Mohon tunggu...
Nabila Hasna D
Nabila Hasna D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nabilahasna461@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Brainstroming untuk Melatih Kreativitas

19 Agustus 2021   17:28 Diperbarui: 19 Agustus 2021   17:34 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brainstorming paling baik diterapkan dalam kelompok karena tujuan utama menggunakan teknik ini adalah untuk memanfaatkan pengalaman dan kreativitas individu yang berpartisipasi dalam sesi brainstorming. Ada contoh di mana sesi curah pendapat dijalankan oleh satu individu ketika tidak ada pengaturan grup. Individu mungkin membiarkan pikirannya menjadi liar tetapi dengan cara yang terkendali untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin. Jenis sesi brainstorming :

1) Free-Form

Sesi brainstorming bentuk bebas memberikan kebebasan kepada peserta untuk berkontribusi pada diskusi atas kemauan mereka sendiri. Fasilitator mengajukan ide atau masalah untuk didiskusikan dimana setiap orang yang berpartisipasi dalam diskusi diberikan kebebasan untuk berkontribusi kapan saja. Sesi brainstorming bentuk bebas mungkin menjadi kacau saat membahas topik yang sangat sensitif atau saat dipimpin oleh peserta yang dominan. Demikian pula, peserta yang lebih konservatif mungkin diam dan tidak mau berkontribusi sehingga beberapa ide kunci ditinggalkan.

2) Round Robin

Sesi brainstorming Round Robin membantu mengatasi masalah dalam sesi brainstorming bentuk bebas di mana setiap peserta dalam diskusi diperbolehkan untuk menyuarakan pendapatnya. Setiap peserta diberi kesempatan untuk berkontribusi satu per satu. Jika peserta tidak memiliki ide, dia mungkin hanya 'menyerahkan' tongkat estafet kepada peserta berikutnya dalam diskusi. Cara ini cocok bila ruangan penuh dengan pakar yang darinya Anda sebagai fasilitator ingin mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

3) Silent Writing / Pencil & Paper

Terkadang, introvert lebih suka mengomunikasikan ide dengan menuliskannya daripada menyuarakannya di depan umum. Ide-ide yang sangat sensitif juga dapat dikomunikasikan dengan cara ini. Metode ini memungkinkan orang untuk mengekspresikan ide sambil mempertahankan anonimitas mereka.

4) Mind Mapping

Pemetaan pikiran adalah metode brainstorming yang lebih visual di mana tim mencoba menunjukkan ide-ide yang dihasilkan dalam format diagram. Pemetaan pikiran membantu merepresentasikan ide secara visual di atas kanvas dan membantu memecah ide-ide kompleks bersama dengan keterkaitan di antara ide-ide tersebut.

5) Nominal Group Technique

Teknik kelompok nominal biasanya dilakukan untuk menghasilkan beberapa ide kunci dari sekelompok Ahli Materi Pelajaran. Teknik ini melibatkan proses formal yang dipimpin oleh seorang fasilitator yang pertama-tama menjelaskan tujuan sesi. Para peserta membangun ide dan menghasilkan ide-ide yang lebih rinci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun