Mohon tunggu...
Nabila Azzahra
Nabila Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

adventure time enjoyer

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Panas Banget, Ya? Cuaca Ekstrem, El Nino, dan Dampak Nyata dari Perubahan Iklim

11 Oktober 2023   21:52 Diperbarui: 11 Oktober 2023   22:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transportasi umum berbasis rel seperti KRL dan MRT terikat pada rute yang sangat spesifik yang tidak mencakup banyak area, begitupun rute Transjakarta maupun Transjabodetabek. 

Akibatnya, pengguna transportasi umum tersebut harus lagi melakukan perjalanan dari stasiun ke tujuannya dan menjadikan perjalanan mereka tidak efektif dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi dari awal. 

Dengan adanya berbagai sarana transportasi umum yang lebih terintegrasi dan terstruktur dengan baik, lebih banyak orang yang akan beralih ke transportasi umum, dan ketergantungan kepada kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan, polusi, dan tingginya penggunaan bahan bakar fosil akan berkurang.

Selebihnya lagi, pemerintah harus lebih memperhatikan dan mendukung lembaga-lembaga riset untuk melakukan inovasi terkait energi terbarukan dan mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada. Indonesia memiliki banyak sekali potensi dalam sektor energi terbarukan---Indonesia adalah salah satu negara yang berada dalam ring of fire, yang berarti banyak sekali gunung-gunung aktif panas buminya dapat digunakan untuk membangkitkan energi; Indonesia adalah negara yang berada di garis ekuator, dimana matahari bersinar sepanjang tahun dan memiliki potensi yang besar untuk beralih ke pembangkit energi tenaga surya; Indonesia adalah negara kepulauan, dimana wilayah pesisir memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan energi angin dan air untuk membangkitkan energi---seandainya ada inovasi untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada terkait energi terbarukan dari dalam negeri, Indonesia tidak perlu lagi bergantung kepada negara-negara lain untuk maju.

Penting juga diingat bahwa aksi menuju kebaikan sekecil apapun tidak akan sia-sia. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat mampu, menghemat energi sesering mungkin, dan memilih pemimpin Indonesia dengan bijak pada tahun 2024 mendatang merupakan hal-hal yang dapat kita semua lakukan sembari kita perlahan-lahan bergerak untuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis.

Sudah saatnya kita semua bergerak untuk mengobati bumi sebelum terlambat. Dampak perubahan iklim sudah di depan mata; apakah anda melihatnya? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun