Mohon tunggu...
NabilahAsna
NabilahAsna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumnus UIN RMS Surakarta

Senang dengan kebebasan. Pengalaman akan menjadi sebuah cerita. Cerita dapat mengekspresikan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bait Sederhana

1 Februari 2025   20:39 Diperbarui: 1 Februari 2025   20:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Ragu

Kaki terus melangkah menuju tujuan

Sementara pikiran terus berkutat 

Angan-angan yang masih tidak nyata adanya

Kini hanya doa dan usaha mengelabuhinya

Ribuan ujian mengejar-ngejar bak ombak bergemuruh di bibir bantai

Tatapan hampa selalu hadir di wajahnya 

Ketakutan yang memperkeruh asa

Semangkuk bakso yang cukup menenangkannya 

Tampaknya kenikmatan itu terasa nyata 

Nyatanya, hanya keraguan inilah yang membantainya

Selanjutnya adalah menyingkirkan keburukan yang menghambat perjalanannya

Pelan-pelan kemujuran itu menyapa penuh hangat

Katanya, kemarilah ini saatnya untuk membuktikannya

Sekarang menjadi haknya yang selama ini dipanjatkan

Ia tak pernah lupa akan janjinya hanya saja menunda sementara 

Bersyukur dengan Sederhana

Setiap manusia memiliki porsinya masing-masing

Tidak ada yang lebih baik dan buruk

Ia hanya tahu kepada siapa menempatkannya 

Meskipun tampak ketidakadilan di dalamnya

Cobalah renungkan kembali kepadanya

Saat semua terbuka lebar secuil hikmah tampak nyata

Apakah ini semua yang ia maksudkan?

Mengapa juga harus memaksa jadi sekarang

Rasanya bersyukur sudah sangat membahagiakan 

Terlalu mendongak sering lupa padanya

Maafkan kerakusan hati ini 

 Takdirku

Saat aku lelah mencarinya kesana-kemari 

Bulir air mata yang mengalir deras 

Keringkihan menjajahi tubuhku 

Pertanyaan "mengapa harus begini?" yang berulang-ulang ku ucapkan

Ah, nyatanya hanya bualan amarahku

Sudah tak terhingga menyatu dengan kedustaan

Tiba-tiba dia yang tak ku sangka menyapaku

Hai, sudah lelahkah mencariku? tanyanya

Kemarilah kau juga harus bahagia!!!

Aku hanya tersipu malu iya, dia yang sudah lama ku kagumi

Nyatanya kami sama-sama menunggu 

Dunia memang lucu, ada saja yang membuatku terbelenggu

Namun sekarang yang menjadi takdirku selalu membahagaikanku

Terima kasih sudah menjadi terkasihku

Tidak Ada yang Terlambat

Semua sedang mengarungi perjalanannya masing-masing

Lelah sudah menjadi bagiannya begitupun senang

Keberhasilan bukan didapatkan satu jalan

Sering menggerutu pun tak mendapatkan solusi 

Bangkit lah lihat kesempatan emas itu melambaimu

Sekarang pun mampu melampuinya

Hebat sudah mendapatkannya dengan sempurna

Hargailah prosesnya jangan lupa rayakan ya

Porsi manusia tidak ada yang tertukar, sudah dibagi rata olehnya

Tidak ada yang terlambat hanya saja waktu keberhasilannya berbeda-beda

Sekali lagi selamat berbahagia


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun