      Sampah masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Indonesia. Pada tahun 2022, dilansir melalui Website resmi KLHK: Jumlah sampah nasional yang belum tertangani mencapai 3,849,467.80 ton/tahun. Sampah seberat ini mungkin hanya yang tertimbun di jalanan, pembuangan akhir, maupun sungai-sungai. Sampah yang tak tertangani menjadi suatu pekerjaan yang tak akan pernah selesai karena jumlah akan semakin bertambah. Kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah menyebabkan permasalahan sampah ini tetap diremehkan, sebagai bukti banyaknya bencana yang terjadi dimana manusia menjadi saling menyalahkan, bahwa bukan karena alam yang berkhianat, tapi manusia yang merusak.
      Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk yang lain. Manusia memiliki tugas sebagai khalifah di bumi yang telah diciptakan Allah SWT, dan merupakan makhluk yang paling berperan. Manusia diciptakan sebagai makhuk sosial yang akan saling membutuhkan dan membantu, di manapun kita berada dan seharusnya senantiasa selalu menjaga lingkungan dan melestarikan lingkungan.
     Aksi viral sekelompok pemuda yang berisikan lima anggota, yang terdiri dari Rafly Pasya, Agung Permana, Rifki Sa'dulah, Muchamad Ikhsan dan Gilang Rahma di media sosial Tik Tok mengenai konten bersih-bersih sungai mendapatkan sorotan publik. Lima sekawan yang dinobatkan sebagai TikTok Local Heroes dalam Year on TikTok tahun 2022 menjadi inspirasi banyak orang. Aksi mereka yaitu melakukan pembersihan sungai-sungai bermula dari pengalaman pribadi dari kelimanya. Mengutip dari Kanal YouTube Curhat Bang yang dimiliki Denny Sumargo, Pandawara memulai kontennya karena memiliki pengalaman pribadi yaitu, banjir. Banjir yang sempat melanda Bandung Selatan beberapa kali menjadi alasan bagi Pandawara untuk turun aksi mencari solusi dan akar dari permasalahan di daerah mereka. Masih didalam wawancara tersebut, Pandawara juga menyatakan bahwa, permasalahan lingkungan seperti banjir tidak akan pernah selesai sampai sekarang jika tidak sedikit demi sedikit di selesaikan.
Contoh nyata Surah Al A'raf ayat 56-58
Â
      Pada dasarnya pandangan Islam mengenai lingkungan alam di bumi ini berakar dalam al-Qur'an. Sedangkan jiwa yang dibentuk dan tumbuh serta dipelihara al-Qur'an tidak memandang alam sebagai musuh yang harus ditaklukkan juga tidak dirusak melainkan sebagai bagian dari ciptaan Allah SWT yang mana manusia yang bersama-sama mewarisi kehidupan duniawi ini.
Menurut Seyyed Hossein Nasr (2010) menulis, Melalui ayat-ayat al-Qur`an, Allah Swt memberikan pemaparan dari sifat-sifat-Nya, dimulai dengan sifat alRahman al-Rahim sampai sifat al-Malik, al-'Aziz, alJabbar yang kita kenal dengan al-asma al-husna. Sifat Allah SWT yang agung dan Indah. Sedangkan melaui apa yang kita lihat atau menampakkan (mawjudat) dengan fenomena yang ada dan terjadi dalam keserasian dan keseimbangan alam ini, manusia dengan berpegang pada al-Qur`an diajak untuk merenung, tafakkur, dan tadabbur serta meriset dan menelitinya melalui potensi akal dan logikanya, agar a), dapat sadar terhadap sesuatu yang Maha Muthlaq, Khaliq sebagai yang menciptakan, mengatur alam semesta dan kepada Dia lah segalanya tempat kembali; b). juga manusia dapat memanfaatkan, merekayasa, mendayagunakan alam semesta ini sebaik mungkin dengan penuh sikap pengabdian dan rasa tanggung jawab.
Menyoroti kandungan Surat Al- A'raf dalam ayat 56-58 yang sangat indah mengenai Perintah Allah SWT, untuk menjaga bumi dan isinya sebagai tempat tinggal manusia. Berikut Surat Al- A'raf ayat 56-58 :
- Â
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
-
