Greysia Poli ketika menang bersama pasangannya Apriyani Rahayu dan meraih emas Olimpiade 2020 di Tokyo.
Greysia Poli yang meraih emas dalam nomor ganda putri badminton bersama Apriyani Rahayu mengatakan dirinya berkomitmen dan bersabar untuk "membuat sejarah" di ganda putri dalam Olimpiade.
Greysia Poli dan Apriyani Rahayu dalam laga di Musamori Plaza, Tokyo, hari Senin, 2 Agustus menghadapi pemain China, Chen Qingchen dan Jia Yifan, menang dua set langsung 21-19 dan 21-15.
Kemenangan ini adalah raihan emas pertama untuk ganda putri Indonesia di ajang Olimpiade, yang mulai dipertandingan sejak Olimpiade 1992 di Barcelona.
Emas ini juga merupakan medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia mengatakan prestasi ini adalah mimpinya untuk mencetak sejarah dalam keikutsertaan ketiga di arena Olimpiade. Bagi Greysia Poli, ini adalah penampilannya yang ketiga di Olimpiade setelah 2012 di London dan 2016 di Rio.
Prestasi atlet Indonesia ini, menurut Presiden Joko Widodo dalam akun Instagramnya sebagai "kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia, dua pekan lagi. Selamat dan terima kasih Greysia dan Apriyani!".
"Dua puluh tahun tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulutangkis dan saya memiliki keyakinan pada bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini," ungkap Greysia.
Sementara itu Apriani, 23 tahun, pemain termuda di ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan ia hanya bermodal pantang menyerah dan percaya pada pasangan tandinya, Greysia.
"Saya tidak percaya bahwa ini adalah apa yang saya dapatkan. Saya benar-benar tidak berpikir saya akan sejauh ini karena yang saya pikirkan hanyalah bagaimana cara melewatinya semua tantangan yang saya hadapi," kata Apriani seperti dikutip situs Badminton World Federation.