2. Minimnya motivasi belajar.
3. Kurangnya perhatian dan antusias dari peserta didik pada saat pendidik menjelaskan pembelajaran pada saat di kelas.
4. Kurang fokusnya siswa dalam pembelajaran di kelas.
5. Mudah bosannya peserta didik dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, guru harus mampu beradaptasi dari sistem pembelajaran daring kembali ke luring. Guru harus berusaha untuk memfasilitasi transisi pembelajaran sehingga siswa merasa tidak ada perbedaan yang membingungkan antara daring dan luring. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi kelas, dan kami berharap guru lebih sabar dan peka terhadap situasi siswa, dimana guru perlu tahu kapan siswa bersemangat, bosan, mengantuk atau komunikatif serta mengajukan pertanyaan dengan membuat kuis yang menyenangkan untuk menarik perhatian siswa agar pembelajaran tidak menjadi monoton atau siswa tidak akan merasa bosan.
Oleh karena itu, baik guru, siswa maupun orang tua harus bekerja sama agar pembelajaran luring berjalan dengan baik. Dengan adanya perubahan tersebut, dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat pesat akibat adanya pandemi yang mempercepat penggunaan teknologi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H