Mohon tunggu...
Nabilah Resaldi
Nabilah Resaldi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Darurat Sampah, TPA Sarimukti Mendekati Ajalnya

14 Juli 2024   19:53 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi Nabilah Resaldi

Bandung bukan lagi lautan api, tapi sampah. Berdasarkan Data dari Satu Data Kab. Bandung, total penanganan sampah pada tahun 2023 sebanyak 144.446 ton.

Sementara, berdasarkan data tempat pembuangan sampah terbesar di Bandung yaitu Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti. Tempat pembuangan ini menerima rata-rata 1.611,23 ton sampah per hari dari wilayah Bandung Raya. Bisa dibayangkan, jika sampah yang masuk ke TPK Sarimukti per hari saja mencapai ribuan ton, berapa banyak volume sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir ini sekarang?

TPK Sarimukti telah berubah menjadi tempat pembuangan akhir saja. TPA Sarimukti yang berada di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, merupakan tempat pembuangan sampah yang terbentuk setelah terjadi bencana sampah di Leuwigajah pada 2006. Tempat pembuangan akhir ini menampung semua sampah yang berasal dari empat kabupaten/kota di Bandung Raya, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Mengutip dalam data TPA Sarimukti, sebanyak 32.807,35 ton sampah berasal dari Kota Bandung, 4.066,47 ton berasal dari Kota Cimahi, 5.669,64 ton berasal dari Kabupaten Bandung, dan sebanyak 4.182,61 ton berasal dari Kabupaten Bandung Barat..

Sedangkan luas TPA Sarimukti sendiri, seluas 43,44 hektar yang dikelola oleh pihak Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR). Terdapat 4 zona yang berada di tempat pembuangan akhir ini. Sekarang, area aktif yang  masih menerima sampah adalah zona 2, sementara area yang sudah tidak lagi sanggup untuk menampung sampah (overload) yang disebut sebagai zona tidak aktif adalah zona 1.

Kondisi ini menunjukkan bahwa TPA Sarimukti menghadapi tantangan yang besar dalam mengelola sampah. Kelebihan kapasitas di zona-zona tertentu menunjukkan diperlukannya perhatian serius dalam pengelolaan sampah di Bandung Raya, mengingat adanya status darurat pengelolaan sampah di Bandung Raya akibat terbakarnya TPA Sarimukti pada Agustus 2023.

Walaupun TPA Sarimukti saat ini masih terus melakukan pembangunan dan perluasan zona. Sampah yang terus berdatangan dari seluruh tempat pembuangan sampah sementara Bandung Raya, mengakibatkan sampah di tempat ini menggunung.

Bahkan di tahun sekarang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat sendiri menyebut TPA Sarimukti mengalami kondisi darurat yang melebihi 800 persen dari total kapasitas. Kondisi tersebut akan semakin memperparah jika pemerintah dan masyarakat di Bandung Raya tidak melakukan perubahan dan pencegahan. 

Kelebihan kapasitas sampah TPA Sarimukti tidak dapat terlepas dari perilaku konsumtif (impulsive buying) masyarakat di Bandung Raya. Perilaku ini semakin meningkat ketika masyarakat mengalami stres yang tinggi dan mengalami kesedihan saat pandemi Covid-19.

Bandung sendiri dikenal sebagai kota fashion. Julukan ini muncul berkat kehadiran berbagai pusat produksi fashion dan industri kreatif yang berkembang pesat. Hal ini juga menjadi penyebab masyarakat Bandung, terutama remaja yang terus mengikuti arus tren fashion. Mereka membeli barang baru, lalu membuang barang yang lama. Semakin cepatnya perkembangan fashion, para remaja juga semakin berperilaku konsumtif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun