Mohon tunggu...
Nabila Balqis
Nabila Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekpar Medan

haii haiii

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menyusuri Desa Wisata Tigarihit: Identifikasi Atribut Pariwisata 5A dan Analisis SWOT sebagai Landasan Pengembangan Desa Wisata

20 November 2023   17:34 Diperbarui: 16 Desember 2023   20:31 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran Umum

Pada artikel kali ini kita akan membahas salah satu desa wisata yang ada di Sumatera Utara yaitu Desa Wisata Tigarihit. Desa Wisata Tigarihit yang juga dikenal dengan Desa Warna-Warni ini terletak di kecamatan Girsang Sipangon Bolon, Kabupaten Simalungun. Tepatnya di Jalan Kolonel TPR Sinaga, desa ini berada pada ketinggian antara 905 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tigarihit awalnya bukan nama desa melainkan nama jalan dari Hotel Mulia hingga Hotel Atsari. "Tigarihit" terdiri dari dua suku kata, "tiga" yang berarti pekan raya atau pasar dan "Rihit" yang berarti pasir yang digabungkan untuk menandakan pekan raya di kawasan berpasir. Keistimewaan desa ini terletak pada rumah-rumah penduduknya yang ditata secara vertikal dan dicat dengan warna-warna cerah. Letaknya yang berada di lereng bukit menjadikannya tempat utama berburu matahari terbenam, dengan Danau Toba yang luas dan indah menjadi bagiannya.

Identifikasi Atribut Pariwisata 5A di Desa Wisata Tigarihit

  • Aksesibilitas

Aksesibilitas dalam pariwisata merujuk pada sejauh mana destinasi dan fasilitas pariwisata dapat diakses oleh semua individu tanpa memandang keterbatasan. Kemudahan akses jalan menuju Desa wisata Tigarihit berkualitas cukup baik, serta tersedianya rambu penunjuk arah dan papan informasi sehingga memudahkan wisatawan dalam mendukung aktifitas berwisata.

Perjalanan yang akan dilalui dari Bandara Silangit Sumatera Utara dapat dilakukan menggunakan transportasi darat seperti bus pariwisata, mobil, motor, dan lain-lain selama 1 jam 58 menit dengan jarak tempuh 78 kilometer menuju Desa wisata Tigarihit.

  • Akomodasi

Berikut beberapa akomodasi yang tersedia di Desa wisata Tigarihit yaitu : Star Homestay, Grace Homestay, Olive Homestay, dan Daniel Homestay. Harga homestay tersebut mulai dari RP. 300.000 per malam. Akomodasi yang baik dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman selama melakukan perjalanan wisata. Akomodasi juga berperan dalam industri pariwisata karena dapat menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap perekonomian lokal.

  • Atraksi

Kompas.com
Kompas.com

Atraksi yang bisa dinikmati di Desa Wisata Tigarihit adalah Danau Toba, siapa yang tak kenal dengan Danau Toba? Destinasi wisata ini mempunyai pesona  yang mendunia. Daya tarik selanjutnya adalah rumah-rumah berwarna-warni khas  desa wisata Tigarihit. Terdapat juga Kawasan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai bebas Parapat, Pantai ini lebih dikenal sebagai dermaga mini menuju pulau samosir sebab keberadaannya sebagai tepian danau yang di seberangnya terdapat Pulau Samosir. Di sekitar pantai, terdapat atraksi menyelam yang dimainkan oleh anak-anak sekitar, mereka akan dengan sigap melompat indah dan menyelam untuk mengambil koin yang dilemparkan oleh para wisatawan. Di pantai ini juga terdapat taman dan area terbuka yang luas serta tersedianya lapangan sketboard dan arena bermain sehingga wisatawan akan betah berlama-lama menikmati suasana dan menyaksikan panorama yang ada. Selain terdapat atraksi alam dan buatan, di Desa wisata Tigarihit ternyata juga memiliki potensi seni dan budaya, misalnya seni Tor-tor Dihar dan Tor-tor Sombah yang berasal dari daerah Simalungun. Tor-tor Dihar merupakan seni bela diri yang memiliki sikap dasar gerakan yang tidak arogan atau tidak menujukkan kesombongan melainkan menunjukkan bahwa masyarakat Simalungun memiliki pertahanan yang kuat dengan adanya seni bela diri ini. Ada lagi Tor-tor Sombah yang merupakan tarian penghormatan bagi raja ataupun tamu besar maupun rombongannya yang datang ke tanah Desa Tigarihit. Tarian ini diiringi dengan alat musik gendang.

  • Aktivitas

JADESTA
JADESTA

Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan di Desa wisata Tigarihit adalah Tour Monkey Forest, Anda dapat mengamati monyet-monyet yang hidup bebas didalam hutan, monyet-monyet ini seringkali berinteraksi dengan pengunjung yang berwisata disana. Aktivitas yang ada selanjutnya yaitu wisatawan dapat ikut merasakan aktivitas martonun (bertenun) ulos, membuat Dolung-dolung (hidangan sejenis kue lapat berbentuk bulat) dan bagi pengunjung yang ingin merasakan massaok kassang (menyangrai kacang dengan pasir) juga dapat dilakukan di Desa Wisata Tigarihit.

  • Amenitas

Dalam konteks ini, fasilitas yang tersedia di Desa Wisata Tigarihit antara lain tempat makan, spot foto menarik, kios cinderamata, toilet umum dengan air yang bersih, tempat ibadah, pelayanan keamanan dan kesehatan, tempat  parkir, dan listrik yang memadai.

Analisis SWOT di Desa Wisata Tigarihit

Dalam membahas Desa Wisata Tigarihit, analisis SWOT akan membantu untuk memahami faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan dan keberlanjutan desa wisata tersebut.

  • Strengths (kekuatan)

Yang menjadi kekuatan dari Desa Wisata Tigarihit adalah Desa Wisata Tigarihit mempunyai pemandangan Danau Toba dan pegunungan yang indah sehingga akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata ini. Keberagaman budaya dan tradisi lokal yang melekat pada desa ini juga menjadi kekuatan dan daya tarik. Keanekaragaman arsitektur yang unik seperti rumah-rumah yang ditata secara vertikal dan dicat cerah menjadi ciri khas  Desa Wisata Tigarihit, serta tersedianya tenaga kerja lokal yang terampil  akan menjadikan Desa Wisata Tigarihit menjadi  desa wisata yang menarik  dikunjungi  wisatawan lokal maupun mancanegara. .

  •  Weaknesses (kelemahan)

Setelah menganalisis, Kelemahan pada Desa wisata Tigarihit adalah kurangnya penunjang rekreasi seperti taman, fasilitas bermain anak, Outboand, fasilitas olahraga dan lain sebagainya. Kurangnya fasilitas akomondasi saat sedang ramainya wisatawan yang berkunjung, dan juga restoran yang kurang memadai. Kendala dalam pemasaran dan promosi pariwisata sehingga masih banyak orang yang belum tau dan kurangnya informasi seputar Desa wisata Tigarihit. Kurangnya pelatihan dan pendidikan terkait pariwisata bagi penduduk setempat, penduduk sudah sadar akan peluang yang didapatkan dalam aktivitas pariwisata namun masih kurang pengetahuannya dalam mengelola objek yang menjadi daya tarik di Desa wisata Tigarihit.

  • Opportinities (Peluang)

Peluang  di Desa Wisata Tigarihit antara lain adalah potensi untuk mengembangkan ekowisata dan petualangan alam, faktor pendukung potensi tersebut adalah keindahan alam  Danau Toba yang luar biasa dan kawasan ruang terbuka public (RTP) dan kegiatan petualangan seperti mengunjungi Monkey forest. Kemungkinan lapangan kerja dan pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal merupakan salah satu keuntungan penting dari industri pariwisata. Beberapa peluang kerja tersebut adalah pemandu wisata lokal, akomodasi, transportasi dan jasa, usaha kuliner lokal, kerajinan tangan, pengelolaan kawasan wisata, pemasaran produk lokal dan pekerjaan di bidang pengelolaan pariwisata. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata Tigarihit. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal tetapi juga mendorong pelestarian lingkungan dan budaya. Bermitra dengan pihak swasta untuk berinvestasi pada infrastruktur pariwisata di Desa Wisata Tigarihit dapat menjadi strategi yang sangat berguna untuk menciptakan peluang. Hal ini dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pariwisata, menyediakan sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata dengan  cepat dan efektif.

  • Threats (Ancaman)

Ancaman yang mungkin timbul di Desa Wisata Tigarihit adalah perubahan iklim dan bencana alam. Berikut beberapa perubahan iklim dan bencana alam yang dapat mempengaruhi pariwisata di desa tersebut, perubahan cuaca seperti musim hujan yang lebat atau jangka waktu yang lebih lama dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, sedangkan musim kemarau  lebih lama dapat menyebabkan kekeringan dan mempengaruhi pasokan air. Persaingan dengan destinasi wisata lain juga menjadi salah satu ancaman bagi desa wisata Tigarihit. Saat ini wisatawan memiliki banyak pilihan destinasi yang bisa dikunjungi, dan untuk mempertahankan daya tariknya, Desa Wisata Tigarihit harus mampu mengatasi persaingan tersebut. Dengan strategi yang tepat dan upaya kolaboratif, Desa Wisata Tigarihit dapat tetap bersaing dengan destinasi wisata lainnya dan tetap menarik. Banyaknya pengunjung dan kurangnya pengawasan dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan alam dan budaya desa. Beberapa potensi  pencemaran lingkungan yang dapat terjadi adalah sampah plastik, wisatawan yang tidak bertanggung jawab membuang sampah plastik, dan sampah di sekitar desa. Akan terjadi pencemaran udara dan kerusakan  jalan jika terlalu banyak kendaraan yang mengunjungi desa tersebut. Pengelolaan pariwisata yang bijaksana dan berkelanjutan menjadi kunci untuk menghindari pencemaran lingkungan dan menjaga Desa Wisata Tigarihit sebagai destinasi yang indah dan berkelanjutan.

Usulan Rencana Aksi (Action Plan) untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang di Desa Wisata Tigarihit

Rencana aksi (Action Plan) pemanfaatan aset guna memanfaatkan  peluang  Desa Wisata Tigarihit dapat mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Budaya dan tradisi lokal:

Pembentukan pusat Pusat seni dan budaya untuk menyelenggarakan pertunjukan budaya dan pelatihan kerajinan lokal.

  • Pembangunan sarana pariwisata :

Pembangunan sarana penunjang hiburan seperti taman, tempat bermain anak, sarana olah raga atau sarana penunjang hiburan lainnya

  • Pemasaran dan promosi :

Memanfaatkan aset desa, misalnya keindahan alam atau kesenian dan budaya setempat. kerajinan tangan, Desa Wisata Tigarihit dapat mempromosikan dan memasarkan produk tersebut dengan  membuat website resmi desa, memanfaatkan jejaring sosial dan bekerjasama dengan agen perjalanan online.

  • Kemitraan lokal:

Bermitra dengan bisnis lokal, seperti restoran atau akomodasi, memungkinkan Anda memanfaatkan atraksi kuliner atau akomodasi  desa. Hal ini dapat meningkatkan pengalaman perjalanan dan mendukung pengusaha lokal.

  • Pendidikan dan pelatihan:

Menyelenggarakan program pelatihan rutin bagi penduduk desa dengan menggunakan kekuatan  budaya atau kerajinan lokal untuk melatih penduduk desa di berbagai bidang seperti pekerjaan kerajinan tradisional atau kuliner, serta cara mengelola desa wisata sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata .

  • Perlindungan lingkungan:

Karena alam adalah salah satu kekuatan desa, maka menjaga lingkungan adalah hal yang penting. Program konservasi dan pendidikan lingkungan dapat meningkatkan kesadaran dan menarik wisatawan yang sadar alam.

Dengan memaksimalkan aset tersebut melalui strategi seperti di atas, Desa Wisata Tigarihit dapat  memanfaatkan peluang dan mencapai tujuan  industri pariwisata dengan lebih baik.

Usulan Rencana Aksi (Action Plan), Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Kelemahan dan Melawan Ancaman di Desa Wisata Tigarihit

Untuk mengatasi kelemahan dan meminimalisir potensi ancaman dalam analisis SWOT  Desa Wisata Tigarihit,  dapat mempertimbangkan strategi sebagai berikut:

  • Pelatihan dan pendidikan:

Jika Salah satu kelemahannya adalah kurangnya keterampilan atau pengetahuan tentang industri pariwisata, dapat dilakukannya pelatihan bagi masyarakat lokal. Hal ini akan meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman wisata.

  • Diversifikasi pendapatan:

Jika sebuah desa sangat bergantung pada satu jenis pariwisata, maka menciptakan berbagai jenis pariwisata atau menarik beragam segmen pasar dapat membantu mengurangi risiko  potensi ancaman seperti perubahan musim atau tren wisata.

  • Kerjasama dengan instansi terkait:

Kerjasama dengan pihak-pihak seperti pemerintah daerah, organisasi pariwisata daerah atau lembaga pendidikan dapat membantu  mengatasi kelemahan dan mengatasi ancaman. Mereka dapat memberikan sumber daya  dan dukungan tambahan.

  • Diversifikasi produk dan jasa:

Mengembangkan beragam produk dan jasa pariwisata yang sesuai dengan kekuatan desa dapat membantu  mengatasi kelemahan dan menarik berbagai jenis wisatawan.

  • Pengawasan dan peraturan yang ketat:

Pemerintah dan otoritas lokal harus menerapkan peraturan yang ketat mengenai kegiatan pariwisata. Hal ini dapat mencakup pembatasan jumlah pengunjung, pemantauan area tertentu, dan peraturan lingkungan hidup.

  • Kesadaran lingkungan:

Menyelenggarakan kampanye lingkungan hidup dan program sanitasi secara rutin, yang melibatkan penduduk desa dan pengunjung.

  • Manajemen risiko:

Menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif, seperti asuransi terhadap perubahan cuaca  ekstrem atau fenomena alam, dapat membantu melindungi bisnis pariwisata dari  ancaman yang tidak dapat dihindari.

  • Promosi berkelanjutan:

Mengembangkan branding dan kampanye promosi yang berkelanjutan  dapat membantu mengatasi  visibilitas dan kelemahan kompetitif di pasar pariwisata.

  • Penggunaan teknologi:

Memanfaatkan teknologi informasi dan platform online untuk memasarkan desa, mengelola reservasi dan mengumpulkan umpan balik pelanggan dapat membantu mengatasi beberapa kelemahan dan meningkatkan pengalaman pengunjung.

Penting untuk menyusun strategi yang sesuai dengan situasi dan karakteristik  Desa Wisata Tigarihit. Analisis SWOT yang komprehensif akan membantu Anda mengidentifikasi kelemahan dan ancaman dengan lebih baik, sehingga Anda dapat merencanakan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Kesimpulan

Desa wisata Tigarihit mempunyai potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang sukses jika dikelola dengan baik. Mengidentifikasi atribut pariwisata 5A (Atraksi, Aksesibilitas, Akomodasi, Fasilitas dan Aktivitas)  membantu kami memahami keragaman atraksi di desa ini. Mulai dari keindahan alam, warisan budaya yang kaya, hingga beragam aktivitas yang dapat dinikmati pengunjung, semuanya menjadi landasan kokoh bagi pengembangan pariwisata. Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terkait Desa Wisata Tigarihit. Kekuatan seperti keindahan alam dan budaya lokal dapat dijadikan nilai jual utama, sedangkan kelemahan seperti infrastruktur yang belum memadai perlu diperbaiki. Terdapat peluang besar untuk mengembangkan pariwisata, antara lain meningkatkan promosi, meningkatkan layanan pelanggan, dan mengembangkan kerja sama dengan mitra eksternal. Namun kita harus waspada terhadap ancaman seperti perubahan iklim dan persaingan dari destinasi lain. Rencana aksi yang diusulkan mencakup langkah-langkah khusus untuk meningkatkan pariwisata di desa Tigarihit. Hal ini mencakup investasi pada infrastruktur, pengembangan strategi periklanan yang efektif, pelatihan masyarakat lokal mengenai layanan, serta kerja sama aktif dengan agen perjalanan dan pihak-pihak lain. Dengan serius melaksanakan rencana aksi tersebut, Desa Wisata Tigarihit mempunyai peluang besar untuk mengalami pertumbuhan  berkelanjutan di sektor pariwisata. Selain memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan budaya. Dengan demikian, Desa Tigarihit dapat menjadi destinasi pariwisata yang menarik dan berkelanjutan yang memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun