Individu yang takut menjadi pusat perhatian akan kehilangan kepercayaan dirinya dan selalu merasa khawatir apabila berinteraksi dengan orang lain (Rizkiyah, 2023).
- Keterbatasan dalam bersosialisasi
Takut menjadi pusat perhatian dapat membuat individu menghindari berinteraksi dengan orang lain dan kurang bersosialisasi dengan baik (Rahmadiani, 2020).
- Ketergantungan pada orang lain
Individu akan lebih bergantung pada orang lain, karena merasa tidak percaya diri (Rahmadiani, 2020).
- Stres yang berlebihan
Kondisi ini dapat terjadi pada individu yang takut menjadi pusat perhatian, karena orang yang terus-menerus diperhatikan oleh orang lain cenderung merasa tertekan dan kesulitan untuk rileks.
- Mudah emosi
Individu yang takut menjadi pusat perhatian cenderung lebih sensitif dan mudah tersulut emosi ketika mendapat kritik atau komentar negatif dari orang lain.
     Terganggunya individu dengan kondisi ini, jangan membuat individu semakin tertekan hingga menimbulkan dampak yang semakin besar, karena hal ini dapat dicegah dengan berbagai macam cara, salah satunya yaitu terapi kognitif perilaku (Asrori & Hasanat, 2015). Butler (dalam Asrori & Hasanat, 2015) mengemukakan empat metode utama dalam menerapkan terapi kognitif perilaku, yaitu:
- Mengubah pola pikir dengan selalu berpikir positif terhadap segala hal
- Melakukan sesuatu yang berbeda
- Mereduksi self consciouness (kesadaran diri)
- Membangun rasa percaya diri
Apabila individu mengalami kasus seperti ini secara berkepanjangan, sangat mengganggu, dan merasakan dampak yang sangat sangat besar hingga sulit dikendalikan, lebih baik individu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater yang lebih ahli.
     Dari penjelasan mengenai rasa takut ketika menjadi pusat perhatian, dapat ditarik kesimpulan bahwa perasaan takut ketika menjadi pusat perhatian termasuk pada Social Anxiety Disorder atau bisa disebut dengan gangguan kecemasan sosial. Gangguan kecemasan sosial ini terjadi ketika dihadapkan dengan banyak orang atau sedang berbicara di hadapan semua orang. Individu akan merasakan ketegangan fisik, gemetar, keringat dingin, jantung berdebar-debar, dan khawatir terhadap penilaian orang lain yang belum tentu terjadi. Setelah menjadi pusat perhatian dan banyak berbicara dengan orang-orang, individu biasanya akan mengalami kelelahan, sehingga mengharuskan dirinya untuk recharge energi yang dilakukan dengan cara menyendiri di dalam kamar atau tertidur hingga dirinya kembali bersemangat.
Â
Referensi:
Â