Mohon tunggu...
Nabila Azzahra
Nabila Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

adventure time enjoyer

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Panas Banget, Ya? Cuaca Ekstrem, El Nino, dan Dampak Nyata dari Perubahan Iklim

11 Oktober 2023   21:52 Diperbarui: 11 Oktober 2023   22:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 RCraig09, Wikimedia Commons, 27 August 2021

Memang benar bahwa El Nio telah terjadi ratusan tahun yang lalu; para ilmuwan  menemukan tanda-tanda kimiawi dari suhu permukaan laut yang lebih hangat dan peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh El Nio pada spesimen karang yang berusia sekitar 13.000 tahun. 

Tetapi semenjak lebih dari 50 tahun terakhir, El Nio terjadi semakin sering, dan rekor peningkatan suhu permukaan laut mencapai suhi tertinggi pada tahun 1998, lalu kembali memecah rekor pada tahun 2015. 

 RCraig09, Wikimedia Commons, 27 August 2021
 RCraig09, Wikimedia Commons, 27 August 2021
 

Meningkatnya Intensitas dan frekuensi dari El Nio merupakan dampak nyata dari climate change, disebut juga perubahan iklim. Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim adalah pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. 

Pergeseran ini memang terjadi secara alami, namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas. Bahan bakar fosil menghasilkan gas-gas yang memerangkap panas di atmosfer bumi ketika dibakar, sehingga panas matahari yang telah masuk ke dalam bumi tidak dapat lagi direfleksikan keluar, dan suhu bumi semakin panas.

Perubahan iklim memang sangatlah sulit untuk dicegah maupun dihentikan, terutama di Indonesia. Pembakaran bahan bakar fosil terjadi setiap kali seseorang harus bepergian dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin, atau setiap kali lampu dinyalakan oleh listrik, dimana listrik dibangkitkan oleh bahan bakar batu bara. 

Banyak yang mengatakan bahwa solusi terbaik untuk menghindari penggunaan bahan bakar fosil adalah menggunakan energi alternatif, yaitu energi yang berasal dari sumber yang alami dan terbarukan seperti energi angin, matahari (solar), tenaga air, dan lain-lain---tetapi inovasi dalam aplikasi energi yang dihasilkan oleh sumber yang terbarukan masih sangat terbatas. 

Contohnya, sebagian besar panel surya domestik di pasar pada saat ini diperkirakan menghasilkan antara 250 dan 400 watt per jam. Jika diasumsikan panel surya menerima panas matahari selama 12 jam penuh, maka panel surya domestik dapat menghasilkan 144 kWh per bulan, sementara menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada tahun 2019, rata-rata konsumsi listrik per rumah tangga di Indonesia adalah sekitar 450 kWh per bulan.  

Begitu juga masalahnya dengan penggunaan kendaraan listrik dalam skala besar; infrastruktur di Indonesia telah dibangun untuk mengakomodasi kendaraan berbahan bakar bensin selama puluhan tahun, dan belum ditemukan inovasi lebih lanjut untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki kendaraan listrik seperti jarak tempuh, waktu pakai, dan penggunaan lithium sebagai bahan utama baterai yang lagi-lagi merupakan unsur tidak terbarukan, dimana proses penambangannya juga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Lalu, jika semuanya serba salah, apa yang dapat kita lakukan sekarang? Pertama-tama, kita harus mengoptimalkan sarana yang telah ada sekarang ini, yaitu sarana transportasi umum di Indonesia. 

Minimnya akses transportasi umum yang terintegrasi menyebabkan orang-orang terpaksa bergantung kepada transportasi pribadi dan transportasi online, terutama untuk penduduk yang berada di luar wilayah DKI Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun