Mohon tunggu...
Nabila Afifah Arsi
Nabila Afifah Arsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Multimedia UPI

^-^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pengajar dan Fasilitas dalam Pendidikan

7 Desember 2022   00:42 Diperbarui: 7 Desember 2022   08:51 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ketimpangan Fasilitas Pendidikan di Indonesia - Kompasiana.com

Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pengajar dan Fasilitas dalam Pendidikan

Oleh: Nabila Afifah Arsi

    Pada dasarnya pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah usaha secara sadar dan tersusun untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keagamaan yang baik, pengendalian diri dengan benar, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak yang mulia, serta keterampilan yang pada dirinya dan masyarakat.

    Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan pasti akan selalu berubah, diperbaharui dan berkembang sesuai dengan perkembangan yang sedang terjadi.

    Proses belajar adalah proses yang dimana tercipta untuk kepentingan siswa, agar bersemangat dan senang belajar. Guru berusaha memfasilitasi, menggunakan potensi dan upayanya untuk mengajarkan materi kepada peserta didik. Motivasi peserta didik adalah faktor yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ada.

    Pentingnya isu ini dijelaskan karena masih banyak sekali peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam belajar, dan  agar negara kita memiliki generasi penerus yang berkualitas dan cerdas.

    Fakta yang tercantum dalam data di bahwa ini dapat dibuktikan karena  kurangnya fasilitas pembelajaran di daerah terperinci (perdesaan) hanya 8% namun berdampak luas bagi indonesia.

Sumber: Ketimpangan Fasilitas Pendidikan di Indonesia - Kompasiana.com
Sumber: Ketimpangan Fasilitas Pendidikan di Indonesia - Kompasiana.com

    Kemajuan suatu negara dapat perkirakan dari kualitas pendidikan dan sistem pendidikannya. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal sangat jauh dari negara lainnya dan suatu negara tidak dapat dikatakan maju.

    Pendidikan dapat diartikan sebagai sarana yang menjebatani manusia untuk bisa mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang di dapatnya. Dari UUD 1945 pasal 31: “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki hak penuh untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan pendidikan pula negara indonesia mendapatkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkualitas, dan memiliki sifat nasionalisme yang tinggi pada dirinya. Pendidikan juga menjadi salah satu hal penting untuk sebuah negara berkembang.

    Kualitas Pendidikan di Indonesia bisa dibilang masih sangat kurang dan adaptasi yang beritu sulit karena perkembangan zaman yang begitu cepat. Hal ini dilihat dari peringkat indonesia yang menempati peringkat ke-54 dari 78 negara pada word population review 2021 yang masuk dalam peringkat pendidikan dunia.

    Karena belum meratanya pembangunan di seluruh bagian Indonesia maka ini menjadi termasuk salah satu faktor menghambatnya perkembangan Pendidikan di Indonesia. Meski pun pemerataan itu tidak bisa dilakukan dengan cepat, namun bukan berarti indonesia tidak bisa maju dan lebih baik lagi. Pemerataan pendidikan sebagai sarana yang memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya kepada semua warga negara indonesia dan sarana pengembangan diri manusianya. Sebagai warga negara, kita pasti akan membantu dalam kemajuan negara yang berkualitas, maka diperlukannya kesetaraan dalam pendidikan.

    Banyak dari daerah terpencil di negara indonesia ini yang belum mendapatkan fasilitas lengkap dan kesempatan untuk pendidikan yang layak. Di wilayah yang sulit untuk dijangkau (perdesaan) juga masih banyak guru yang diberikan fasilitas seadanya, mendapatkan gaji dibawah yang sudah ditentukan dan sekolahnya pun ada yang tidak layak untuk dipakai. Sedangkan di tengah kota (perkotaan), fasilitas yang diberikan oleh pemerintah sangat memadai, gaji yang diberikan juga sangat tinggi dan sekolahnya pun sangat memadai. Tetapi bukan berarti guru nya yang tidak berkualitas dan cerdas, hanya saja penyebaran guru yang kualitasnya lebih unggul masih belum merata.

