Mohon tunggu...
Nabila Febryanti
Nabila Febryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa di Universitas Serang Raya jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menara Kembar Petronas Sebagai Simbol Ikonik Perpaduan Budaya Dan Kemajuan Modern

30 Januari 2025   22:45 Diperbarui: 30 Januari 2025   22:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Educom merupakan singkatan dari education communication, dimana kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang di lakukan oleh Universitas Serang Raya yang melibatkan mahasiswa program studi ilmu komunikasi. Educom bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengalaman kepada mahasiswa mengenai tempat-tempat bersejarah dan budaya internasional, sekaligus mempelajari perbedaan cara belajar, komunikasi, serta budaya di tingkat global. Tahun ini, Universitas Serang Raya mengajak mahasiswa ilmu komunikasi untuk belajar secara langsung di dua negara, yaitu Singapore dan Malaysia.

Nama awal Singapore adalah Temasek, yang berarti "Kota Laut" sebelum menjadi nama Singapore.  Singapore adalah negara yang memiliki destinasi wisata yang menawarkan berbagai keindahan yang menarik. Terdapat tiga destinasi yang di kunjungin, yaitu Jewel Changi Airport, Merlion Park, dan Universal Studio Singapore (USS). Jewel Changi Airport merupakan air terjun yang terletak di Bandara Changi dengan memiliki ketinggian mencapai 40 meter. Ada Merlion Park yang menjadi simbol nasional negara Singapore yang menampilkan sebuah patung dengan tinggi 8,6 meter berbentuk kepala singa dan tubuh ikan, dimana hal itu melambangkan sejarah terbentuknya nama Singapore. Sementara itu, Universal Studia Singapore yang berada di Pulau Sentosa merupakan taman hiburan yang menawarkan lebih dari 24 wahana dan atraksi yang menarik sehingga menjadi salah satu destinasi yang sesuai untuk liburan bersama keluarga.

Selain negara Singapore, kegiatan educom juga dilaksanakan di negara Malaysia. Malaysia memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik dan mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan kemajuan modernnya. Destinasi yang dikunjungi, yaitu KLCC Twin Tower, KBRI, Batu Caves, Dataran Merdeka, dan Cable Car Genting Highlands. Landmark terkenal seperti Menara Kembar Petronas (KLCC Twin Towers), dengan arsitektur modernya, menawarkan pengalaman unik melalui observasi dan jembatan Skybridge yang menghubungkan kedua menara. Batu Caves di Selangor adalah destinasi wisata alam dan religi yang ikonik, dengan patung Dewa Murugan raksasa serta gua-gua kapur yang menakjubkan. Ada Dataran Merdeka yang menjadi tempat bersejarah di mana kemerdekaan Malaysia dideklarasikan, dan menjadi simbol nasional yang sering dikunjungi wisatawan untuk mengenal lebih jauh sejarah negara ini. Genting Highlands, terletak di pegunungan tinggi, menyediakan hiburan lengkap seperti taman bermain Genting SkyWorlds dan pengalaman naik kereta gantung Awana SkyWay. Semua tempat ini menunjukkan keragaman daya tarik wisata Malaysia, dari budaya hingga teknologi modern, menjadikannya tujuan wisata yang sangat menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mengunjungi dua universitas yang terkenal, yaitu Universiti Teknologi Mara (UiTM) dan Universiti Teknologi Petronas (UTP). Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Puncak Alam adalah institusi pendidikan yang juga menjadi pusat pembelajaran pariwisata, sering dikunjungi oleh mahasiswa internasional untuk memahami dinamika industri pariwisata di kawasan ASEAN. Selain itu, Universiti Teknologi Petronas (UTP) di Perak terkenal dengan arsitektur inovatif dan fokus pada penelitian di sektor energi, menjadikannya destinasi edukatif yang menarik.

Isi

Kegiatan educom dilaksanakan pada tanggal 20 - 23 Januari 2025. Negara pertama yang di kunjungi adalah negara Singapore dengan mengunjungi beberapa destinasi yang menjadi ikonik di negaranya. Salah satu destinasi yang menarik saat di kunjungi adalah Merlion Park, yaitu destinasi yang menampilkan patung berbentuk kepala singa dengan air mancur yang mengalir. Saat mengunjungi Merlion Park menjadi pengalaman yang sangat berkesan, suasana yang begitu ramai dengan keindahan alam yang berada di sekitar membuat perjalanan sangat menyenangkan. Berjalan-jalan sambil menikmati semilir angin yang berasal dari perairan Marina Bay membuat destinasi Merlion Park memiliki suasana yang sejuk meskipun cuacanya cukup panas. 

Setelah mengunjungi negara Singapore, negara kedua yang menjadi tujuan adalah Malaysia. Negara yang memiliki beberapa persamaan dengan Indonesia, di Malaysia mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Serang Raya melaksanakan kegiatan yang sudah di tetapkan, yaitu mengunjungi 2 Universitas dan juga beberapa destinasi untuk melengkapi perjalanan. Universitas yang pertama di kunjungi adalah Universiti Teknologi Mara (UiTM), yaitu institusi pendidikan yang juga menjadi pusat pembelajaran pariwisata, sering dikunjungi oleh mahasiswa internasional untuk memahami dinamika industri pariwisata di kawasan ASEAN. Berada di UiTM sangat nyaman karena sambutan yang diberikan baik dan mahasiswa yang bersikap sopan dan ramah. Selama kunjungan banyak sekali wawasan yang di dapat, mulai dari pembelajaran di setiap jurusan yang ada di UiTM, disana juga diberikan pengalaman belajar yang berkualitas di dalam lingkungan yang modern dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung pembelajaran. Selain mengunjungi universitas, salah satu destinasi yang menarik untuk di kunjungi adalah KLCC Twin Tower. 

KLCC Twin Tower atau Menara Kembar Petronas, terletak di kawasan Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Malaysia. Lokasi ini sangat strategis karena berada di pusat kota, sehingga mudah diakses menggunakan berbagai moda transportasi seperti MRT, bus, dan taksi. Menara ini memiliki tinggi 452 meter dengan 88 lantai dan dirancang oleh arsitek Csar Pelli dengan sentuhan arsitektur Islam yang mencerminkan budaya lokal. Di sekitarnya terdapat KLCC Park, taman hijau yang dilengkapi jogging track, air mancur, dan area bermain anak.


Pengalaman saat mengunjungi Menara Kembar Petronas memberikan kesan mendalam tentang perpaduan modernitas dan budaya lokal Malaysia. Saat tiba di area KLCC, suasana megah langsung terasa dari arsitektur menara yang futuristik dan dikelilingi gedung pencakar langit lainnya. Berjalan melintasi Skybridge memberikan sensasi unik, seolah melayang di antara dua menara dengan pemandangan kota yang memukau. Selain itu, menikmati suasana santai di KLCC Park sambil menyaksikan air mancur menjadi momen yang menyenangkan. Pengalaman ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga wawasan tentang bagaimana Malaysia memadukan identitas nasionalnya dengan kemajuan global.

Dalam konteks mata kuliah komunikasi politik, kunjungan ke Menara Kembar Petronas dapat dianalisis sebagai simbol keberhasilan Malaysia dalam membangun citra nasional di kancah global. Sebagai landmark ikonik, menara ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menunjukkan kemajuan ekonomi dan teknologi negara melalui infrastruktur megah. Komunikasi politik terlihat dalam bagaimana menara ini digunakan sebagai alat diplomasi budaya untuk menarik perhatian dunia terhadap potensi Malaysia. Selain itu, pengelolaan tempat wisata ini menunjukkan pentingnya narasi dalam membangun identitas nasional yang kuat. Dengan demikian, Menara Kembar Petronas tidak hanya menjadi destinasi wisata tetapi juga alat strategis dalam membentuk persepsi publik internasional terhadap Malaysia.

Pembelajaran yang diperoleh dari kunjungan ke destinasi edukasi seperti KLCC Twin Towers di Malaysia sangat relevan dalam konteks komunikasi lintas budaya. Sebagai ikon arsitektur modern, Twin Towers tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi tetapi juga keberagaman budaya Malaysia. Dalam konteks komunikasi, pengunjung dapat belajar bagaimana simbol-simbol nasional seperti menara ini digunakan untuk membangun identitas negara dan memperkuat citra internasional. Interaksi dengan pengunjung dari berbagai negara juga memberikan wawasan tentang pentingnya komunikasi non verbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh, yang sering kali menjadi jembatan dalam perbedaan budaya. Selain itu, pengalaman ini mengajarkan pentingnya mendengarkan perspektif lain dan memahami konteks budaya dalam menyampaikan pesan, sesuai dengan teori Edward T. Hall tentang komunikasi antarbudaya.

Dalam membandingkan Singapore, Malaysia dan Indonesia dapat di liat dari berbagai sisi. Dari sisi pendidikan, Malaysia memiliki sistem yang lebih terpusat dan seragam dibandingkan Indonesia yang bersifat desentralisasi. Hal ini memengaruhi kualitas pendidikan di kedua negara, terutama dalam pemerataan akses di wilayah terpencil. Dari sisi wisata, Dataran Merdeka di Malaysia menjadi simbol kuat sejarah kemerdekaan negara tersebut, mirip dengan Monas di Indonesia sebagai simbol nasionalisme. Namun, Dataran Merdeka lebih menonjolkan warisan kolonial Inggris yang terintegrasi dengan identitas nasional Malaysia. Sama hal nya dengan negara Singapore yang unggul dalam tata kelola dan dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, sedangkan indonesia lebih menonjolkan keindahan alam namun belum bisa mengelola dengan baik. Dalam aspek budaya, meskipun kedua negara berbagi banyak kesamaan seperti bahasa Melayu dan tradisi Islam, Malaysia lebih menonjolkan keberagaman etnisnya (Melayu, Cina, India) sebagai bagian dari identitas nasional. Selain itu, masyarakat di Singapore dan Malaysia juga sangat berbeda dengan Indonesia, dimana masyarakat kedua negara tersebut sangat taat terhadap peraturan.

Kesimpulan

Singapore dan Malaysia menawarkan keragaman destinasi yang mencerminkan perpaduan antara budaya, sejarah, dan kemajuan modern. Indonesia, Singapore, dan Malaysia memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing dalam segi pendidikan, pariwisata, dan budaya. Salah satunya destinasi Malaysia, yaitu Menara Kembar Petronas sebagai simbol yang merepresentasikan identitas nasional sekaligus kemajuan global. Destinasi ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga wawasan edukatif, terutama dalam konteks komunikasi lintas budaya dan politik, di mana simbol-simbol nasional digunakan untuk membangun citra internasional. Saran yang dapat diberikan adalah agar pengelola destinasi wisata terus memanfaatkan potensi budaya lokal sebagai daya tarik utama, sekaligus meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas untuk pengunjung internasional. Selain itu, kolaborasi antara sektor pendidikan dan pariwisata dapat diperluas untuk menjadikan tempat-tempat seperti Menara Kembar Petronas sebagai pusat pembelajaran global yang lebih inklusif dan interaktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun