Barangkali Ibu tak pernah memberitahu saya, mungkin ibu takut. Di masa yang akan datang nanti, saya tumbuh tidak percaya diri. Akan tetapi bu, barangkali Ibu beritahu pun, rasanya saya akan tetap berdiri tegak menghadapinya. Di masa-masa sulit menginjak masa dewasa ada beberapa pesan yang ingin saya tulis.
Tentang keikhlasan. Tuhan tahu Anda telah menahan air mata yang banyak. Tuhan tahu Anda benar-benar ingin menangis, tetapi karena Anda terlalu malu di depan saudara bahkan di depan orangtua. Tidak apa-apa karena Anda akan terbiasa dengan itu, tapi Tuhan hanya ingin Anda tahu bahwa itu bukan hal yang buruk untuk menahan air mata untuk “berpura-pura menjadi kuat” pun itu tidak membuat kamu dianggap kuat karena ingat jika keadaan menjadi buruk, itu akan selalu buruk. Maka berpura-puralah menjadi kuat, maka kamu akan menjadi kuat. Jadi, jika kamu menangis, menangislah dan jika kamu ingin tertawa tertawalah.
Tentang kesabaran. Memasuki usia dewasa memang tidak mudah. Ada kalanya Anda harus dipaksa untuk mengalah dengan keberuntungan dan bersabar dalam setiap kesulitan. Tentu Anda akan lelah. Mungkin tidak banyak yang tahu, Anda telah bekerja mengolah perasaan dengan keras. Anda pun telah bekerja keras tahun ini. Setelah semuanya, setelah semua yang Anda lakukan, setelah semua air mata dan tangisan itu, semuanya sekarang terjadi seperti apa yang Anda inginkan 'kan? Tuhan mengabulkan keinginan untuk ini semua dan bisakah Anda melihatnya? Anda, kita melihatnya. Tetapi, Anda masih takut karena tidak ada yang pernah mengatakan Anda telah melakukannya dengan baik ya? Tentu, tidak ada dan itu tidak apa.
Tentang kebaikan. Meskipun demikian, ada begitu banyak waktu ketika Anda mencoba berpikir bahwa ketika merasa salah, tetapi ternyata Anda benar. Itu mengajarkan bahwa Anda jangan menilai terlalu cepat karena Anda sering begitu. Anda berpikir semuanya harus melihat sampai akhir, tetapi Anda merasa sekarang tidak bisa berpikir seperti itu lagi.
Tentang ketulusan. Berusahalah untuk tidak gegabah dalam berdoa. Cepat-cepat berdoa dan memaksa Tuhan untuk mengabulkan. Tuhan tahu apa yang Anda inginkan. Semua orang tahu. Tetapi, Anda harus tahu bahwa Anda tidak boleh menggantungkan nasib hanya lewat doa saja, hanya lewat orang itu-itu saja. Anda juga harus berusaha sendiri. Anda juga harus tulus dan adil dengan diri sendiri. Anda mampu, Anda bisa.
Tentang kenikmatan. Ada kata bagus yang mungkin kamu Anda lupakan.
“Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan lebih dikecewakan oleh hal-hal yang tidak Anda lakukan dibanding hal-hal yang telah Anda lakukan.” -Mark Twain
Jadi, apresiasilah diri sendiri yang selalu mencoba tiap kesempatan itu. Bukankah itu termasuk bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan?
Tentang keberanian. Anda tentu memulai segalanya yang baru setiap hari. Anda telah cukup baik dalam memilih mana yang pantas bagi Anda dan mana yang tidak. Anda juga mulai berani mengatakan “Oh, ini tidak enak.” “Oh, saya tidak mau.” Tentu, itu adalah sebuah kemajuan besar bagi Anda. Kita tahu, hal-hal yang Anda tidak suka adalah “kesibukan” dan Anda juga tidak suka dengan orang yang menghentikan mimpi. Sebelumnya, Anda selalu berpikir bahwa orang-orang itu adalah “orang-orang yang membuatmu takut,” tetapi kini Anda berani menjauhinya. Salut!
Ketika Anda mencoba yang terbaik untuk “tidak peduli.” Dan itu hak Anda ketika menjadi dewasa.
Saat beranjak dewasa Anda harus banyak mengakui kesalahan dan menjadikannya pelajaran karena akan menuntun Anda ke jalan keluar. Justru ketika pikiran Anda merasa tenang padahal telah melakukan sebuah kesalahan sambil sibuk mencari alasan untuk mengeluh dan enggan meminta maaf, ingatlah saat itu hanyalah saat-saat yang menipu. Jadi, Anda sebagai orang dewasa harus mampu membedakannya.
Sebab, pada titik tersebut Anda berkemungkinan akan menjadi orang yang licik. Tolong, jangan menjadi orang dewasa yang seperti itu. Kita tahu semua orang hidup dengan kesalahan. Hanya saja ada orang yang menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mengembangkan diri sendiri, juga ada yang mengulangi kesalahan yang sama tanpa ada perubahan apapun.
Saat-saat pertama kali menginjak fase dewasa Anda akan berpikir bahwa mimpi yang sudah diatur sejak kecil akan menjauh satu per satu. Bahkan Anda akan kehilangan banyak mimpi. Ya, mungkin inilah proses menjadi dewasa. Jangan sedih.
Akan ada badai yang paling besar menerjang, ombak yang paling tinggi datang, terkadang Anda akan dipuji bagaikan bintang lalu dijatuhkan bagaikan meteor secara bersamaan. Hari ini mungkin kita menguatkan orang lain, tetapi mungkin esoknya kita yang perlu menguatkan diri sendiri.
Bukankah adil rasanya jika kita akan tumbuh seperti itu? Dan tetap melakukan banyak kebaikan hingga di masa tua.
Ya, begitulah menjadi dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H