    Permasalahan pemerataan ini banyak terjadi karena banyak anak usia bersekolah tidak dapat memasuki lembaga sekolah, negara kita kekurangan guru yang cerdas dan berkualitas, dan anak-anak usia sekolah banyak yang putus sekolah dan bahkan tidak sekolah. Daerah yang seharusnya diprioritaskan adalah daerah yang belum pernah terjangkau atau daerah yang tertinggal dan akses pendidikan yang sulit. Mayoritas warga indonesia yang kurang mampu, mereka berada pada wilayah yang terpencil atau pedesaan yang memiliki akses transportasi dan komunikasi yang sulit.

    Kemampuan mengelola proses pembelajaran adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap akhir (evaluasi) dan tindak lanjut agar tercipta dan tercapainya tujuan pengajaran.

    Pengajar atau guru sangat memiliki peran penting dalam membimbing dan mendidik siswa secara langsung. Untuk membangun indonesia yang lebih maju, maka pemerintah harus lebih mendukung dan memenuhi kebutuhan semua guru, dan memberikan pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kualitas guru. Anggaran pendidikan pun harus dibagi dengan bijak, untuk digunakan sebagai anggaran mengikuti kegiatan workshop, pelatihan, dan lainnya.

    Sebagai seorang guru atau pendidik, mengajar di dalam kelas bukan hanya menerangkan saja, tetapi semua peserta didik harus bisa memahami tujuan dan maksud dari guru tersebut. Jika metode ini bisa diterapkan dengan baik kepada peserta didik, maka pembelajaran akan sangat berpengaruh dan juga dapat diterapkan di lingkungan masyarakat sekitarnya. Metode lain yang bisa diterapkan adalah metode praktikum, yang dimana ini dapat dilakukan agar peserta didik bisa membandingkannya dengan materi yang telah dipelajari. Jika praktik ini bisa dilaksanakan, kita sebagai peserta didik bisa mencoba tanpa harus melihat kembali contoh yang ada di internet dan tentu saja fasilitasnya harus turut mendukung.

    Fasilitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu yang diberikan karena dapat menumbuhkan kreativitas yang lebih luas. Faktor pengaruh kreativitas adalah lingkungan. Suasana dari lingkungan dan fasilitas pembelajaran memberikan rasa aman dan kebebasan tetapi tetap berpacu pada norma yang sedang berlaku.

    Dengan adanya fasilitas yang di tingkatkan, pasti akan adanya tambahan biaya bagi para orang tua peserta didik, yang tentu saja akan memberatkan beberapa golongan, sehingga dari hal ini kita sangat bergantung terhadap bantuan dana dari  pemerintah. Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa beasiswa secara menyeluruh atau sebagian, bimbingan belajar secara gratis, pembagian perlengkapan sekolah bagi yang membutuhkan dan pengurangan biaya masuk sekolah. Fasilitas ini dalam memudahkan kita dalam proses belajar dan pembelajarannya. Dengan demikian proses pembelajaran dapat mengingkatkan kreativitas guru dan peserta didik.

Faktor-faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan:

  • Kinerja Guru: memiliki pengajar yang semangat dan kerja keras dalam mengajar agar membentuk murid yang berkualitas.
  • Semangat belajar siswa: siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, tidak mudah putus asa, dan selalu ingin mencoba.
  • Dukungan dari banyak pihak seperti dukungan dari orangtua.

Kualitas proses pembelajaran saat ini bisa kita lihat dari aspek berikut:

  • Guru membuat persiapan mengajar yang sistematis.
  • Proses pembelajaran menggunakan strategi dan metode yang variatif dan melibatkan banyak aktivitas pada siswa.
  • Waktu selama proses pembelajaran dimanfaatkan secara efektif.
  • Motivasi mengajar guru dan belajar siswa tinggi.
  • Hubungan interaktif antara guru dan siswa berlangsung bagus dan harmonis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemerataan kesempatan pendidikan:

  • Status sosial ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat terpencil yang sebagian miskin dan gizi pun tidak mampu mendukung kreativitas peserta didik dalam belajar.
  • Kurangnya sarana dan prasarana, misalnya ada peralatan , bahan dan media.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.
  • Kualitas dari pengajar yang masih rendah.
  • Kurangnya komunikasi dan akses pendidikan yang lambat karena keterbatasan dari daerahnya.

Dampak tidak meratanya pendidikan:

  • Dapat menghambat kemajuan negara
  • Kualitas pendidikan akan tertinggal jauh dengan wilayah yang diprioritaskan.

    Faktor yang sering terjadi berikutnya adalah pergantian kurikulum yang sering terjadi menyebabkan kebingungan bagi para peserta didik, bagaimana pun juga alasan kurikulum nya berganti itu agar kita bisa mengikuti zaman namun dari fasilitas dan pengajarnya saat ini saja masih belum merata. Walaupun saat ini sudah ada akses buku secara online seperti e-book, namun tetap aja kita masih  memerlukan buku pembelajaran dalam bentuk fisik karena buku yang ada di internet pun tidak lengkap dan harga buku yang sangat mahal.

Macam-macam Fasilitas Pembelajaran menurut B. Suryosubroto:

  • Alat pelajaran

Alat pelajaran adalah benda-benda yang biasanya digunakan secara langsung oleh guru dan peresta didik dalam proses belajar mengajar. Seperti buku paket, spidol, penghapus papan tulis, papan tulis, meja dan kursi belajar, dan lainnya.

  • Alat peraga

Alat peraga adalah alat-alat yang biasanya di pakai saat pengajaran, biasanya berupa benda, perbuatan yang paling mendasar sampai ke paling abstrak. Yang biasanya untuk memberikan kemudahan kepada pada peserta didik. Seperti atlas, patung peraga, materi, silabus, kerangka model pembelajaran dan lainnya.

  • Media pembelajaran

Media adalah sarana pendidikan yang biasanya digunakan sebagai perantara untuk mengefektivitaskan dan mengefisiensi dalam mengajar. Macam-macam media pembelajaran:

a) Media audio, seperti radio, tape recorder.

b) Media visual, seperti diagram, gambar grafik, bagan-bagan.

c) Media audio visual, seperti film, infokus, televisi, video.

Melalui media pembelajaran kreativitas kita dapat ditingkatkan untuk kita bisa mencapai sasaran pendidikan dan kurikulumnya.

KESIMPULAN

  • Kesimpulan:

    Kemajuan suatu negara dapat perkirakan dari kualitas pendidikan dan sistem pendidikannya. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal sangat jauh dari negara lainnya dan suatu negara tidak dapat dikatakan maju. Kualitas Pendidikan di Indonesia bisa dibilang masih sangat kurang dan adaptasi yang beritu sulit karena perkembangan zaman yang begitu cepat.  Karena belum meratanya pembangunan di seluruh bagian Indonesia maka ini menjadi termasuk salah satu faktor menghambatnya perkembangan Pendidikan di Indonesia.  Permasalahan pemerataan ini banyak terjadi karena banyak anak usia bersekolah tidak dapat memasuki lembaga sekolah, negara kita kekurangan guru yang cerdas dan berkualitas, dan anak-anak usia sekolah banyak yang putus sekolah dan bahkan tidak sekolah.

    Pengajar atau guru sangat memiliki peran penting dalam membimbing dan mendidik siswa secara langsung. Sebagai seorang guru atau pendidik, mengajar di dalam kelas bukan hanya menerangkan saja, tetapi semua peserta didik harus bisa memahami tujuan dan maksud dari guru tersebut. Jika metode ini bisa diterapkan dengan baik kepada peserta didik, maka pembelajaran akan sangat berpengaruh dan juga dapat diterapkan di lingkungan masyarakat sekitarnya.

    Fasilitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu yang diberikan karena dapat menumbuhkan kreativitas yang lebih luas. Dengan adanya fasilitas yang di tingkatkan, pasti akan adanya tambahan biaya bagi para orang tua peserta didik, yang tentu saja akan memberatkan beberapa golongan, sehingga dari hal ini kita sangat bergantung terhadap bantuan dana dari  pemerintah.

  • Saran:

1. Fasilitas yang ada disekolah harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan keperluannya, baik secara individual maupun kelompok.

2. Fasilitas yang ada harus sesuai dengan kurikulum yang sedang dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Surosubroto, B., 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Rineka Cipta, Hal. 19.

Fitri, S. F. N., 2021. Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia. 5 (1), Hal. 1617-1620.

Kurniasari, P., 2017. Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pengajar dan Fasilitas Sekolah.

Mahasiswa, S., 2022. Isu-Isu dalam Dunia Pendidikan: Rendahnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan di Indonesia.

Suryosubroto, B., 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Hal. 114.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun