Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang hendak dipelajari dan dikuasai peserta didik, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, melalui kegiatan pembelajaran.Â
Materi pembelajaran dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal, pakar bidang studi, internet, media audiovisual, maupun lingkungan. Materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis yang dapat dikategorikan ke dalam empat jenis, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Materi pembelajaran dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Secara garis besar, bentuk penyajian materi pembelajaran dibedakan menjadi empat, yaitu bahan ajar cetak (printed), bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, dan bahan ajar interaktif.
Kriteria pemilihan materi ajar berkaitan dengan aspek kedalaman dan keluasan. Hal ini mengandung pengertian bahwa materi pembelajaran harus memiliki ruang lingkup (scope) yang keluasannya seimbang dengan kedalamannya. Secara rinci, kriteria-kriteria tersebut, sebagai berikut:
1. Sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan penemuan-penemuan baru.
2. Memberikan kemudahan dalam memahami prinsip-prinsip, fakta, konsep, prosedur, dan ruang lingkup pengetahuan tertentu.
3. Memberikan sumbangan tertentu untuk memperoleh keterampilan intelektual, psikomotorik, serta keterampilan reaktif dan interaktif.
4. Memberikan sumbangan tertentu terhadap perkembangan moral, khususnya yang berkenaan dengan penggunaan pengetahuan.
5. Mendorong peserta didik untuk belajar berkelanjutan serta sesuai dengan tingkat kematangan dan pengalaman peserta didik.
6. Mengarahkan peserta didik kepada tindakan sehari-hari, terhadap pelajaran dan pengalaman selanjutnya.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan materi pembelajaran, yaitu sahih (valid), tingkat kepentingan, kebermaknaan, layak dipelajari, dan menarik minat.
Pengembangan materi pembelajaran merupakan upaya penyusunan bahan ajar, baik yang berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis, yang dilakukan oleh guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.Â
Pengembangan materi pembelajar perlu dilakukan dengan selektif. Materi dan pengembangannya harus sesuai dengan rumusan tujuan, baik itu Kompetensi Dasar (KD) maupun indikator pembelajaran. Pengembangan materi pembelajaran juga harus mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum karena materi pembelajaran merupakan bagian dari isi kurikulum itu sendiri.
Pengembangan materi pembelajaran hendaknya dilakukan secara rinci agar batasan dan keluasan materi menjadi jelas. Deskripsi materi yang rinci kemudian dituliskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berfungsi sebagai acuan proses dan isi pembelajaran yang operasional.Â
Penerapan metode pembelajaran hadits dapat dilakukan melalui beberapa metode, di antaranya yaitu metode pembelajaran tradisional, metode pembelajaran modern, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode demonstrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H