Mohon tunggu...
NABILAH CAHYANINGTIAS
NABILAH CAHYANINGTIAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tokoh-Tokoh Awal Muhammadiyah dan Kontribusinya Terhadap Indonesia

6 November 2024   08:42 Diperbarui: 6 November 2024   08:54 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Organisasi Muhammadiyah lahir dari pemikiran dan semangat pembaharuan yang dicetuskan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta, tepatnya di Kampung Kauman Yogyakarta. Motivasi K.H. Ahmad Dahlan dalam pembaharuan adalah untuk memperbaiki kondisi sosial, pendidikan, dan keagamaan umat Islam, Muhammadiyah berhasil menciptakan berbagai program dan lembaga yang menjadi inspirasi bagi masyarakat. Tidak hanya sebatas organisasi yang berperan di keagamaan, Muhammadiyah juga berperan besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik dari masa pra-kemerdekaan dan kemerdekaan. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tokoh awal Muhammadiyah yang memiliki peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa dan memajukan bangsa.

1. Kyai Haji Ahmad Dahlan: Pelopor Pembaharuan Islam dan Pendidikan

K.H. Ahmad Dahlan merupakan pendiri Muhammadiyah sekaligus tokoh penting dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia. Lahir di Kauman, Yogyakarta tahun 1285 H, beliau mendirikan Muhammadiyah dengan tujuan untuk memajukan umat Islam melalui pendidikan dan pemahaman agama yang sesuai dengan zaman yang terus berkembang. Beliau memperkenalkan pendekatan keagamaan yang lebih rasional dan ilmiah, yang ia pelajari ketika memperdalam ilmu agama Islam di Mekkah dan ia bawa ke Indonesia, pada masa itu pendekatan yang dilakukan  K.H. Ahmad Dahlan dianggap sebagai konsep yang revolusioner. 

K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah yang menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum, tujuannya adalah agar umat Islam tidak hanya pandai dalam ilmu agama tetapi juga pandai dalam ilmu pengetahuan duniawi, sehingga harapannya umat Islam mampu bersaing di tengah tantangan zaman, beliau juga percaya bahwa pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk mengangkat derajat masyarakat Muslim. Dalam pengembangan organisasi, K.H. Ahmad Dahlan memperluas cabang Muhammadiyah dengan cara membangun amal usaha, hingga kini Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lembaga sosial di seluruh Indonesia. K.H. Ahmad Dahlan juga memiliki kontribusi dalam kemerdekaan, diantaranya yaitu:

  • Menjalin hubungan dengan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan bergabung dalam gerakan Budi Utomo untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan pergerakan nasional

  • K.H. Ahmad Dahlan terlibat dalam pergerakan kebangsaan pada tahun 1909 dengan mengikuti pertemuan-pertemuan dengan tokoh pergerakan dan juga mendukung gerakan pembaharuan nasional. 

  • K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah untuk mencerdaskan bangsa dan memperkenalkan sistem pendidikan yang modern serta mempersiapkan kader-kader untuk kemajuan bangsa.

2. Siti Walidah: Penggerak Kaum Perempuan

Siti Walidah atau dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh perempuan Muhammadiyah yang memiliki peran besar dalam memberdayakan kaum perempuan. Istri dari K.H. Ahmad Dahlan ini tercatat dalam sejarah ketika mendirikan organisasi organisasi "Sopo Tresno" pada tahun 1914, merupakan sebuah pergerakan perempuan pertama di Indonesia yang dipimpin oleh Nyai Ahmad Dahlan dibawah bimbingan K.H. Ahmad Dahlan secara langsung. Kemudian, secara resmi Nyai Ahmad Dahlan memimpin Aisyiyah tahun 1921-926 dan tahun 1930. Organisasi Aisyiyah sebagai wadah dalam meningkatkan peran perempuan dalam bidang sosial, pendidikan dan keagamaan. Pada masa itu, perempuan seringkali diabaikan dan dianggap tidak penting dalam pembangunan bangsa, namun, Siti Walidah memiliki keyakinan bahwa perempuan memiliki peran yangs sama pentingnya dalam membangun dan mencerdaskan bangsa. 

Aisyiyah memberikan banyak kesempatan bagi perempuan untuk belajar, baik dalam bidang agama maupun ilmu pengetahuan umum. Salam kegiatan sosial, Aisyiyah aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan bantuan bagi masyarakat miskin. Melalui Aisyiyah, Siti Walidah menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran dalam hal dan tanggung jawab yang sama dalam kemajuan bangsa. Siti Walidah juga memprakarsai pendirian pondok asrama bagi siswa perempuan untuk menyempurnakan formula pendidikannya, asrama ini didirikan di rumahnya pada tahun 1918.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun