CCB (Nondihidropiridin)
Obat golongan CCB Nondihidropiridin bekerja pada sistem konduksi jantung dan cenderung melambatkan denyut jantung, efek hipertensinya melalui vasodilatasi perifer dan penurunan resistensi perifer. obat yang termasuk dalam golongan ini adalah verapamil dan diltiazem. Verapamil kontraindikasi pada pasien gagal jantung dan pasien jantung yang tidak dapat memompa darah serta memiliki efek samping konstipasi.Â
3. ARB (Angiotensin II receptor blockers)Â
Obat hipertensi golongan ARB memiliki mekanisme menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptornya, sehingga menyebabkan vasodilatasi, penurunan produksi vasopresin, dan mengurangi sekresi aldosteron. contoh obat yang termasuk golongan ini adalah candesartan dan valsartan. obat golongan ARB umumnya digunakan sebagai firstline terapi pada pasien hipertensi.
4. ACE I (Angiotensin-converting enzyme inhibitor)
Obat golongan ACE Inhibitor bekerja dengan menghambat pelebaran arteri dan vena dengan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II serta menghambat metabolisme bradikinin. obat yang termasuk ke dalam golongan ini adalah captopril dan lisinopril. efek samping yang sering timbul dari obat captopril adalah batuk kering dan hiperkalemia. obat golongan ini pada umumnya menjadi firstline terapi pada pasien hipertensi, sama dengan obat golongan ARB. karena memiliki mekanisme obat yang hampir sama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H