Jangan Ragu
Kaki terus melangkah menuju tujuan
Sementara pikiran terus berkutatÂ
Angan-angan yang masih tidak nyata adanya
Kini hanya doa dan usaha mengelabuhinya
Ribuan ujian mengejar-ngejar bak ombak bergemuruh di bibir bantai
Tatapan hampa selalu hadir di wajahnyaÂ
Ketakutan yang memperkeruh asa
Semangkuk bakso yang cukup menenangkannyaÂ
Tampaknya kenikmatan itu terasa nyataÂ
Nyatanya, hanya keraguan inilah yang membantainya
Selanjutnya adalah menyingkirkan keburukan yang menghambat perjalanannya
Pelan-pelan kemujuran itu menyapa penuh hangat
Katanya, kemarilah ini saatnya untuk membuktikannya
Sekarang menjadi haknya yang selama ini dipanjatkan
Ia tak pernah lupa akan janjinya hanya saja menunda sementaraÂ
Bersyukur dengan Sederhana
Setiap manusia memiliki porsinya masing-masing
Tidak ada yang lebih baik dan buruk
Ia hanya tahu kepada siapa menempatkannyaÂ
Meskipun tampak ketidakadilan di dalamnya
Cobalah renungkan kembali kepadanya
Saat semua terbuka lebar secuil hikmah tampak nyata
Apakah ini semua yang ia maksudkan?
Mengapa juga harus memaksa jadi sekarang
Rasanya bersyukur sudah sangat membahagiakanÂ
Terlalu mendongak sering lupa padanya
Maafkan kerakusan hati iniÂ
 Takdirku
Saat aku lelah mencarinya kesana-kemariÂ
Bulir air mata yang mengalir derasÂ
Keringkihan menjajahi tubuhkuÂ
Pertanyaan "mengapa harus begini?" yang berulang-ulang ku ucapkan
Ah, nyatanya hanya bualan amarahku
Sudah tak terhingga menyatu dengan kedustaan
Tiba-tiba dia yang tak ku sangka menyapaku
Hai, sudah lelahkah mencariku? tanyanya
Kemarilah kau juga harus bahagia!!!
Aku hanya tersipu malu iya, dia yang sudah lama ku kagumi
Nyatanya kami sama-sama menungguÂ
Dunia memang lucu, ada saja yang membuatku terbelenggu
Namun sekarang yang menjadi takdirku selalu membahagaikanku
Terima kasih sudah menjadi terkasihku
Tidak Ada yang Terlambat
Semua sedang mengarungi perjalanannya masing-masing
Lelah sudah menjadi bagiannya begitupun senang
Keberhasilan bukan didapatkan satu jalan
Sering menggerutu pun tak mendapatkan solusiÂ
Bangkit lah lihat kesempatan emas itu melambaimu
Sekarang pun mampu melampuinya
Hebat sudah mendapatkannya dengan sempurna
Hargailah prosesnya jangan lupa rayakan ya
Porsi manusia tidak ada yang tertukar, sudah dibagi rata olehnya
Tidak ada yang terlambat hanya saja waktu keberhasilannya berbeda-beda
Sekali lagi selamat berbahagia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI