi aksara
  • Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atay mendorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi atau politik) (Hapsari et al., 2023).

  • Pertanyaan Penelitian
          Bagaimana budaya politik di Indonesia?
  • Tujuan Penelitian 

 Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana budaya politik di Indonesia

 

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

  • Penelitian Terdahulu

 

Pada penelitian terdahulu penulis memilih beberapa penelitian untuk dijadikan refensi atau perbandingan dengan penelitian ini

 

Nama

Judul penelitian

Jenis penelitian

Metode penelitian

kesimpulan

Anggun Aprillia Wardhanie, 2017

Budaya Politik Masyarakat Desa Kebadongan Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Pada Pilkada Langsung Tahun 2015

Skripsi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Budaya politik Masyarakat Desa Kebadongan berawal dari interaksi sosial yang bermuatan politik dan mengalamai internalisasi ke dalam masyarakat yang selanjutnya menentukan pemahaman mereka terhadap sistem politik. Kemudian, dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pendidikan, media massa, dan imbalan. Hal tersebut menghasilkan orientasi kognitif yang cukup baik dan orientasi afektif yang cukup baik, tetapi orientasi evaluatif kurang baik pada saat Pilkada Langsung Tahun 2015.

Eka Agustin Setiani, 2022

Budaya Politik Masyarakat Multiagama Studi Kasus Warga Desa Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Pada Pilpres 2019

Skripsi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Budaya politik pada masyarakat multiagam Desa Pabuaran saat pilpres 2019 adalah budaya politik partisipan. Budaya politik partisipan pada masyarakt multiagam desa pabuaran ditandai dengan kasadaran politik yang sangat tinggi serta memiliki sikap yang toleran. Nilai-nilai agama memiliki pengaruh positif pada kehidupan demokrasi multiagama Desa Pabuaran.

Ayu Lestari, 2018

Budaya Politik Masyarakat Kampung Arab Al-Munawar 13 Ulu Palembang

Skripsi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

kesimpulan dari Budaya Politik Masyarakat Kampung Arab Al-Munawar. Kesimpulan yang diuraikan meliputi orientasi dan tipe budaya politik masyarakat Al-Munawar. Dalam hal ini peneliti telah mengkaji tentang budaya politik masyarakat Kampung Arab Al-Munawar Palembang. Fokus penelitian ini adalah permasalahan mengenai sikap dan nilai yang ada dalam masyarakat Kampung Al-Munawar dalam sistem politik khususnya politik lokal. Mayoritas masyarakat AlMunawar adalah pemeluk agama Islam dan mereka merupakan satu garis keturunan. Fakta yang menarik bahwa identitas Islam dalam masyarakat Kampung Arab tidak memberikan jaminan bahwa mereka berafilasi atau mendukung partai dengan identitas keislamannya sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Raka Endana, 2022

Partisipasi Dan Budaya Politik Masyarakat Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo Pada Pilkada Serentak Tahun 2020

Skripsi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Budaya politik menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba dapat dipahami sebagai sikap orientasi yang khas warga negara kepada sistem perpolitikan serta beragam bagian-bagiannya, maupun sikap kepada peran masyarakat yang terdapat pada sistem tersebut. Yang mana budaya politik ini menyatakan bahwasanya bagaimana warga negara menyikapi suatu fenomena politik yang berkembang saat ini apakah warga negara tersebut mau ikut serta atau tidak pada aktivitas politik saat ini dengan sikap orientasi yang berbeda-beda pada setiap individu maupun kelompok. Berdasarkan dari beberapa wawancara yang didapat oleh narasumber bahwa masyarakat kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo pada Pilkada serentak tahun 2020 lebih dominan ke budaya politik kaula.

Desi Ayu Lestari, 2019

BUDAYA DAN PERILAKU POLITIK SANTRI (Studi Tentang Tingkat Partisipasi Politik Santri Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018)

Skripsi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Pada aspek keikutsertaan dalam kegiatan kampanye, 63,4% responden menyatakan sangat setuju, 29,3% menyatakan setuju, hal ini menunjukkan bahwa keikutsertaan responden dalam kegiatan kampanye baik. 2. Pada aspek keikutsertaan dalam penyumbangan dana kampanye, 63,4% responden menyatakan sangat setuju, 34,1% menyatakan setuju, hal ini berarti sebagian besar sikap responden bersedia untuk ikut serta menyumbang dana dalam kegiatan kampanye.

 

 

Pada penelitian pertama ada beberapa persamaan pada penelitian ini diantaranya metode penelitian dan subjek penelitian, perbedaannya terdapat pada objek penelitian dan teori. Kemudian pada penelitian kedua adapun persamaannya terdapat pada metode penelitian dan subjek penelitian lalu perbedaannya pada teori dan objek penelitian. Selanjutnya pada penelitian ketiga ada persamaan pada penelitian ini yaitu subjek penelitian dan metode penelitian lalu perbedaannya adalah teori dan objek penelitian. Pada penelitian keempat terdapat persamaan diantaranya subjek penelitian dan metode penelitian, lalu perbedaannya pada teori dan objek penelitian kemudian pada penelitian kelima yang terakhir terdapat persamaan subjek penelitian dan metode penelitian lalu perbedaannya ada pada teori dan objek penelitian.

 

BAB III

METODE PENULISAN

  • Metode penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian. Seperti, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya, secara holistik dengan cara deskriptif dalam suatu konteks khusus yang alami tanpa ada campur tangan manusia dan dengan memanfaatkan secara optimal sebagai metode ilmiah yang lazim digunakan.

Manusia memiliki banyak cara dalam memperoleh suatu pengetahuan untukmendapatkan jawaban dari semua masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Berbagai alternatif cara yang dapat ditempuh dalam memperoleh suatu pengetahuan itu, antara lain adalah melalui sumber-sumber sebagai berikut.

 

(1) coba-coba (trial and error);

 

(2) kekuasaan atau otoritas;

 

(3) pengalaman pribadi;

 

(4) jalan pikiran atau akal sehat;

 

(5) wahyu dari tuhan;

 

(6) intuisi atau kata hati;

 

(7) penelitian ilmiah.

 

Berbagai cara untuk menemukan pengetahuan itu (kecuali penelitian ilmiah), semuanya akan menghasilkan pengetahuan yang mengandung kebenaran, namun tentunya kebenaran itu tidakdapat dibuktikan secara ilmiah, karena cara memperolehnya tidak melalui langkah-langkah seperti dalam penelitian ilmiah. Melalui penelitian ilmiahakan diperoleh kebenaran yang bersifat ilmiah, karena pada prinsipnya Penelitian ilmiah itu merupakan suatu upaya yang dilakukan peneliti untuk mencari jawaban secara ilmiah dari suatu masalah melalui metode, prosedur atau langkah yang sistematis. Prosedur atau langkah yang sistematis dalam penelitian ilmiah tersebut, meliputi tahapanberikut.

 

(1) pengumpulan data;

 

(2) pengolahan data;

 

(3) penyajian data;

 

(4) analisis data.

 

Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu terus berkembang, sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Selama manusia itu hidup dan berkembang di muka bumi ini, maka beragam fenomena baru akan terjadi. Untuk memahi berbagai fenomena baru tersebut diperlukan ilmu pengetahuan baru yang dilahirkan melalui penelitian dengan menggunakan metodologi yang tepat. Dalam posisi yang demikian itulah metode penelitian kualitatif sangat dibutuhkan dalam rangka perkembangan ilmu pengetahuan.

 

Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting), tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studi. Dalam beberapa bidang, sesungguhnya sifat masalah yang diteliti lebih tepat apabila dikaji dengan pendekatan atau metode kualitatif. Seperti misalnya ketika ingin mengungkapkan bagaimana pengalaman orang yang merasakan sakit, ketergantungan obat, depresi, peningkatan semangat belajar, tumbuhnya minat, sikap positif, dan motivasi terhadap suatu objek, dan sebagainya. Dalam kasus semacam itu, metode kualitatif dapat mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang tidak diketahui sebelumnya. Metode kualitatif ini juga dapat memberikan rincianyang kompleks tentang fenomena yang sulit ditangkap dan diungkapkan melalui metode kuantitatif (Farida, 2008).

BAB IV 

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • HASIL

Hasil dari penelitian ini adalah penulis mengetahui bagaimana budaya politik di Indonesia mengacu pada nilai-nilai, keyakinan, sikap dan pola perilaku politik yang dianut oleh masyarakat dalam suatu negara. Keterlibatan politik tingkat partisipasi masyarakat dalam proses politik, seperti pemilihan umum, demonstrasi, dan diskusi politik. Faktor yang mempengaruhi keterlibatan politik meliputi pendidikan, ekonomi dan akses informasi. Kemudian kepercayaan terhadap institusi politik, tingkat kepercayaan masyarkat terhadap lembaga-lembaga politik seperti pemerintah, parlemen, dan parati politik. Lalu pengaruh dari transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas lembaga-lembaga tersebut. Adapun tentang orientasi politik, sikap dan pandangan masyarakat terhadap ideologi politik, kebijakan publik, dan isu-isu politik, dan peran media massa dan media sosial dalam membentuk orientasi politik masyarakat. Identitas politik, hubungan antara identitas sosial seperti etnis, agama, gender dan identitas politik, dampak dari konflik identitas terhadap stabilitas politik.

 

  • PEMBAHASAN

Pada peran pendidikan dalam budaya politik di Indonesia, pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk budaya politik. Masyarakat yang lebih terdidik cenderung memiliki keterlibatan politik yang lebih tinggi dan kepercayaan yang lebih kritis terhadap institusi politik, kurikulum pendidikan yang mengajarkan kewarganegaraan dan literasi politik dapat meningkatkan kesadaran berpolitik. Media dan informasi, media massa dan media sosial menjadi saluran utama untuk informasi politik, media yang bebas dan independen dapat membantu menciptakan budaya politik yang lebih sehat dengan menyediakan informasi yang akurat dan berimbang. Tetapi, penyebaran berita palsu atau hoax dan propaganda politik dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi politik. Identitas dan konflik politik, identitas sosial yang kuat seperti etnis dan agama, dapat mempengaruhi orientasi politik dan membentuk kelompok-kelompok politik, konflik identitas politik sering kali berujung pada polarisasi politik dan dapat mengancam stabilitas dan politik. Transparansi dan akuntabilitas, pemerintah yang transparan dan akuntabel cenderung mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi dari masyarakat. Upaya untuk mengurangi korupsi dan meningkatkan efesiensi pemerintahan sangat penting dalam membangun budaya politik yang positif.

BAB V 

KESIMPULAN DAN SARAN 

  • Kesimpulan 

Budaya politik merupakan cerminan dari nilai-nilai, keyakinan dan sikap masyarakat terhadap politik. Pendidikan, media, kondisi ekonomi, idenits sosial, dan transparansi pemerintah adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi budaya politik. Untuk membangun budaya politik yang sehat diperlukan upaya dari semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat sipil dan media, untuk meningkatkan partisipasi politik, kepercayaan terhadap institusi politik dan kesadaran politik.

  • Saran

  • Budaya politik di Indonesia harus lebih diperbaiki dari sebelumnya
  • Budaya politik di Indonesia cenderung lebih mementingkan kekuasaan dibandingkan dengan keadilan
  • Dalam budaya politik di Indonesia sangat beragam maka dari itu kita sebagai masyarakat harus lebih memahami bagaimana dan seperti apa budaya politik di negara kita
  • Budaya politik yang beragam bisa menjadikan masyarakat lebih berpikir kritis terhadap politik di Indonesia
  • Masyarakat Indonesia harus terus membangun budaya politik yang jujur, bersih dan adil.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Z., Kurnia Aulia, A., Rahman, Dahlia, D., & Neldiana Sari, Y. (2023). Triwikrama: Jurnal Multidisiplin Ilmu Sosial BUDAYA POLITIK DALAM MASYARAKAT PRAGMATIS. Triwikrama: Jurnal Multidisiplin Ilmu Sosial, 01(01), 7.

 

Hasanah, U., Kirani, C., Gabylia, E. M., & Adawiyah, R. (2022). Etika Dan Budaya Politik “Konsep Sistem Politik Di Indonesia". Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 1(2), 330–343. https://doi.org/10.47233/jpst.v1i2.418

 

Setiani, E. A. (2022). Budaya Politik Masyarakat Multiagama Studi Kasus Warga Desa Pabuaran Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Pada Pilpres 2019. In Repository.Uinjkt.Ac.Id. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/71395%0Ahttps://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/71395/1/EKA AGUSTIN SETIANI.FISIP.pdf

 

Wardhanie, A. A. (2017). Budaya Politik Masyarakat Desa Kebadongan Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Pada Pilkada Langsung Tahun 2015.

 

Desi Ayu Lestari. (2015). Budaya dan Perilaku Politik Santri. Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya, 3(1), 110875. https://www.neliti.com/publications/110875/

 

Farida, N. (2008). dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Buku Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Bahasa, 1(1), 305.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun