Pun begitu amonium nitrat menyimpan bahaya mematikan. Jika bersentuh dengan api atau sumber penyulut lain bisa meledak hebat. Daya ledak terjadi ketika amonium nitrat padat terurai dengan sangat cepat menjadi dua gas, nitrogen oksida dan uap air. Itulah sebabnya senyawa kimia ini juga digunakan sebagai bahan campuran peledak yang digunakan dalam usaha pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
Bencana akibat bahan kimia menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia yang tengah menggalakkan program keselamatan kerja. Utamanya menyasar industri yang belum memiliki sistem dan prosedur keselamatan kerja yang baik. Kecelakaan kerja datangnya tiba-tiba dan akibatnya sangat fatal.Sistem hubungan industrial tidak boleh lengah dan lelah dalam menyempurnakan sistem keselamatan kerja.
Kerawanan kondisi keselamatan kerja selain disebabkan oleh buruknya budaya dan sistem keselamatan kerja yang diterapkan oleh perusahaan, juga disebabkan oleh semakin tuanya mesin dan infrastruktur pabrik.
Kita mesti belajar dari sejarah terkait dengan kecelakaan kerja yang mengguncang dunia. Karena dampaknya sangat dahsyat. Kecelakaan kerja bisa terjadi di mana saja baik di negara berkembang atau negara yang sudah maju.Kita perlu mempelajari peristiwa besar diatas agar mendapatkan pelajaran dari kasus kecelakaan kerja terparah dalam sejarah agar kasus tersebut tidak berulang kembali.
Masih hangat dalam ingatan kita kasus ledakan pabrik kembang api dan petasan yang terbakar di Tangerang pada 2017 yang menewaskan 47 orang pekerja. Ini merupakan tragedi nasional kecelakaan kerja yang sangat memilukan. Sejarah juga mencatat tragedi Bhopal.
Pada tanggal 3 Desember 1984 dinihari, sebuah relief valve membuka pada penyimpanan material yang sangat beracun yaitu metal isosianat (MIC) di Union Carbide India Ltd (UCIL) Bhopal, India. Puluhan ribu orang tewas dalam kecelakaan kerja di Bhopal itu. Ini merupakan kecelakaan yang terparah dalam industri kimia.
Senyawa MIC terlepas ke udara bebas lalu mencemari perumahan di sekitar pabrik. Investigator menyimpulkan bahwa terdapat air yang masuk ke dalam penyimpanan tangki MIC Tank 610. Pada saat kejadian, operator control room melihat tekanan dalam MIC Tank 610 sudah mencapai 30 psig dimana tekanan yang normal adalah 2-25 psig. Sekitar jam 01.30-02.30, ketika warga di sekitar pabrik sedang tidur pulas, safety valve pada tank 610 terbuka dan pelepasan MIC ke udara terjadi.
Saat ini fungsi pengawasan terkait K3 perusahaan masih banyak yang lemah dan sering alami hambatan. Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan masih kurangnya pengawas spesialis bidang K3 yang dibutuhkan di berbagai daerah. Menurut ketentuan ILO bahwa pengawasan ketenagakerjaan adalah fungsi publik dari administrasi ketenagakerjaan yang memastikan penerapan perundang-undangan ketenagakerjaan di tempat kerja bisa berjalan dengan baik. -NA-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H