Mohon tunggu...
Nabilah Destin Amelia
Nabilah Destin Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang! Saya Nabilah Destin Amelia, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Flexing pada Remaja di Media Sosial

23 Oktober 2023   16:55 Diperbarui: 23 Oktober 2023   17:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena Flexing Pada Remaja

Di beberapa tahun terakhir, kehadiran media sosial menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari dan saat ini media sosial telah menciptakan banyak sekali tren, salah satunya adalah fenomena flexing yang semakin mudah untuk dilakukan. Asal mula munculnya arti kata flexing yang dikutip dari laman Dictionary.com, adalah bahasa gaul dari kalangan ras kulit hitam untuk "menunjukkan keberanian" atau "pamer", yang digunakan sejak tahun 1990-an. Sedangkan flexing dalam istilah yang sering digunakan oleh generasi Z untuk mendefinisikan perilaku seseorang yang senang memamerkan kekayaan, status sosial bahkan penampilan fisik kepada orang lain, terutama di media sosial.

Fenomena flexing semakin populer di kalangan remaja akibat tampilan glamor atau pengaruh dari selebriti dan influencer di media sosial. Penyebab lain seseorang melakukan flexing karena tekanan sosial untuk selalu tampil sempurna. Sejak dulu, sebenarnya sudah banyak orang yang suka memperlihatkan gaya hidupnya yang mewah dengan berbagai tujuan dan tujuan utama seseorang melakukan flexing karena merasa ingin mendapat penghormatan dari orang lain, mereka membutuhkan validasi (pengakuan dan penghargaan) serta ingin dianggap sukses.

Contoh Perilaku Flexing di Media Sosial 

1. Memamerkan Pakaian Branded

Kegiatan flexing juga dapat terlihat dari pemilihan pakaian yang selalu bermerk atau brand ternama.

2. Memamerkan Kendaraan Mewah

Individu yang melakukan flexing seringkali memamerkan kendaraan mewah yang dimilikinya, seperti mobil sport.

3. Memamerkan Liburan Mewah

Liburan mewah yang sering diunggah di media sosial juga menjadi salah satu cara flexing yang dilakukan oleh banyak orang.

Bagi sebagian orang, flexing merupakan suatu hal yang lumrah, namun dampak negatif yang ditimbulkan tidak bisa diabaikan begitu saja, apalagi jika flexing tersebut dilakukan dengan sengaja untuk menghasilkan keuntungan dengan mengorbankan orang lain dan flexing pada hakikatnya bukanlah suatu tindak pidana, sepanjang tidak dilakukan dengan cara melanggar hukum dan merugikan orang lain. Dalam hukum Islam, flexing atau pamer merupakan suatu sikap riya' (sombong), perbuatan syirik kecil dan neraka adalah tempatnya orang-orang sombong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun