Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takrim

29 Oktober 2022   22:14 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:23 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak begitu terlihat

Tak begitu terkenal

Adalah berlian

Terkait, berkait, erat

Di suatu tempat dengan pendar terang

Bermandikan kabut, berselimut awan

Segala sesuatu yang baik ada disana

Segala keputusan menakdiri kita

Apakah kau ingin beranjakk dan tak mau terima?

Apapun yang kau ajari

Apapun yang kau beri

Apapun yang membuat dia terbentuk hingga kini

Menjadikannya ihsan dan mengubah temannya menjadi sebijak ini

Hingga "ban serep" untukku tak lagi remeh

Hingga "kue mochi" tak ada lagi yang tak suka

Hingga manusia yang menulis ini menjadi "superwoman" sesuai hidupnya

Apakah cara ini sudah cukup untuk menyelipkan namamu di setiap hamba berdoa?

Ada kalanya semua tampak seperti pintu berlubang

Ketika kau pergi, bahkan

Tetapi saya hadir untukmu

Untuk menghormatimu

Seseorang dalam berlian itu

Kebaikan dan keabadian sebentar lagi akan tiba

Sakit dan perihmu sudah tak ada lagi, bukan?

Juga tak ada lagi tangis sedih

Juga tak ada rasa tak ikhlas lagi

Salam hormat,

Kami menyebutnya, takrim.

Selamat jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun