Misalnya, kalimat yang biasanya diakhiri dengan kata jangan semisal, "Jangan sentuh dompet Ibu" adalah kalimat yang terkesan negatif. Hal ini sebenarnya dapat diganti dengan kalimat yang lebih positif seperti "Letakkan tanganmu di meja" atau "Kamu dapat menyentuh tas Ibu, tetapi bukan dompet."
Selepas ini tentu akan banyak orangtua yang terus mengatakan bahwa instruksi lembut tidak dapat menyebabkan ketaatan langsung dari anak-anak. Akan tetapi, Anda sebagai orangtua yang membaca tulisan ini tentu tidak dapat melihat hasil didikan ini secara instan.Â
Perlu adanya proses menyesaikan diri dan menerima perilaku dan kebiasaan anak. Toh, lagipula memberikan instruksi lembut adalah cara yang aman untuk menjaga pikiran anak Anda bebas dari efek negatif seperti kemarahan dan dendam.
Bahkan jika anak Anda tampaknya tidak mendengarkan pada awalnya, penggunaan metode yang positif dan lembut ini akan menaburkan banyak percakapan yang baik secara dua arah dalam hubungan orangtua dan anak di masa depan.
Sekali lagi, banyak-banyaklah berkata lembut. Jangan mudah marah ya bu, pak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H