Pembelajaran yang diperoleh dari kunjungan ke destinasi edukasi seperti KLCC Twin Towers di Malaysia sangat relevan dalam konteks komunikasi lintas budaya. Sebagai ikon arsitektur modern, Twin Towers tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi tetapi juga keberagaman budaya Malaysia. Dalam konteks komunikasi, pengunjung dapat belajar bagaimana simbol-simbol nasional seperti menara ini digunakan untuk membangun identitas negara dan memperkuat citra internasional. Interaksi dengan pengunjung dari berbagai negara juga memberikan wawasan tentang pentingnya komunikasi non verbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh, yang sering kali menjadi jembatan dalam perbedaan budaya. Selain itu, pengalaman ini mengajarkan pentingnya mendengarkan perspektif lain dan memahami konteks budaya dalam menyampaikan pesan, sesuai dengan teori Edward T. Hall tentang komunikasi antarbudaya.
Dalam membandingkan Singapore, Malaysia dan Indonesia dapat di liat dari berbagai sisi. Dari sisi pendidikan, Malaysia memiliki sistem yang lebih terpusat dan seragam dibandingkan Indonesia yang bersifat desentralisasi. Hal ini memengaruhi kualitas pendidikan di kedua negara, terutama dalam pemerataan akses di wilayah terpencil. Dari sisi wisata, Dataran Merdeka di Malaysia menjadi simbol kuat sejarah kemerdekaan negara tersebut, mirip dengan Monas di Indonesia sebagai simbol nasionalisme. Namun, Dataran Merdeka lebih menonjolkan warisan kolonial Inggris yang terintegrasi dengan identitas nasional Malaysia. Sama hal nya dengan negara Singapore yang unggul dalam tata kelola dan dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, sedangkan indonesia lebih menonjolkan keindahan alam namun belum bisa mengelola dengan baik. Dalam aspek budaya, meskipun kedua negara berbagi banyak kesamaan seperti bahasa Melayu dan tradisi Islam, Malaysia lebih menonjolkan keberagaman etnisnya (Melayu, Cina, India) sebagai bagian dari identitas nasional. Selain itu, masyarakat di Singapore dan Malaysia juga sangat berbeda dengan Indonesia, dimana masyarakat kedua negara tersebut sangat taat terhadap peraturan.
Kesimpulan
Singapore dan Malaysia menawarkan keragaman destinasi yang mencerminkan perpaduan antara budaya, sejarah, dan kemajuan modern. Indonesia, Singapore, dan Malaysia memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing dalam segi pendidikan, pariwisata, dan budaya. Salah satunya destinasi Malaysia, yaitu Menara Kembar Petronas sebagai simbol yang merepresentasikan identitas nasional sekaligus kemajuan global. Destinasi ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga wawasan edukatif, terutama dalam konteks komunikasi lintas budaya dan politik, di mana simbol-simbol nasional digunakan untuk membangun citra internasional. Saran yang dapat diberikan adalah agar pengelola destinasi wisata terus memanfaatkan potensi budaya lokal sebagai daya tarik utama, sekaligus meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas untuk pengunjung internasional. Selain itu, kolaborasi antara sektor pendidikan dan pariwisata dapat diperluas untuk menjadikan tempat-tempat seperti Menara Kembar Petronas sebagai pusat pembelajaran global yang lebih inklusif dan interaktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI