Perbedaan keunggulan yang dimiliki oleh setiap negara yang tergabung dalam BRICS  justru menciptakan keragaman  yang mendorong adanya pemulihan ekonomi di berbagai sektor.Â
Sebagai contoh Brazil merupakan negara anggota yang unggul dalam bidang software, sehingga Brazil membantu pengembangan software di India. Sedangkan, Rusia merupakan negara yang unggul dalam bidang teknologi informasi, Rusia juga mengirimkan tenaga ahli ke perusahan IT India dan Cina (Delly and Pahlawan 3).
NDB merupakan organisasi yang didirikan oleh  BRICS yang berperan sebagai kreditur bagi negara-negara berkembang, serta dengan tergabungnya 2 negara besar pada BRICS seperti Cina dan Rusia yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta peran negara anggota lainnya, pengamat ekonomi dunia berspekulasi bahwa tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nantI BRICS akan dapat menggantikan posisi IMF dalam mengatur sistem moneter dunia (Puspitaningrum 1-10).Â
Secara khusus, NDB dibentuk sebagai penopang stabilitas finansial negara anggota BRICS dalam mengembangkan infrastruktur dalam negeri.
Dalam penerapannya, NDB cenderung menghindari untuk memberikan pinjaman dalam bentuk suntikan dana, melainkan NDB memberi pinjaman dalam bentuk investasi infrastruktur.Â
NDB menekankan pada investasi pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang saat ini berencana untuk berfokus pada bidang yang lebih ramah lingkungan seperti bahan bakar solar, tenaga angin dan sumber daya ramah lingkungan lainnya.Â
Bukan tanpa alasan, keputusan NDB untuk berinvestasi di infrastruktur dengan mempertimbangkan prinsip keberlanjutan ini nyatanya akan sangat diperlukan oleh sebuah negara ketika kondisi ekonominya terus mengalami perkembangan dari tahap primer, sekunder, hingga tersier. perkembangan ini tentu membutuhkan infrastruktur yang memadai sehingga dapat menjangkau lebih banyak penduduk (Jones 4).
Keunggulan dari NDB adalah pinjaman yang diberikan tidak disertai dengan kewajiban pemberlakuan kebijakan yang dikeluarkan NDB kepada negara peminjam, NDB memandang hal ini merupakan wujud intervensi terhadap urusan internal suatu negara.Â
Keunggulan lain dari NDB seperti pelonggaran kebijakan pengembalian dana dapat dilakukan dengan menggunakan mata uang negara peminjam (Pamungkas et al. 147).Â
Berbeda dengan kebijakan IMF yang cenderung mengikat dan kaku seperti IMF mewajibkan negara peminjam untuk mengambalikan dana dalam bentuk dolar amerika. Kemudahan yang ditawarkan NDB ini diharap dapat memudahkan negara berkembang untuk membangun infrastuktur dan mempercepat pembangunan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H