Saat beranjak dewasa Anda harus banyak mengakui kesalahan dan menjadikannya pelajaran karena akan menuntun Anda ke jalan keluar. Justru ketika pikiran Anda merasa tenang padahal telah melakukan sebuah kesalahan sambil sibuk mencari alasan untuk mengeluh dan enggan meminta maaf, ingatlah saat itu hanyalah saat-saat yang menipu. Jadi, Anda sebagai orang dewasa harus mampu membedakannya. Â
Sebab, pada titik tersebut Anda berkemungkinan akan menjadi orang yang licik. Tolong, jangan menjadi orang dewasa yang seperti itu. Kita tahu semua orang hidup dengan kesalahan. Hanya saja ada orang yang menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mengembangkan diri sendiri, juga ada yang mengulangi kesalahan yang sama tanpa ada perubahan apapun.
Saat-saat pertama kali menginjak fase dewasa Anda akan berpikir bahwa mimpi yang sudah diatur sejak kecil akan menjauh satu per satu. Bahkan Anda akan kehilangan banyak mimpi. Ya, mungkin inilah proses menjadi dewasa. Jangan sedih.Â
Akan ada badai yang paling besar menerjang, ombak yang paling tinggi datang, terkadang Anda akan dipuji bagaikan bintang lalu dijatuhkan bagaikan meteor secara bersamaan. Hari ini mungkin kita menguatkan orang lain, tetapi mungkin esoknya kita yang perlu menguatkan diri sendiri.Â
Bukankah adil rasanya  jika kita akan tumbuh seperti itu? Dan tetap melakukan banyak kebaikan hingga di masa tua.
Ya, begitulah menjadi dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H